Jakarta, Pintu News – Dalam dunia blockchain, skalabilitas menjadi salah satu tantangan terbesar. Seiring meningkatnya jumlah pengguna dan transaksi, banyak blockchain menghadapi keterbatasan dalam memproses data secara cepat dan efisien.
Venom Blockchain hadir sebagai solusi inovatif untuk mengatasi tantangan ini. Dengan teknologi sharding dinamis dan konsensus proof of stake (PoS), Venom menawarkan infrastruktur yang skalabel dan nyaman untuk pengembangan aplikasi DeFi, NFT, dan game.
Venom Blockchain atau blockchain Venom adalah jaringan blockchain Layer 0 yang mengintegrasikan teknologi sharding dinamis dan memanfaatkan model konsensus proof of stake (PoS).
Baca juga: Kenya dan Venom Foundation Kolaborasi Bangun Pusat Inovasi Blockchain dan Web3
Arsitektur tersebut memungkinkan Venom untuk memproses transaksi secara paralel, meningkatkan kecepatan dan efisiensi transaksi tanpa meningkatkan biaya atau persyaratan daya komputasi.
Venom menggunakan masterchain untuk memvalidasi dan mengeksekusi transaksi, berkoordinasi dengan workchain dan shard chain. Struktur ini memungkinkan setiap rantai berfungsi secara independen, sehingga meningkatkan kecepatan pemrosesan transaksi tanpa membebani jaringan.
Ekosistem Venom mencakup berbagai produk yang saling terintegrasi, seperti Venom Wallet, VenomStake, VenomBridge, Web3World, dan Oasis Gallery.
Venom Wallet menyediakan penyimpanan aset digital yang aman dan mudah digunakan. VenomStake memungkinkan pengguna untuk mempertaruhkan token VENOM dan mendapatkan hadiah. VenomBridge memfasilitasi interoperabilitas lintas blockchain, memungkinkan pengguna untuk mentransfer aset digital antar blockchain yang berbeda.
Web3World merupakan platform Metaverse yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, bermain game, dan berkreasi dalam dunia virtual. Oasis Gallery adalah marketplace untuk aset digital, tempat pengguna dapat membeli, menjual, dan memperdagangkan NFT.
Baca juga: Pecahkan Rekor, Venom Blockchain Capai 1 Juta Dompet Terdaftar dalam 3 Bulan!
$VENOM adalah token asli dari Venom Blockchain yang memiliki berbagai fungsi dalam ekosistem. VENOM dapat dibagi menjadi denominasi yang lebih kecil dan mendukung operasi jaringan, keamanan, dan staking.
Total pasokan awal token VENOM adalah 7,2 miliar, dengan hanya 15% yang tersedia pada awalnya. Distribusi token yang terkontrol ini memastikan stabilitas harga dan mencegah inflasi berlebihan.
Secara keseluruhan, blockchain Venom hadir sebagai proyek yang menjanjikan dalam ruang blockchain Layer 0. Dengan teknologi sharding dinamis dan ekosistem yang komprehensif, Venom menawarkan solusi skalabilitas yang inovatif dan praktis.
Meskipun masih dalam tahap awal pengembangan, Venom memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap blockchain dan membuka peluang baru dalam pengembangan aplikasi terdesentralisasi.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca
Referensi: