Jakarta, Pintu News – Seorang mantan karyawan OpenAI, William Saunders, mengundurkan diri dari perusahaan tersebut karena merasa khawatir dengan arah pengembangan AI di OpenAI. Ia mengkritik OpenAI karena memprioritaskan profit dan produk baru daripada keamanan AI. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Saunders membandingkan OpenAI dengan Titanic, kapal pesiar mewah yang tenggelam pada tahun 1912. Ia mengatakan bahwa OpenAI, seperti Titanic, terlalu fokus pada pengembangan teknologi baru dan mengabaikan potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan.
“Saya tidak ingin bekerja untuk Titanic AI,” kata Saunders. “Saya lebih suka bekerja untuk program Apollo, yang lebih fokus pada keamanan dan mitigasi risiko.”
Baca Juga: Breaking News: Inflasi AS Turun ke 3%, Harga Bitcoin Sempat Naik ke $59.000!
Saunders khawatir bahwa OpenAI sedang mengembangkan AI yang super cerdas, yang dapat melampaui kemampuan manusia. Ia mengatakan bahwa AI seperti itu dapat menimbulkan bahaya yang besar, seperti serangan siber skala besar, manipulasi massa, dan pengembangan senjata biologis.
“Kita perlu lebih banyak ‘sekoci’ untuk AI,” kata Saunders. “Kita perlu menunda peluncuran model bahasa baru dan meneliti potensi bahayanya.”
Baca Juga: Top 5 Market Cap Crypto di Juli 2024
Pada bulan Mei 2023, OpenAI membubarkan tim keamanan yang dipimpin oleh Saunders. Hal ini semakin memperkuat kekhawatiran Saunders tentang komitmen OpenAI terhadap keamanan AI.
“Saya tidak melihat prioritas yang cukup untuk pekerjaan ini di OpenAI,” kata Saunders.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
*Featured Image: The Independent