Jakarta, Pintu News – Kontrak berjangka merupakan salah satu instrumen investasi yang populer di kalangan trader. Namun, tahukah kamu bahwa ada jenis kontrak berjangka yang disebut kontrak berjangka invers? Kontrak ini memiliki beberapa perbedaan mendasar dibandingkan dengan kontrak berjangka biasa.
Kontrak berjangka invers adalah jenis kontrak berjangka di mana margin dan profit/loss dihitung dalam mata uang dasar, bukan mata uang kutipan. Sebagai contoh, kontrak berjangka invers pada Bitcoin yang dikutip dalam USD akan memiliki margin dan profit/loss dalam bentuk Bitcoin, bukan USD.
Baca Juga: Privado ID: Solusi Identitas Digital Mandiri Diluncurkan di Luar Jaringan Polygon
Ada beberapa keuntungan menggunakan kontrak berjangka invers, di antaranya:
Kontrak berjangka invers dapat membantu mengurangi risiko fluktuasi mata uang. Hal ini karena margin dan profit/loss dihitung dalam mata uang dasar, sehingga trader tidak perlu khawatir dengan perubahan nilai tukar antara mata uang dasar dan mata uang kutipan.
Kontrak berjangka invers biasanya menawarkan leverage yang lebih besar dibandingkan dengan kontrak berjangka biasa. Hal ini memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil.
Kontrak berjangka invers dapat digunakan untuk strategi hedging. Trader dapat menggunakan kontrak berjangka invers untuk melindungi posisi mereka di pasar spot.
Meskipun memiliki beberapa keuntungan, kontrak berjangka invers juga memiliki beberapa risiko. Trader perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum menggunakan kontrak berjangka invers, di antaranya:
Kontrak berjangka invers biasanya memiliki volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrak berjangka biasa. Hal ini karena margin dan profit/loss dihitung dalam mata uang dasar, yang cenderung lebih fluktuatif.
Kontrak berjangka invers biasanya memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrak berjangka biasa. Hal ini karena leverage yang lebih besar dan volatilitas yang lebih tinggi.
Kontrak berjangka invers memiliki risiko likuidasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrak berjangka biasa. Hal ini karena margin dan profit/loss dihitung dalam mata uang dasar, yang dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar.
Kontrak berjangka invers merupakan instrumen investasi yang menarik dengan beberapa keuntungan. Namun, trader perlu memahami risiko yang terkait dengan kontrak berjangka invers sebelum menggunakannya.
Baca Juga: Dogeverse: Token Meme Terbaru yang Berpeluang Meroket & Wajib Kamu Pantau di Juni 2024!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.