Jakarta, Pintu News – Dalam sebuah insiden yang mengejutkan komunitas crypto, sekitar $24 juta dalam bentuk Solana yang di-stake melalui platform Lido terkunci akibat bug pada smart contract-nya.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran besar di antara pemegang stSOL, token yang diterima saat melakukan staking SOL di Lido, mengingat mereka kini tidak dapat menarik kembali investasi mereka.
Situasi ini menyoroti risiko yang terkait dengan penggunaan kontrak cerdas dan platform staking dalam ekosistem crypto.
Sebuah bug pada smart contract Lido telah mencegah pemegang stSOL dari kemampuan untuk menarik dana mereka dari protokol, yang masih menyimpan deposit senilai $24 juta.
Baca juga: Harga SOL Naik 5% Hari Ini, Apa Rahasia Dibalik Naiknya Solana?
Pavel Pavlov, manajer produk di P2P, perusahaan yang bertanggung jawab atas operasional Lido di Solana, mengungkapkan masalah ini dalam sebuah postingan di kanal Discord Lido pada 30 Maret.
Lebih lanjut, masalah ini diduga berkaitan dengan perubahan pada logika Rent-Exempt Split, yang digunakan dalam proses penarikan smart contract.
Perubahan pada smart contract ini menimbulkan tantangan signifikan dalam hal kompleksitas dan waktu. Tim teknis kini berupaya untuk berkoordinasi dengan DAO Lido untuk membahas kemungkinan perubahan pada smart contract tersebut.
Sementara itu, lebih dari 31.000 dompet yang memegang stSOL terjebak dalam keadaan tidak pasti, menunggu solusi dari masalah ini.
Baca juga: Lido Menghentikan Operasi di Solana, Apa Alasannya?
Situasi ini menjadi lebih rumit setelah Lido menghentikan layanan versi Solananya pada Februari, menghilangkan antarmuka web yang memungkinkan pemegang stSOL menukarkan token mereka dengan SOL.
Kini, pengguna yang masih memiliki deposit diharuskan berinteraksi langsung dengan kode protokol untuk mendapatkan kembali token mereka, sebuah tugas yang sulit dan berisiko bagi mereka yang memiliki pengetahuan teknis terbatas.
Meskipun Lido memberikan pemberitahuan hampir lima bulan sebelum menghapus interface web, banyak pengguna yang masih melewatkan tenggat waktu tersebut.
Kini, dengan adanya bug pada smart contract, bahkan mereka yang mencoba berinteraksi langsung dengan kode protokol pun menemui jalan buntu, meningkatkan frustrasi dan kekecewaan di antara komunitas.
Kritik juga ditujukan kepada keputusan Lido untuk menghentikan protokol Solananya, dengan banyak yang menilai komunikasi dari Lido terkait masalah ini kurang memadai.
Beberapa pengguna menyarankan menggunakan protokol stabilitas on-chain seperti Sanctum atau Jupiter, yang memungkinkan pertukaran stSOL dengan SOL atau token liquid staking lainnya dengan slippage minimal, sebagai solusi alternatif. Namun, opsi ini tampaknya tidak dikomunikasikan dengan baik kepada pengguna.
Secara keseluruhan, dalam dunia crypto yang dinamis, insiden ini mengingatkan kembali akan pentingnya transparansi, komunikasi yang efektif, dan pemahaman teknis dalam berinteraksi dengan protokol DeFi.
Pengguna kini menantikan resolusi dari masalah ini, berharap dapat segera mengakses kembali dana mereka yang terjebak.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
*Featured Image: Bitcoin Sistemi