Jakarta, Pintu News – Zksnacks, pengembang Wasabi Wallet, telah mengumumkan pembatasan akses untuk pengguna Amerika Serikat (AS) sebagai tanggapan terhadap kasus hukum terbaru yang menimpa pesaingnya, Samourai Wallet. Langkah ini mengirimkan gelombang kekhawatiran di komunitas crypto terkait kendala akses dan keamanan dalam ekosistem crypto.
Wasabi Wallet, salah satu dompet crypto yang menonjol, baru-baru ini menerapkan pembatasan akses bagi pengguna AS. Keputusan ini datang setelah pendiri Wasabi Wallet, Zksnacks, mengumumkan langkah tersebut sebagai tanggapan terhadap kasus hukum yang menimpa Samourai Wallet.
Baca Juga: Hari Q Semakin Dekat: Bisakah Ethereum Selamat dari Krisis Kuantum?
Meskipun Zksnacks tidak menjelaskan secara rinci alasan di balik pembatasan akses ini, langkah tersebut menuai kontroversi di kalangan pengguna crypto di AS. Sebelumnya, pengadilan AS menuntut Samourai Wallet karena dugaan melanggar regulasi Anti-Pencucian Uang (AML).
Tindakan hukum terhadap Samourai Wallet ini dianggap sebagai pukulan besar bagi industri crypto secara keseluruhan, karena menciptakan ketidakpastian hukum yang meluas. Meskipun Wasabi Wallet tidak secara langsung terlibat dalam kasus ini, pembatasan aksesnya bagi pengguna AS menimbulkan kekhawatiran baru terkait regulasi yang mungkin diberlakukan di masa depan.
Kebijakan pembatasan akses Wasabi Wallet bagi pengguna AS telah menimbulkan dampak yang signifikan bagi komunitas crypto di AS. Banyak pengguna crypto merasa frustrasi dengan pembatasan ini, karena menghambat akses mereka terhadap layanan dompet yang dianggap aman dan andal. Selain itu, kekhawatiran tentang potensi penegakan regulasi yang lebih ketat di masa depan juga meningkat, mengingat tindakan hukum terhadap Samourai Wallet.
Meskipun demikian, beberapa anggota komunitas crypto juga melihat pembatasan ini sebagai langkah proaktif dari Zksnacks untuk melindungi pengguna dari potensi risiko hukum di AS. Mereka percaya bahwa langkah ini dapat membantu mencegah potensi masalah hukum di masa depan dan memperkuat keamanan dalam ekosistem crypto.
Para penipu semakin canggih dalam menjalankan aksinya di dunia crypto. Baru-baru ini, laporan dari SlowMist mengungkapkan bahwa penipu menggunakan trik faked USDT balances untuk memperdaya pengguna crypto. Modus operandi ini menunjukkan betapa pentingnya untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam melakukan transaksi crypto.
Penipuan menggunakan faked USDT balances melibatkan pembuatan saldo palsu dalam wallet pengguna, membuat mereka percaya bahwa mereka memiliki sejumlah USDT yang sebenarnya tidak ada. Para penipu kemudian memanfaatkan kesempatan ini untuk menjalankan berbagai jenis penipuan, mulai dari menjual aset palsu hingga mengumpulkan informasi sensitif pengguna.
Bagi pengguna crypto, penting untuk selalu melakukan verifikasi yang cermat terhadap transaksi dan saldo dalam wallet mereka. Selain itu, mereka juga harus waspada terhadap tanda-tanda penipuan dan tidak mudah percaya pada klaim yang tidak dapat diverifikasi.
Langkah Zksnacks dalam membatasi akses Wasabi Wallet untuk pengguna AS, serta kejahatan penipuan yang semakin canggih dalam dunia crypto, menggarisbawahi pentingnya keamanan dan kewaspadaan dalam bertransaksi di ekosistem crypto.
Komunitas crypto perlu terus beradaptasi dengan perubahan regulasi dan risiko keamanan yang berkembang, sambil tetap mempertahankan prinsip-prinsip dasar kebebasan dan anonimitas yang menjadi landasan dari teknologi blockchain.
Baca Juga: Samourai Wallet: Pendiri Diduga Lakukan Pencucian Uang Senilai $100 Juta
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: