Jakarta, Pintu News – Pasar kripto di Australia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir dalam hal kepemilikan dan adopsi.
Negara ini memiliki salah satu tingkat adopsi mata uang kripto tertinggi secara global, menempati peringkat ke-9 dari 26 negara untuk adopsi kripto, menurut laporan Finder’s Crypto Adoption November 2022.
Menurut laporan terbaru, tingkat kepemilikan kripto di Australia adalah 17%, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 15%. Basis pengguna mata uang kripto di Australia sangat muda, dengan sebagian besar investor kripto berusia di bawah 24 tahun.
Baca juga: CertiK Luncurkan CertiK Ventures untuk Membentuk Masa Depan Inovasi Onchain!
Pada tahun 2022, sekitar 25,6% penduduk Australia memiliki beberapa bentuk mata uang kripto, peningkatan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Tren ini didukung oleh meningkatnya minat terhadap aset digital untuk investasi, tabungan, dan transaksi.
Bitcoin, Ethereum, dan Binance Coin adalah tiga mata uang kripto teratas yang dimiliki oleh warga Australia. Dogecoin dan Cardano juga memiliki kehadiran yang penting, meskipun peringkatnya lebih rendah dalam hal pangsa pasar, menurut Cointree.
Saat ini, lebih banyak pria daripada wanita yang memiliki mata uang kripto di Australia. Namun, jumlah wanita yang memasuki dunia kripto telah meningkat pesat.
Pada tahun 2021, jumlah wanita yang terlibat dalam mata uang kripto meningkat lebih dari dua kali lipat, yang menunjukkan tren keseimbangan gender yang lebih besar dalam industri ini.
Namun, hanya 31% pemilik kripto di negara ini yang merupakan wanita. Ketidakseimbangan ini sebagian disebabkan oleh perbedaan toleransi risiko keuangan antar gender.
Studi menunjukkan bahwa wanita umumnya lebih menghindari risiko daripada pria, yang memengaruhi pilihan investasi mereka, termasuk mata uang kripto.
Baca juga: Penambang Bitcoin yang Didukung Jack Dorsey, OCEAN, Membuka Hub di El Salvador!
Selain itu, sebagian besar penduduk Australia masih skeptis tentang mata uang kripto; 43% dari mereka yang tidak memiliki kripto menganggapnya terlalu berisiko. Persepsi ini lebih kuat di antara investor non-kripto, dengan 32% lebih memilih investasi tradisional daripada mata uang kripto.
Aplikasi kripto seperti Cointree, CoinSpot, dan BTC Markets sangat populer di kalangan pengguna Australia. Platform-platform ini menawarkan antarmuka yang ramah pengguna dan berbagai layanan, termasuk perdagangan, layanan dompet, dan sumber daya pendidikan.
Dompet panas (hot wallet), seperti yang disediakan oleh Cointree, digunakan oleh 60% pemilik kripto di Australia.
Kerangka kerja regulasi Australia untuk mata uang kripto terutama diatur oleh Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Australia (AUSTRAC).
Peraturan utama mencakup langkah-langkah yang terkait dengan anti pencucian uang (AML), pendanaan kontra terorisme (CTF), dan penawaran koin perdana (ICO). Perlu dicatat bahwa kripto telah berada di bawah pengawasan yang semakin ketat di Australia.
Pada bulan Mei tahun lalu, bursa mata uang kripto Binance Australia mengatakan kepada pelanggan bahwa mereka akan kehilangan akses ke setoran dan penarikan dolar Australia karena keputusan penyedia layanan pihak ketiga.
Pada bulan Oktober, pemerintah Australia juga meluncurkan proposal yang dimaksudkan untuk menundukkan platform aset digital ke undang-undang yang sama yang mengatur penyedia layanan keuangan lainnya.
Baca juga: Australia Kini Memiliki Lebih dari 1.000 ATM Bitcoin, Menduduki Urutan ke-3 di Dunia!
Sebagai bagian dari rencana tersebut, operator platform kripto akan diwajibkan untuk mendapatkan lisensi layanan keuangan, serta pemantauan terus menerus dan audit rutin terhadap dana pelanggan.
Menanggapi meningkatnya pembatasan pembayaran kripto, Blockchain Australia, sebuah badan industri yang mewakili industri Blockchain dan mata uang digital di Australia, telah meluncurkan inisiatif baru untuk mengatasi masalah penipuan dan penipuan kripto.
Selain itu, kabar terbaru data dari Australian Securities Exchange (ASX) yang berencana untuk menyetujui ETF Bitcoin spot pertama di negara tersebut pada akhir tahun 2024.
Beberapa perusahaan, termasuk BetaShares dan VanEck, sedang berupaya untuk meluncurkan ETF Bitcoin Spot di Australia.
Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan investor institusional akses yang lebih mudah ke Bitcoin dan meningkatkan investasi kripto secara keseluruhan di Australia. ETF Bitcoin Spot diharapkan akan menarik minat investor yang sebelumnya ragu untuk berinvestasi langsung di Bitcoin.
Secara keseluruhan, lonjakan adopsi kripto di Australia menunjukkan bahwa aset digital ini semakin diterima oleh masyarakat. Generasi muda menjadi pendorong utama adopsi kripto, sementara keterlibatan wanita juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Regulasi yang lebih ketat dan peluncuran ETF Bitcoin Spot diharapkan akan semakin meningkatkan kepercayaan dan investasi di sektor kripto di Australia.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: