Jakarta, Pintu News – Macquarie Bank, salah satu bank besar di Australia, akan menghentikan layanan penarikan dan penyetoran uang tunai serta cek di seluruh cabangnya mulai bulan ini. Langkah ini diambil sebagai bagian dari transisi bank menuju pembayaran “sepenuhnya digital”.
Macquarie Bank mengumumkan rencana penghentian pembayaran tunai dan cek bagi nasabah mulai tahun ini, dengan alasan adanya perubahan dalam kebiasaan perbankan nasabah. Mulai 20 Mei 2023, nasabah Macquarie tidak lagi dapat mengakses layanan loket di kantor Macquarie atau memesan buku cek baru.
Baca Juga: Revolut Luncurkan Platform Perdagangan Crypto Mandiri di Inggris & Dorong Adopsi Crypto di UK
Penghentian layanan buku cek untuk rekening pengelolaan uang tunai baru menjadi langkah awal ketika bank menghentikan layanan tersebut pada bulan Januari. Kemudian pada bulan Maret, Macquarie menghentikan layanan perbankan telepon otomatis, yang berarti nasabah tidak dapat lagi melakukan pembayaran melalui telepon.
Mulai 1 November, nasabah tidak akan dapat menulis atau menyetor cek pribadi, meminta atau menyetor cek bank, atau melakukan kontribusi atau pembayaran super melalui cek. Macquarie juga akan mengakhiri kemitraannya dengan cabang NAB, yang berarti tidak ada penyetoran uang tunai atau cek melalui loket di NAB.
Macquarie menyatakan bahwa perbankan digital merupakan cara bertransaksi yang “aman, cepat, dan lebih nyaman”. Bank berkomitmen untuk beralih sepenuhnya ke pembayaran digital dan terus memastikan nasabah dapat mengakses opsi pembayaran digital yang aman dan andal.
Nasabah masih dapat menarik uang tunai di ATM. Langkah Macquarie ini mengikuti bank-bank besar lainnya yang beralih ke perbankan yang berfokus pada digital. ANZ, Commonwealth Bank, dan NAB telah mulai menghentikan penggunaan cek.
Bankwest beralih ke bank digital tahun ini, karena bank bersiap untuk menutup 45 cabang di Australia Barat pada bulan Oktober. Meskipun bank menghadapi reaksi keras atas langkah tersebut, bank mengatakan keputusan itu dipengaruhi oleh preferensi nasabah, dengan 97 persen transaksi diselesaikan secara digital, sementara kurang dari 2 persen nasabah mengunjungi cabang secara teratur.
Menurut Reserve Bank of Australia (RBA), warga Australia semakin mengurangi penggunaan uang tunai untuk pembayaran sehari-hari, dengan konsumen semakin memilih untuk membayar secara elektronik. Pada tahun 2019, 27 persen transaksi langsung dilakukan dengan uang tunai, tetapi pada tahun 2022 jumlah ini berkurang lebih dari setengahnya menjadi hanya 13 persen.
Penggunaan ATM juga terus menurun sejak tahun 2008, dengan jumlah dan nilai penarikan masing-masing turun sekitar 60 persen dan 40 persen, menurut laporan RBA. Meskipun uang tunai tidak lagi menjadi raja, ada sedikit peningkatan dalam penarikan.
Laporan Pembayaran Ritel RBA, yang diterbitkan bulan lalu, mengungkapkan bahwa warga Australia menarik total $9,5 miliar dari ATM pada bulan Februari 2024 — tingkat pertumbuhan 9,5 persen selama setahun dari Februari 2023. Laporan tersebut menunjukkan bahwa warga Australia melakukan 30,9 juta penarikan ATM — naik 3,7 persen selama 12 bulan.
Pergeseran Macquarie Bank ke perbankan digital merupakan respons terhadap perubahan perilaku nasabah dan tren yang lebih luas menuju pembayaran digital di Australia. Meskipun masih ada beberapa penarikan uang tunai, namun jelas bahwa pembayaran digital semakin menjadi pilihan utama bagi sebagian besar warga Australia.
Baca Juga: Dampak Klaim Pengangguran AS terhadap Harga Bitcoin yang Capai $61K
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.