Pengadilan Distrik Selatan New York (SDNY) telah menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara, diikuti oleh tiga tahun pembebasan bersyarat, kepada Shakeeb Ahmed, seorang security engineer komputer. Ahmed dinyatakan bersalah atas keterlibatannya dalam serangan flash loan tahun 2022 terhadap bursa terdesentralisasi Crypto Exchange dan Nirvana.
Kasus ini menandai pertama kalinya seseorang dinyatakan bersalah karena merusak smart contract, menurut Jaksa Penuntut Umum AS Damian Williams. Selain hukuman penjara, Ahmed juga diharuskan untuk membayar ganti rugi sebesar $12,3 juta ditambah sejumlah besar mata uang crypto dan mengganti rugi bursa sebesar $5 juta.
Ahmed sebelumnya telah menawarkan untuk mengembalikan aset yang dicuri ke Crypto Exchange, dengan menahan $1,5 juta, asalkan bursa tersebut tidak menghubungi pihak berwenang. Di sisi lain, Nirvana siap membayarnya $600.000 untuk pemulihan dana, tetapi Ahmed bersikeras meminta $1,4 juta dari $3,6 juta yang telah dicurinya, yang menyebabkan negosiasi menemui jalan buntu.
Serangan siber yang dilakukan Ahmed mengakibatkan stablecoin Nirvana, NIRV, kehilangan peg-nya dengan dolar AS, dan koin ANA milik perusahaan tersebut jatuh nilainya hingga 85%. SDNY mengungkapkan bahwa Ahmed menggunakan uang hasil curian untuk melakukan pencucian uang.
Baca Juga: Artificial Intelligence: Masa Depan Pertanian Berkelanjutan
Strateginya termasuk transaksi token-swap, mengonversi pendapatan yang diretas dari blockchain Solana ke blockchain Ethereum, mengonversi keuntungan yang dicuri menjadi Monero, menggunakan bursa crypto lepas pantai, dan menggunakan layanan pencampuran crypto seperti Samourai Whirlpool.
Selain itu, Crema, platform perdagangan ketiga, juga diserang pada bulan Juli 2022, tetapi dakwaan federal tidak mengaitkannya dengan kasus khusus tersebut. Saat melakukan serangan siber tersebut, Ahmed bekerja sebagai security engineer senior di sebuah perusahaan teknologi multinasional.
Laporan dari Bloomberg mengungkapkan bahwa Ahmed mengambil posisi utama sebagai pemimpin teknis dalam inisiatif _bug bounty_ Amazon. Menurut Inner City Press, Ahmed, setelah dibebaskan dengan jaminan, baru-baru ini mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan rintisan perawatan kesehatan mental.
Dalam persidangannya, seperti dikutip oleh publikasi tersebut, ia menyatakan, “Setelah melihat melalui peretas, saya menemukan cara untuk memecahkan smart contract sebuah bursa, dan kemudian saya mencari pengobatan.”
Pada bulan Juli, Ahmed ditangkap di New York atas tuduhan penipuan transfer dan pencucian uang terkait dengan upaya peretasan. Pada bulan Desember, ia mengaku bersalah atas penipuan komputer.
Kasus peretasan Nirvana menjadi peringatan bagi para pelaku kejahatan siber bahwa tindakan mereka tidak akan luput dari hukuman. Penegakan hukum terus berupaya untuk melindungi sistem keuangan dan aset digital dari serangan siber, dan mereka yang terlibat dalam kegiatan ilegal akan menghadapi konsekuensi hukum yang berat.
Baca Juga: Bitcoin: Akumulasi Bitcoin Whale Sebelum Halving, Siap-siap Harga Meroket!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca