Jakarta, Pintu News – Saat pasar mata uang kripto bergulat dengan volatilitas, perhatian beralih ke Pendle crypto setelah aktivitas whale yang menonjol.
Laporan terbaru Spot On Chain baru-baru ini menyoroti pergerakan on-chain yang signifikan, dengan whale yang tidak aktif menyetor sejumlah besar token Pendle crypto di Binance.
Secara khusus, whale yang menyimpan Pendle senilai jutaan dolar ini telah menghidupkan kembali diskusi tentang potensi token di tengah ketidakpastian pasar.
Laporan Spot On Chain mengungkapkan dua transaksi signifikan yang melibatkan token Pendle crypto, yang mengindikasikan aktivitas paus yang penting.
Baca juga: 4 Crypto Teratas untuk Cuan Jangka Panjang di Tahun 2024: Koin Nomor 1 Meroket 1320%!
Pertama, seekor whale yang tidak aktif menyetorkan 755 ribu token Pendle crypto ke Binance, dengan perkiraan nilai sebesar $3,83 juta.
Namun, terlepas dari pergerakan ini, whale tersebut masih menyimpan Pendle crypto dalam jumlah besar, yang menunjukkan kepercayaan pada prospek token di masa depan.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa pedagang tersebut masih memiliki 4,27 juta PENDLE, senilai $21,7 juta, yang tersisa bersamanya. Selain itu, kepemilikannya saat ini atas PENDLE setara dengan perkiraan keuntungan sebesar $ 22,8 juta
Selanjutnya, atau yang kedua, Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX, mengunci 1,65 juta token Pendle, senilai $8,4 juta, hingga 5 September, menandakan komitmen jangka panjang terhadap aset tersebut. Pergerakan whale ini telah memicu spekulasi di kalangan investor, dengan banyak yang menafsirkannya sebagai sinyal beli potensial.
Deposito dan penguncian yang signifikan oleh tokoh-tokoh berpengaruh seperti Arthur Hayes menunjukkan kepercayaan pada proposisi nilai jangka panjang Pendle crypto.
Ketika pasar menyerap informasi ini, investor mempertimbangkan implikasi aktivitas whale pada lintasan harga Pendle crypto, dengan banyak yang menganggapnya sebagai indikator bullish di tengah penurunan pasar saat ini.
Aktivitas whale di sekitar Pendle crypto menghadirkan peluang dan tantangan bagi para investor. Di satu sisi, masuknya token ke bursa dapat memberikan tekanan ke bawah pada harga dalam jangka pendek karena pasokan meningkat.
Baca juga: Merosot! Bitcoin ETF Alami Penarikan Bersih Hampir $65 Juta, Memutus Rekor 19 Hari
Namun, keputusan Arthur Hayes untuk mengunci sejumlah besar token Pendle crypto hingga September menunjukkan prospek positif untuk masa depan token tersebut. Mosi percaya dari seorang tokoh terkemuka di dunia mata uang kripto ini dapat menarik lebih banyak investor dan berkontribusi pada potensi pemulihan harga.
Ketika para trader memantau pergerakan harga Pendle crypto dalam beberapa hari mendatang, perhatian akan terfokus pada sentimen pasar yang lebih luas dan dampak aktivitas whale terhadap dinamika harga.
Meskipun fluktuasi jangka pendek tidak dapat dihindari, fundamental jangka panjang Pendle crypto tetap utuh, didukung oleh keterlibatan komunitas yang kuat dan inisiatif pengembangan.
Investor yang mencari peluang di tengah ketidakpastian pasar dapat melihat level harga Pendle saat ini sebagai titik masuk yang menarik, dengan mempertimbangkan sinyal bullish yang berasal dari aktivitas paus dan minat institusional.
Mengutip laporan Coingape (11/6/24), harga PENDLE turun 3,42% dan diperdagangkan di $5,19, setelah menyentuh level tertinggi 24 jam di $5,51. Selama 30 hari terakhir, kripto ini telah naik hampir 20%, yang mencerminkan minat pasar terhadapnya.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
*Featured Image: U Today