Jakarta, Pintu News – VanEck, perusahaan manajemen investasi global, baru-baru ini merilis laporan penelitian yang memprediksi Bitcoin dapat mencapai nilai fantastis $2,9 juta per koin pada tahun 2050.
Prediksi ini didasarkan pada skenario dasar yang mengasumsikan Bitcoin akan diadopsi secara luas sebagai alat tukar global dan aset cadangan. Simak prediksi lengkapnya pada artikel berikut ini!
Skenario dasar VanEck memproyeksikan Bitcoin dapat menangani 10% perdagangan internasional dunia dan 5% perdagangan domestik pada tahun 2050. Perusahaan juga memperkirakan bank sentral akan menyimpan 2,5% aset mereka dalam bentuk BTC.
Dengan asumsi ini, nilai Bitcoin diprediksi mencapai $2,9 juta per koin, menghasilkan kapitalisasi pasar total sebesar $61 triliun.
Baca Juga: Kembangkan Project Agila, Filipina Bakal Luncurkan CBDC pada 2029!
Laporan tersebut menekankan bahwa masalah skalabilitas Bitcoin, yang selama ini menjadi hambatan utama adopsi, akan diatasi oleh solusi Layer-2 (L2) yang sedang berkembang.
Analisis VanEck menunjukkan tren terkini dalam Sistem Moneter Internasional (IMS) yang mengarah pada pergeseran dari mata uang cadangan tradisional seperti Dolar AS, Euro, Poundsterling, dan Yen Jepang.
Laporan tersebut menghubungkan potensi pergeseran ini dengan menurunnya pangsa PDB global dari negara-negara tersebut dan kepercayaan yang semakin menipis terhadap mata uang mereka akibat defisit pengeluaran dan keputusan geopolitik.
Laporan tersebut menambahkan bahwa bisnis dan konsumen di seluruh dunia kemungkinan akan menyadari kelemahan mendasar dari mata uang fiat alternatif seiring dengan meningkatnya inflasi dan devaluasi.
Baca Juga: Konferensi Bitcoin 2024 di Nashville: Lineup Pembicara dan Highlight Event
Menurut laporan tersebut, hal ini pada akhirnya akan menyoroti potensi Bitcoin sebagai alat tukar netral dengan hak milik yang tidak dapat diubah dan kebijakan moneter yang dapat diprediksi.
Meskipun optimis, VanEck mengakui beberapa risiko yang dapat menghambat pertumbuhan Bitcoin. Salah satu kekhawatiran utama adalah meningkatnya kebutuhan energi untuk penambangan Bitcoin di masa depan, yang berpotensi membutuhkan inovasi baru dalam desain chip dan produksi energi.
Selain itu, seiring dengan penurunan tingkat inflasi Bitcoin, biaya transaksi harus menjadi sumber pendapatan utama bagi para penambang dan memungkinkan mereka untuk beroperasi secara berkelanjutan.
Perusahaan juga menyoroti bahwa mata uang kripto lain dan potensi kemajuan teknologi menimbulkan ancaman kompetitif bagi Bitcoin.
Lebih lanjut, upaya terkoordinasi oleh pemerintah di seluruh dunia untuk melarang atau mengatur Bitcoin dapat secara signifikan memengaruhi adopsi dan nilainya, tergantung pada pendekatan yang diambil oleh berbagai pemerintah.
Kesimpulan
Analisis terperinci VanEck menyajikan visi yang menarik tentang masa depan Bitcoin, menekankan potensinya untuk menjadi landasan sistem keuangan global. Meskipun ada tantangan yang signifikan, penelitian ini menyoroti dampak transformatif yang dapat dimiliki Bitcoin dan solusi Layer-2-nya terhadap perdagangan dan keuangan internasional pada tahun 2050.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi