Jakarta, Pintu News – Maraknya penipuan crypto membuat para korban semakin rentan. Tak hanya kehilangan aset digital, mereka juga terancam menjadi target penipuan lanjutan. FBI baru-baru ini mengeluarkan peringatan tentang modus baru penipuan yang menyasar korban penipuan crypto.
Penipu berkedok pengacara dari firma hukum fiktif menghubungi korban penipuan crypto melalui media sosial dan platform pesan. Mereka menawarkan jasa pemulihan dana dengan mengklaim memiliki wewenang untuk menyelidiki kasus dan bekerja sama dengan FBI, Consumer Financial Protection Bureau (CFPB), atau lembaga pemerintah lainnya.
Dalam beberapa kasus, korban tertipu oleh situs web palsu yang terlihat kredibel. Para penipu menggunakan berbagai metode untuk meyakinkan korban, termasuk:
Baca Juga: HEX (HEX): Prediksi Harga 2024, 2025, 2026-2030: Akankah Mencapai Target $1?
Berdasarkan data FBI Internet Crime Complaint Center (IC3), antara Februari 2023 dan Februari 2024, korban penipuan crypto yang tertipu oleh modus baru ini mengalami kerugian total lebih dari $9,9 juta.
Untuk menghindari menjadi korban penipuan, FBI memberikan beberapa tips:
Penipuan crypto semakin canggih dan terus berkembang. Penting untuk tetap waspada dan melindungi diri kamu dari penipuan. Dengan mengikuti tips di atas, investor dapat meminimalkan risiko menjadi korban penipuan.
Baca Juga: FTX Minta Persetujuan Pengadilan untuk Membayar Kembali Pelanggan dalam Bentuk Tunai
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.