Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin dan beberapa aset crypto mengalami penurunan signifikan pada hari Minggu (9/6/24), yang mengejutkan banyak investor dan analis pasar.
Meskipun Bitcoin telah mengalami volatilitas harga sebelumnya, penurunan terbaru ini menimbulkan pertanyaan mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pergerakan pasar crypto per 9 Juni 2024.
Dilansir dari Pintu market hari ini, harga Bitcoin ($BTC) tercatat turun 0,05% dalam waktu 24 jam terakhir. BTC sempat menyentuh harga terendahnya di Rp1.132.412.726 dan harga tertingginya di Rp1.138.257.559.
Saat penulisan, market cap Bitcoin berada di sekitar $1,367,202,159,599, dengan volume perdagangan yang berada di sekitar $12,878,693,551, merosot 62,45% dalam waktu 24 jam.
Baca juga: Ethereum Price Prediction: ETH Berpotensi Melesat ke $22.000 Berkat ETF?
Selain BTC yang mengalami penurunan hari ini, aset crypto seperti ETH, SOL, dan XRP juga alami penurunan, masing-masing tercatat turun 0,29%, 2,32%, dan 1,03% dalam periode waktu yang sama.
Penurunan terbesar yang terjadi hari ini dialami oleh Highstreet ($HIGH), yakni sebesar 28,46% pada saat penulisan.
Kira-kira, mengapa harga Bitcoin dan pasar crypto turun hari ini?
Dilansir dari Cointelegraph, penurunan harga Bitcoin hari ini terutama disebabkan oleh laporan ketenagakerjaan AS yang kuat untuk bulan Mei.
Nonfarm payrolls melonjak sebesar 272.000 pada bulan lalu, melampaui semua 77 perkiraan dalam survei ekonom Bloomberg. Imbal hasil Treasury melonjak setelah laporan tersebut dirilis, dengan imbal hasil obligasi dua tahun dan sepuluh tahun naik sekitar 12 basis poin.
Saham-saham mengalami penurunan, dengan indeks acuan S&P 500 turun sekitar 0,3%. Sementara itu, dolar AS menguat.
Kenaikan imbal hasil seringkali menunjukkan biaya pinjaman yang lebih tinggi dan dapat menyebabkan berkurangnya minat terhadap risiko. Akibatnya, investor cenderung menjauh dari aset-aset berisiko seperti saham dan cryptocurrency dan beralih ke investasi yang lebih aman.
Baca juga: 7 Next Big Crypto yang Diramal akan Meledak di Tahun 2024!
Lebih lanjut, penurunan harga Bitcoin hari ini bertepatan dengan sedikit penurunan dalam pasokan BTC yang dimiliki oleh pemegang terbesar (whale).
Secara khusus, pasokan Bitcoin yang dipegang oleh “whale” dengan setidaknya 100.000 BTC (warna hitam) mengalami penurunan 0,2% dalam 48 jam terakhir. Dengan kata lain, investor besar ini mungkin sedang mendistribusikan ulang kepemilikan mereka ke alamat yang lebih kecil atau mencairkannya sepenuhnya.
Meskipun demikian, kelompok pasokan Bitcoin yang lebih rendah, seperti yang memiliki 10.000-100.000 BTC dan 1.000-10.000 BTC, telah terus menambah kepemilikan mereka dalam beberapa bulan terakhir.
Dari sudut pandang teknis, penurunan harga Bitcoin hari ini dimulai setelah menguji level resistensi sementara di sekitar $70.000. Cryptocurrency ini telah gagal untuk menutup di atas level tersebut secara tegas sejak pertengahan Maret.
Baca juga: Daftar 7 Crypto Termurah di Dunia yang Patut Kamu Pertimbangkan!
Namun, level resistensi ini tampaknya menjadi garis leher dari pola inverse-head-and-shoulders (IH&S) yang sedang berlaku pada Bitcoin.
Pola pembalikan bullish klasik ini akan terkonfirmasi ketika harga menembus garis leher dan naik sebanyak jarak maksimum antara titik terendah pola dan garis leher.
Jika pola IH&S terwujud seperti yang diharapkan, target kenaikan utama Bitcoin untuk bulan Juli adalah lebih dari $90.000.
Sebaliknya, penurunan dari garis leher berisiko mengirim harga BTC menuju rata-rata pergerakan eksponensial 50 hari (50-day EMA; garis merah) di sekitar $66.740.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: