Post-only order adalah opsi tambahan yang bisa digunakan pada fitur limit order. Ia berfungsi untuk memastikan limit order ditempatkan ke dalam order book, namun tidak akan dieksekusi di pasar. Post-only akan menjadi maker di order book sehingga bisa menambah likuiditas ke pasar.
Bagi yang menggunakan post-only, ia hanya dikenakan biaya maker, bukan biaya taker ketika order tersebut dieksekusi. Selain itu, sistem juga akan secara otomatis membatalkan limit order jika terdeteksi limit order tersebut akan dieksekusi segera setelah order ditempatkan.
Contohnya:
Aldi menempatkan limit order beli pada UNI senilai Rp 5 juta dengan target harga pembelian Rp 80.000. Harga ask terbaik yang ada di order book saat itu adalah Rp 80.150, namun segera berubah menjadi Rp 79.700 begitu limit order ditempatkan.
Tanpa post-only, sistem akan langsung mengeksekusi limit order tersebut sebagai market order. Pesanan akan diisi dari harga ask terbaik dari Rp 79.700 sampai Rp 80.000. Aldi pun harus membayar taker fee, padahal ia berharap biaya trading yang lebih murah (hanya membayar maker fee).
Sementara jika dengan post-only, sistem akan langsung membatalkan secara otomatis karena harga ask telah berganti menjadi lebih baik (Rp 79.700), dari harga limit order yang dipasang (Rp 80.000). Pembatalan dikarekanan sistem tidak bisa menempatkan limit order tersebut ke order book. Alhasil, Aldi tidak harus membayar trading fee lebih mahal (tidak terkena taker fee).