Jakarta, Pintu News – Dunia kecerdasan buatan kembali digemparkan dengan kabar terbaru. OpenAI, perusahaan riset AI terkemuka, baru saja mengumumkan bahwa model AI generatif mereka, GPT-4, telah berhasil melewati uji Turing.
Uji Turing merupakan tolok ukur penting dalam pengembangan AI yang menilai seberapa miripnya kemampuan bahasa AI dengan manusia. Pencapaian ini menandai kemajuan signifikan dalam bidang AI dan membuka berbagai kemungkinan baru untuk pemanfaatan AI di masa depan.
Uji Turing pertama kali diperkenalkan oleh matematikawan Inggris, Alan Turing, pada tahun 1950. Uji ini dirancang untuk mengukur kemampuan mesin dalam meniru perilaku manusia dalam percakapan tertulis. Jika seorang penguji tidak dapat membedakan antara respons yang diberikan oleh mesin dan manusia, maka mesin tersebut dianggap telah lulus uji Turing.
GPT-4 merupakan model bahasa besar (LLM) yang dikembangkan oleh OpenAI. Model ini dilatih menggunakan kumpulan data teks yang sangat besar dan mampu menghasilkan teks yang koheren, informatif, dan bahkan kreatif. Kemampuan GPT-4 dalam memahami dan menghasilkan bahasa manusia membuatnya menjadi salah satu model AI yang paling canggih saat ini.
Dalam sebuah studi terbaru yang diterbitkan oleh University of California San Diego, peneliti melakukan uji Turing dengan melibatkan 500 peserta manusia. Peserta diminta untuk berinteraksi dengan GPT-4 dan manusia melalui teks, tanpa mengetahui identitas lawan bicara mereka. Hasilnya, 56% peserta salah mengira GPT-4 sebagai manusia. Ini berarti bahwa GPT-4 berhasil menipu lebih dari separuh peserta dan menunjukkan kemampuannya dalam meniru perilaku manusia dalam percakapan tertulis.
Baca Juga: PEPE: Koin Meme yang Menggebrak Pasar Kripto
Keberhasilan GPT-4 dalam melewati uji Turing merupakan tonggak penting dalam pengembangan AI. Hal ini menunjukkan bahwa AI semakin mampu memahami dan menghasilkan bahasa manusia, membuka berbagai kemungkinan baru untuk pemanfaatan AI di berbagai bidang, seperti layanan pelanggan, penulisan konten, dan bahkan pendidikan. Namun, kemajuan ini juga menimbulkan tantangan baru, seperti potensi penyalahgunaan AI untuk menyebarkan informasi yang salah atau menyesatkan.
Uji Turing telah menjadi standar penting dalam menilai kecerdasan buatan, dan keberhasilan GPT-4 dalam melewati uji ini menandai kemajuan signifikan dalam bidang AI. Namun, penting untuk dicatat bahwa uji Turing bukanlah satu-satunya ukuran kecerdasan buatan.
Masih banyak aspek lain dari kecerdasan yang belum dapat diukur dengan uji Turing, seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kesadaran diri. Oleh karena itu, pengembangan AI harus terus berlanjut untuk mencapai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dan bermanfaat bagi umat manusia.
Baca Juga: Regulator Prancis Peringatkan Kembali Bybit, Imbau Nasabah Segera Pindahkan Aset, Ada Apa?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.