Jakarta, Pintu News – Kamala Harris, Wakil Presiden Amerika Serikat, telah mencatatkan banyak pencapaian dalam karir politiknya. Dari menjadi Jaksa Agung California hingga menjadi Senator AS, Harris telah membuat sejarah sebagai wanita pertama dan wanita kulit berwarna pertama yang menjabat sebagai Wakil Presiden.
Selain itu, Harris juga memiliki pandangan dan peran penting dalam dunia crypto. Berikut adalah 5 fakta menarik tentang Kamala Harris dan bagaimana perannya mempengaruhi dunia crypto!
Kamala Devi Harris lahir pada 20 Oktober 1964 di Oakland, California dari orang tua imigran. Ibunya, Shyamala, berasal dari India dan menjadi peneliti kanker payudara terkenal.
Ayahnya, Donald, berasal dari Jamaika dan merupakan profesor ekonomi di Universitas Stanford. Orang tua Harris aktif dalam gerakan hak sipil, yang mempengaruhi pandangan hidup dan karirnya.
Harris mengenyam pendidikan di Universitas Howard di Washington, D.C., di mana ia meraih gelar B.A. dalam ilmu politik dan ekonomi. Kemudian, ia melanjutkan studi hukumnya di University of California, Hastings College of the Law, di mana ia meraih gelar J.D. pada tahun 1989.
Harris memulai karir hukumnya sebagai wakil jaksa wilayah di Alameda County, California, dengan fokus pada kejahatan seksual. Pada tahun 2003, Harris terpilih sebagai Jaksa Wilayah San Francisco, menjadi wanita kulit hitam pertama yang menjabat posisi tersebut.
Selama masa jabatannya, tingkat hukuman di San Francisco meningkat dari 52% menjadi 67% dalam tiga tahun pertama.
Baca Juga: Kamala Harris Bakal Pidato di Konferensi Bitcoin 2024? Token KAMA Melonjak Puluhan Persen!
Sebagai Jaksa Agung California, Harris membuat tanda signifikan dengan menarik diri dari negosiasi penyelesaian dengan lima lembaga keuangan terbesar di AS terkait praktik hipotek yang tidak pantas dan berhasil mencapai penyelesaian lima kali lipat dari jumlah yang diusulkan sebelumnya.
Pada tahun 2016, Harris terpilih sebagai Senator AS dari California, menjadi wanita Asia Selatan pertama yang memasuki Senat AS. Di Senat, Harris dikenal dengan pertanyaan tajamnya kepada saksi-saksi profil tinggi seperti Jaksa Agung Jeff Sessions dan calon Hakim Agung Brett Kavanaugh.
Harris mendukung sistem perawatan kesehatan tunggal di Senat dan memperkenalkan undang-undang untuk memberikan bantuan finansial kepada mereka yang menghadapi biaya perumahan yang meningkat.
Harris juga menjadi sponsor dari beberapa undang-undang penting, termasuk Undang-Undang Monumen Nasional Bencana Bendungan Saint Francis, yang memperingati mereka yang tewas dalam runtuhnya Bendungan Saint Francis pada tahun 1928.
Setelah Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari pemilihan presiden 2024, Harris mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri. Selama kampanye presiden pertama kali pada Januari 2019, Harris mendapat perhatian besar ketika ia menghadapkan Biden terkait posisinya tentang bus antar distrik pada 1970-an.
Baca Juga: Kamala Harris Lebih Terbuka Terhadap Bisnis Crypto? Mark Cuban Ungkap Hal Ini!
Meskipun kampanye awalnya tidak bertahan lama, Biden memilih Harris sebagai pasangannya pada Agustus 2020, dan keduanya terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS pada Januari 2021.
Sebagai Wakil Presiden, Harris memiliki pandangan yang mendukung pengembangan teknologi crypto dan blockchain.
Dalam beberapa kesempatan, ia telah menekankan pentingnya regulasi yang tepat untuk melindungi konsumen sambil mendorong inovasi. Harris percaya bahwa teknologi crypto dapat memberikan peluang ekonomi yang signifikan jika diatur dengan benar.
Pemilihan Harris sebagai Wakil Presiden juga memiliki implikasi penting bagi kebijakan crypto. Banyak tokoh yang disebut-sebut sebagai kandidat wakil presiden, seperti Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro dan Menteri Transportasi Pete Buttigieg, dikenal pro-bisnis dan cenderung mendukung inovasi teknologi, termasuk crypto.
Kesimpulan
Kamala Harris telah mencatatkan banyak pencapaian bersejarah dalam karir politiknya, dan perannya sebagai Wakil Presiden serta pandangannya tentang crypto menambah dimensi baru dalam kebijakan teknologi AS. Harris terus menunjukkan komitmennya untuk mendorong inovasi teknologi sambil memastikan perlindungan bagi konsumen dan masyarakat luas.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi