Jakarta, Pintu News – Aliansi ekonomi BRICS tengah mengincar ekspansi besar di Asia, dengan beberapa negara berebut untuk bergabung dengan blok tersebut pada tahun 2024. Empat negara Asia Tenggara terkemuka telah menyatakan keinginan mereka untuk diikutsertakan dalam upaya ekspansi blok berikutnya.
KTT tahunan 2024 kemungkinan akan melihat pengelompokan tersebut memberlakukan rencana ekspansi keduanya dalam beberapa tahun. Selain itu, kunjungan baru-baru ini dari Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri China Li Qiang telah berupaya untuk meningkatkan kerja sama dengan kawasan tersebut, menurut laporan Bloomberg.
Selama beberapa bulan terakhir, aliansi BRICS telah menetapkan de-dolarisasi dan pertumbuhan sebagai dua arahan terpentingnya. Kedua aspek tersebut tampaknya berjalan seiring dan mendorong dampaknya yang berkelanjutan terhadap geopolitik secara keseluruhan. Selain itu, mereka telah memengaruhi potensi ekspansinya di satu wilayah tertentu.
Aliansi BRICS tampaknya mengincar ekspansi besar di Asia karena negara-negara berebut untuk bergabung dengan kolektif tahun ini. Empat negara telah menonjol, dengan Vietnam, Indonesia, Thailand, dan Malaysia berusaha untuk bergabung. Sejak Pertemuan Menteri Luar Negeri pengelompokan pada bulan Juni tahun ini, keempat negara tersebut dilaporkan telah mengajukan rencana resmi untuk menjadi anggota.
Baca Juga: 19 Negara Termasuk BRICS Masuki Tahap Lanjut Pengujian CBDC!
Perluasan global blok tersebut, pada gilirannya, akan membantu memajukan kepentingan ekonominya. Blok tersebut tidak segan-segan tentang komitmennya untuk mengurangi ketergantungan internasional pada dolar AS. Itu terlihat jelas dalam perjanjian penting yang ditandatangani oleh pengelompokan dan enam negara mitra untuk menyelesaikan perdagangan dalam mata uang lokal.
Senjata dolar AS tidak diragukan lagi telah memicu kebutuhan akan tindakan blok tersebut terhadapnya. Selain itu, posisi dan prioritas mereka telah menciptakan kemitraan yang agak menarik bagi negara-negara yang juga mencari jalan keluar dari masuknya Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia yang dipimpin Barat.
Blok tersebut harus terus membangun statusnya sebagai benteng yang kuat melawan dominasi Barat. Selain itu, Bank Pembangunan Baru aslinya akan semakin penting. Entitas tersebut telah meminjamkan hampir $33 miliar pada tahun 2024. Angka itu diperkirakan akan tumbuh sepanjang sisa tahun ini.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi