Oversold atau jenuh jual adalah kondisi sebuah aset yang telah mengalami aksi jual secara masif dari para investor dan diperdagangkan di bawah nilai sebenarnya. Kondisi oversold merupakan kebalikan dari overbought. Namun, penentuan apakah sebuah aset berada dalam posisi oversold cenderung subjektif dikarenakan setiap analis menggunakan alat analisis yang berbeda.
Ketika sebuah aset mengalami oversold, tidak ada kepastian kapan periode reversal akan terjadi. Hanya saja, para analis akan memprediksi potensi reversal akan terjadi ketika kondisi tertentu yang terpenuhi. Jadi, kebanyakan prediksi berbasis jika-maka, Misalnya, analis memperkirakan pembalikan tren akan terjadi, ketika harga aset menyentuh level support-nya.
Indikator teknikal yang kerap digunakan untuk mengidentifikasi kondisi oversold adalah Relative Strength Index (RSI) dan Bollinger Bands. Selain menggunakan indikator teknikal, kondisi oversold juga bisa ditentukan menggunakan analisa fundamental. Indikator yang digunakan adalah level harga saat ini dan secara historis.
Cari tahu beragam indikator teknikal lainnya yang biasa digunakan dalam analisis teknikal melalui artikel berikut.