Jakarta, Pintu News ā BRICS, kelompok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, dilaporkan tengah menjajaki penggunaan XRP dari Ripple untuk mengembangkan sistem pembayaran otonom.
Langkah ini bertujuan untuk menciptakan alternatif yang lebih cepat dan lebih murah dibandingkan metode tradisional, yang dapat mengubah dinamika pembayaran internasional di antara negara-negara anggota.
Menurut laporan yang pertama kali ditemukan oleh seorang penggemar XRP bernama Amelia, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengonfirmasi bahwa blok tersebut akan melanjutkan rencana mata uang alternatifnya. Indikasi menunjukkan bahwa BRICS akan mengeksplorasi penggunaan XRP untuk penyelesaian lintas batas.
Baca juga: Aptos Gandeng dWallet Network: Revolusi DeFi dan Gaming dengan Zero Trust Protocols
Sebelumnya, Bank Rusia telah memperkenalkan proyek untuk implementasi transfer lintas batas yang mempertimbangkan penggunaan sistem pembayaran Ripple. XRP dikenal dengan kecepatan transaksi dan biaya rendahnya, menjadikannya solusi yang layak untuk tujuan pembayaran internasional.
Langkah ini diharapkan dapat memicu lonjakan harga XRP. Robert Doyle, CEO dan Pendiri Cryptonairz yang dikenal sebagai āCrypto Sensei,ā memperkirakan bahwa harga XRP bisa mencapai $10.000 jika diadopsi secara luas oleh negara-negara BRICS.
Banyak yang percaya bahwa negara-negara anggota BRICS akan mendapatkan keuntungan besar dengan menggunakan XRP sebagai alternatif dolar AS. Ekonomi yang sedang berkembang dan mata uang yang fluktuatif dianggap sebagai tantangan yang dapat diatasi oleh XRP.
Manfaat lain yang dapat dimanfaatkan oleh negara-negara BRICS adalah jaringan aliansi Ripple yang terus berkembang dengan institusi keuangan terkenal. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa XRP semakin mendapat perhatian dan penggunaan di berbagai negara.
Dengan meningkatnya kasus penggunaan XRP dan pengakuan di berbagai negara, kemungkinan peluncuran ETF XRP juga mulai dibicarakan.
Sejak Securities and Exchange Commission (SEC) menyetujui ETF Bitcoin spot dan baru-baru ini ETF Ethereum spot, para ahli mulai mempertimbangkan penerapan ETF crypto lainnya.
Brad Garlinghouse, CEO Ripple, menyatakan keyakinannya bahwa ETF XRP mungkin juga akan disetujui di masa depan, terutama setelah keputusan hakim yang menyatakan bahwa XRP bukan sekuritas.
Baca juga: Nilai Total Terkunci (TVL) DeFi Sentuh $192 Miliar pada Mei 2024!
Crypto Sensei juga menunjukkan pasar tokenisasi yang terus berkembang sebagai faktor utama yang dapat berdampak positif pada harga XRP. Tokenisasi, proses mengubah aset fisik menjadi token digital, diperkirakan akan tumbuh signifikan.
David Schwartz, CTO Ripple, percaya bahwa XRP Ledger sangat ideal untuk pasar ini karena biaya rendah dan kompatibilitasnya dengan bursa terdesentralisasi. Dia memperkirakan bahwa pada tahun 2025, XRP akan menjadi salah satu platform teratas untuk tokenisasi aset fisik.
Namun, beberapa kritikus berpendapat bahwa mencapai harga $10.000 akan memerlukan tingkat pertumbuhan yang astronomis dan menghasilkan kapitalisasi pasar mendekati $100 triliun, angka yang mereka anggap tidak realistis.
Meskipun ada skeptisisme, perkembangan saat ini dan penggunaan Ripple serta token XRP yang terus berkembang menunjukkan masa depan yang menjanjikan.
Langkah BRICS untuk menjajaki penggunaan XRP untuk sistem pembayaran lintas batas menunjukkan potensi besar untuk perubahan signifikan dalam cara negara-negara ini melakukan transaksi internasional.
Dengan berbagai keuntungan seperti biaya rendah, kecepatan transaksi, dan jaringan aliansi yang kuat, XRP berada di posisi yang baik untuk mengubah lanskap pembayaran global.
Jika adopsi ini berhasil, kita mungkin akan melihat lonjakan harga yang signifikan untuk XRP, membawa keuntungan besar bagi investor dan pengguna.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
*Featured Image: The Currency Analytics