Jakarta, Pintu News – Baru-baru ini, jaringan Bitcoin mengalami lonjakan tajam dalam biaya transaksi, dengan lebih dari 332.000 transaksi yang belum dikonfirmasi.
Biaya transaksi untuk transaksi prioritas tinggi sempat mencapai 520 satoshi (sats) per byte, setara dengan sekitar $50–$52 per transaksi.
Pada 7 Juni 2024, biaya jaringan Bitcoin melonjak tajam karena adanya 332.000 transaksi yang belum dikonfirmasi.
Baca juga: Donald Trump Tingkatkan Dukungan terhadap Cryptocurrency dalam Kampanye Presiden 2024!
Biaya untuk transaksi prioritas tinggi mencapai 514 sats, sementara untuk transaksi prioritas rendah mencapai 513 sats, dengan puncaknya di sekitar 520 sats per transaksi, setara dengan $50–$52. Saat ini, biaya transaksi prioritas telah turun menjadi sekitar $46 per transaksi.
Menurut laporan Colin Wu, lonjakan transaksi ini diduga disebabkan oleh pertukaran terpusat OKX yang sedang mengumpulkan dan mengatur ulang dompet mereka, meskipun hal ini belum dikonfirmasi.
OKX dilaporkan sedang melakukan transaksi internal untuk menggabungkan output, yang menyebabkan lonjakan biaya transaksi.
Setelah halving terakhir pada April yang memangkas reward blok dari 6,25 Bitcoin menjadi 3,125 BTC, para penambang Bitcoin menghadapi tantangan signifikan.
Bitfarms melaporkan penurunan pendapatan penambangan sebesar 42% pada bulan Mei dibandingkan dengan April, dengan hanya 156 BTC yang dihasilkan pada Mei dibandingkan dengan 269 BTC pada April.
Selain itu, kondisi cuaca buruk di fasilitas mereka di Argentina menyebabkan penutupan selama delapan hari, yang turut menyumbang penurunan produksi Bitcoin. Sejak awal 2024, penambang Bitcoin di AS telah menghabiskan sekitar $2,7 miliar untuk listrik, meskipun kesulitan komputasi meningkat dan reward blok menurun.
Baca juga: Bitdeer Rilis Roadmap Chip Penambangan Bitcoin, Targetkan Efisiensi Energi!
Biaya untuk menambang satu Bitcoin telah lebih dari dua kali lipat sejak halving terakhir, sekarang rata-rata sekitar $110.000 per Bitcoin.
Lonjakan biaya transaksi ini memicu perdebatan dalam komunitas crypto mengenai perlunya solusi Layer 2 dan side chains untuk meningkatkan laju transaksi Bitcoin.
Beberapa pengguna mengkritik metode konsolidasi OKX yang dianggap agresif dan mahal. Para pengembang menyarankan manajemen biaya transaksi yang lebih baik dan lebih proaktif untuk mencegah situasi serupa di masa depan.
Saat penulisan, Bitcoin diperdagangkan di sekitar $69,257, turun dari level $70.000, dengan total likuidasi hampir $200 juta di platform perdagangan BTC utama.
Penurunan harga ini mencerminkan ketegangan di pasar cryptocurrency yang lebih luas, dengan Binance Coin, Dogecoin, Ethereum, Ripple, dan Solana juga mengalami penurunan dalam beberapa jam terakhir.
Meskipun situasi pasar saat ini menantang, komunitas crypto terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan efisiensi jaringan Bitcoin.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: