Jakarta, Pintu News ā Penurunan inflasi di Amerika Serikat telah mengejutkan banyak pihak dengan mencapai angka 3%, lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya. Kondisi ini memicu lonjakan harga Bitcoin hingga 2%, membawa angin segar bagi para investorĀ crypto.
Bagaimana perkembangan ini mempengaruhi pasar keuangan dan apa dampaknya bagi ekonomi global? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Data terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk bulan Juni telah turun menjadi 3,0%, lebih rendah dari ekspektasi sebesar 3,1%.
Penurunan ini menandai bulan ke-39 berturut-turut dengan inflasi berada di atau di atas 3% dan bulan ketiga berturut-turut dengan penurunan inflasi CPI, menunjukkan kemungkinan perubahan dalam lanskap ekonomi.
Baca Juga: Top 5 Market Cap Crypto di Juli 2024
Penurunan inflasi ini membawa angin segar bagi pasar keuangan, termasuk sektorĀ crypto. Dengan penurunan inflasi ini, banyak investor merasa lebih optimis tentang stabilitas ekonomi di masa mendatang. Hal ini juga mencerminkan bahwa langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi mungkin mulai membuahkan hasil.
Tingkat inflasi CPI AS menurun menjadi 3% pada bulan Juni, turun dari 3,3% pada bulan sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan tren pendinginan inflasi selama setahun terakhir.
Namun, secara bulanan, tingkat inflasi CPI menunjukkan sedikit kenaikan sebesar 0,1%, setelah periode tanpa perubahan dari April hingga Mei. Kenaikan kecil ini sejalan dengan perkiraan pasar dan tidak mengejutkan.
Pendinginan inflasi secara tahunan ini telah menghasilkan sentimen positif di pasar keuangan yang lebih luas, termasuk sektor cryptocurrency.
Setelah rilis data CPI, harga Bitcoin (BTC) melonjak sebesar 2%, saat ini diperdagangkan di $59.000. Sentimen bullish tinggi, dengan QCP mencatat bahwa swap poin futures BTC naik dari level rendah 10%. Lonjakan ini terjadi saat para pedagang menutup posisi short futures mereka untuk mengambil keuntungan dari perdagangan dasar mereka.
Baca Juga: Volatilitas Harga Bitcoin (BTC) Menandakan Potensi Bull Run pada Q3!
Lingkungan bullish ini menunjukkan bahwa yield dapat naik lebih tinggi, berpotensi melebihi 15%. Mengingat momentum pasar yang positif saat ini, Bitcoin dapat mencapai $60.000 dalam waktu dekat. Perkembangan ini memberikan harapan baru bagi investorĀ cryptoĀ yang telah menantikan kenaikan harga.
Penurunan inflasi juga mempengaruhi kebijakan moneter dan keputusan ekonomi lainnya. Inflasi yang lebih rendah dapat berarti bahwa Bank Sentral AS mungkin akan mempertimbangkan untuk mengurangi laju kenaikan suku bunga. Ini dapat mendorong lebih banyak investasi ke dalam aset-aset berisiko sepertiĀ cryptoĀ dan saham.
Selain itu, penurunan inflasi ini memberikan dampak positif pada daya beli konsumen. Dengan harga barang dan jasa yang stabil, konsumen memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, penting untuk terus memantau tren ini untuk memastikan apakah penurunan ini bersifat sementara atau akan berlanjut dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Penurunan inflasi di AS ke angka 3% membawa angin segar bagi perekonomian global dan sektor cryptocurrency. Dengan harga Bitcoin yang melonjak akibat berita ini, investor merasa lebih optimis tentang masa depan.
Penting bagi kamu untuk selalu memperbarui informasi dan memahami dinamika pasar sebelum membuat keputusan investasi. Jika tren ini terus berlanjut, kita bisa melihat stabilitas ekonomi yang lebih besar dan peluang investasi yang lebih baik di masa mendatang.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
*Featured Image: Generated by AI