Jakarta, Pintu News – Sony Music Group (SMG) baru-baru ini mengirimkan surat peringatan kepada 700 pengembang kecerdasan buatan dan layanan streaming musik. Dalam surat tersebut, SMG melarang keras penggunaan musik milik artisnya untuk melatih atau mengembangkan sistem AI komersial tanpa izin. Tindakan tegas ini diambil sebagai upaya melindungi hak cipta dan menghargai kerja keras para musisi. Simak berita lengkapnya berikut ini!
SMG, salah satu perusahaan rekaman terbesar di dunia, menyatakan bahwa mereka secara eksplisit melarang penggunaan musiknya untuk melatih atau mengembangkan model AI melalui penambangan teks atau data, maupun web scraping. Larangan ini berlaku untuk semua konten, termasuk lirik, rekaman audio, karya seni, komposisi musik, dan gambar.
SMG menegaskan bahwa mereka mendukung para artis dan penulis lagu dalam merangkul teknologi baru untuk mendukung karya seni mereka. Namun, inovasi teknologi harus tetap menghormati hak cipta dan hak-hak artis rekaman.
Baca Juga: Sony Bawa Dunia Nyata ke Metaverse! Inovasi VR Terbaru yang Menggabungkan Realitas dan Virtual
Surat peringatan dari SMG telah dikirim ke berbagai perusahaan teknologi terkemuka, termasuk OpenAI, pencipta ChatGPT yang berbasis di San Francisco, dan Google, raksasa pencarian yang berbasis di Mountain View.
Langkah ini diambil karena SMG memiliki alasan untuk percaya bahwa konten mereka mungkin telah digunakan untuk melatih, mengembangkan, atau mengkomersialkan sistem AI tanpa izin. SMG meminta perusahaan-perusahaan teknologi tersebut untuk memberikan informasi mengenai penggunaan konten mereka dan menjelaskan alasan mengapa hal itu diperlukan.
Selain itu, SMG juga meminta penyedia layanan streaming musik untuk menambahkan ketentuan dalam persyaratan layanan mereka yang melarang pihak ketiga menambang dan melatih konten SMG.
Baca Juga: Sony Bank Luncurkan Stablecoin Yen: Revolusi Pembayaran di Dunia Gaming dan Olahraga!
Langkah tegas SMG ini mencerminkan tantangan yang dihadapi industri hiburan dalam menghadapi inovasi teknologi AI yang berkembang pesat. Para penulis dan aktor telah menyuarakan kekhawatiran mereka tentang potensi ancaman AI terhadap mata pencaharian mereka. Di sisi lain, beberapa kreator juga melihat kemajuan AI sebagai peluang untuk mengeksplorasi ide-ide baru dengan anggaran terbatas.
Namun, AI juga dapat menimbulkan kekacauan. Selebriti telah berhadapan dengan “deep fake”, yaitu video atau audio palsu yang menggambarkan seorang selebriti mendukung merek atau aktivitas tertentu. Untuk melindungi klien mereka dari penggunaan suara dan rupa yang tidak sah, Creative Artists Agency (CAA) yang berbasis di Century City membantu para talenta menciptakan duplikat digital mereka sendiri.
Kesimpulan
Industri hiburan menyerukan agar perusahaan AI lebih transparan tentang cara mereka melatih perangkat mereka dan apakah mereka memiliki izin hak cipta yang sesuai. Sony Music Group, melalui surat peringatannya, telah mengambil langkah proaktif untuk melindungi hak-hak artis dan penulis lagu.
Dengan tindakan tegas ini, SMG berharap dapat mendorong perusahaan teknologi untuk menghormati hak cipta dan bekerja sama dengan industri hiburan untuk menciptakan ekosistem AI yang adil dan berkelanjutan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi