Jakarta, Pintu News – Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX, baru-baru ini membuat prediksi mengejutkan bahwa blockchain Layer-1 (L1) Aptos akan menggeser Solana dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan.
Dalam wawancaranya dengan Raoul Pal, Hayes mengungkapkan keyakinannya bahwa Aptos dapat menjadi protokol L1 nomor dua setelah Ethereum.
Dominasi Ethereum dalam ekosistem blockchain terus ditantang oleh para pesaing yang lebih baru dan inovatif. Solana hadir pada Maret 2020 dengan janji untuk memperbaiki kekurangan Ethereum, seperti skalabilitas, kecepatan, dan biaya.
Baca juga: Ethereum Cetak Rekor Baru: Transaksi Per Detik Melonjak di Tengah Solusi Skalabilitas Baru!n!
Peluncuran Solana terjadi pada saat industri membutuhkan alternatif besar karena masalah kemacetan yang melanda ekosistem Ethereum di tengah ledakan Decentralized Finance .
Solana mengalami lonjakan popularitas dengan peluncuran meme coin BONK pada Desember 2022, yang menarik banyak perhatian ke platform ini. Namun, popularitas ini tidak bertahan lama karena Solana mulai menghadapi masalah kemacetan sendiri, mengulangi tekanan yang pernah dialami oleh Ethereum.
Menurut Arthur Hayes, Aptos memiliki potensi untuk mengambil alih panggung dalam satu hingga tiga tahun ke depan. Pilihan Aptos tidak mengherankan mengingat protokol ini belum pernah mengalami downtime sejak awal.
Aptos dirancang dengan bahasa pemrograman smart contract baru yang disebut Move, bahasa pemrograman berbasis Rust yang dikembangkan secara independen oleh para insinyur dari Meta Platforms Inc.
Baca juga: Cardano Berpotensi Lampaui Bitcoin: Fleksibilitas, Tata Kelola, dan Inovasi Jadi Kunci!
Hayes percaya bahwa Aptos akan menonjol karena ketahanannya dan kemampuan teknisnya yang unggul. Protokol ini dirancang untuk penggunaan komersial dan memiliki potensi besar untuk menarik lebih banyak adopsi di masa depan.
Selain itu, Hayes juga menyatakan keyakinannya bahwa risiko terbesar yang dihadapi oleh pasar crypto dalam beberapa tahun ke depan adalah potensi peretasan terhadap kustodian crypto utama.
Menurutnya, peretasan ini bisa menyebabkan kerugian sebesar $50 miliar hingga $100 miliar dalam aset digital, yang bisa menandai akhir dari siklus pasar saat ini.
Lebih lanjut, Hayes juga menyebutkan bahwa Dogecoin ETF bisa tiba pada akhir siklus pasar ini. Dia menggambarkan Dogecoin sebagai merek mewah dalam dunia crypto, meskipun dia mencatat bahwa meme coin saat ini kekurangan nilai budaya jangka panjang.
Secara keseluruhan, meskipun banyak tantangan yang dihadapi oleh blockchain baru seperti Aptos, masa depan terlihat cerah dengan potensi inovasi dan adopsi yang terus berkembang.
Akan menarik untuk melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan Aptos untuk menggeser Solana dan apakah prediksi Arthur Hayes akan terwujud.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: