Digitalisasi hampir menyebar ke berbagai lini kehidupan, tidak terkecuali di dunia perbankan. Digital bank adalah salah satu produk digitalisasi perbankan yang mengalami perkembangan pesat saat ini. Apa itu digital bank dan bagaimana perbedaannya dengan bank konvensional? Simak selengkapnya di bawah ini!
Baca juga: Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank
Istilah perbankan digital pada dasarnya menggabungkan layanan perbankan online dan seluler di dalam satu tempat. Digital bank adalah otomatisasi layanan bank tradisional, sehingga memungkinkan nasabah bank mengakses produk dan layanan perbankan melalui platform elektronik atau online.
Digital bank berarti mendigitalkan semua operasi perbankan dan menggantikan kehadiran bank secara fisik dengan kehadiran online. Cara ini memungkinkan konsumen untuk tidak perlu lagi mengunjungi cabang bank secara langsung.
Di digital bank, tidak hanya layanan transfer dan bayar tagihan yang bisa dilakukan. Tetapi juga bisa bertransaksi deposito, jual beli saham, beli reksa dana, beli asuransi, ambil kredit kendaraan bermotor hingga kredit KPR, hanya dengan menggunakan perangkat elektronik seperti handphone atau laptop.
Digital bank merupakan hasil pengembangan dari SMS dan Mobile banking. Pada awalnya, pemanfaatan perbankan ini hanya bisa digunakan untuk sejumlah fasilitas, misalnya transfer atau mengecek rekening. Akan tetapi, seiring perkembangannya, layanan yang bisa diakses melalui digital bank semakin kompleks.
Beberapa contoh digital bank adalah:
Perkembangan teknologi tentunya akan membawa manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Beberapa manfaat digital bank adalah:
Digital bank yang bergantung pada jaringan internet akan sangat mempermudah nasabah. Selama perangkat komputer atau seluler terhubung dengan internet, nasabah bisa melakukan berbagai aktivitas perbankan secara mudah dimanapun mereka berada.
Prosesnya pun lebih cepat. Tanpa perlu repot mengantre, segala kebutuhan layanan perbankan bisa dilakukan. Untuk hal-hal yang sifatnya mendesak, digital bank tentu bisa menjadi solusi.
Dari sisi penyelenggara digital bank, biaya operasionalnya lebih hemat. Karena berlandaskan pada sistem online, pihak bank tidak perlu menyewa banyak kantor untuk operasional. Biaya operasional lain seperti air, gaji pegawai, dan sebagainya pun lebih terpangkas.
Bank digital sangat gencar menarik nasabah. Salah satu caranya dengan memberikan manfaat dari segi kemudahan akses dan pendaftaran. Pendaftaran bank digital bisa dilakukan secara daring, tentunya sangat cocok untuk kalangan yang cukup sibuk.
Salah satu kelemahan terbesar bank konvensional adalah menempatkan semua kepentingan di atas kertas. Perbankan digital tidak lagi memerlukan kertas. Nasabah bisa dengan mudah masuk ke akun kapan saja untuk memantau catatan perbankan.
Digital bank memungkinkan nasabah mengatur pembayaran otomatis untuk tagihan reguler seperti listrik, gas, telepon, dan kartu kredit. Cara ini akan sangat membantu nasabah. Selain itu, nasabah juga bisa memilih jenis pengingat untuk tagihan yang akan datang atau belum dibayar.
Baca juga: Pinjaman Bitcoin vs Pinjaman Bank, Apa Perbedaannya?
Tidak hanya cara setiap layanan diberikan, digital bank juga memiliki perbedaan lain dengan bank konvensional. Berikut beberapa perbedaan digital bank dan bank konvensional.
Rata-rata bunga yang diberikan bank digital dan bank konvensional memiliki perbedaan. Perbankan nasional rata-rata memberikan bunga deposito sebesar 3,37% per tahun. Sementara digital bank berani memberi bunga per tahun antara 3,5% hingga 4,5% menurut Laporan Harian Bank Umum (LHBU) BI per 8 februari 2022.
Namun tentunya hal ini juga akan berbeda antara bank satu dan bank lainnya.
Umumnya, bank konvensional memberikan layanan di kantor pada hari Senin sampai Jumat. Jam kerjanya pun hanya dari pukul 8 pagi sampai 3 sore. Berbeda dengan bank konvensional yang terbatas jam layanan, bank digital menyediakan layanan 24 jam.
Melalui fitur daring, kamu bisa mengakses layanan kapanpun dan dimanapun. Kamu tidak perlu terikat jam kerja untuk mendapatkan layanan perbankan. Asalkan terkoneksi internet, bank digital akan terasa buka 24 jam.
Bank digital merupakan model bisnis dimana nasabah bisa mendapatkan layanan perbankan online. Hal inilah yang membuat banyak biaya operasional bank terpangkas. Tentu saja berdampak secara langsung pada lebih kecilnya biaya admin bank digital.
Bahkan ada beberapa bank digital yang menawarkan produk bebas biaya admin per bulan maupun saat transfer. Bank konvensional masih memerlukan biaya operasional yang relatif tinggi. Tidak heran karena biaya admin per bulan untuk perawatan kartu ATM dan sejenisnya dibebankan kepada nasabahnya.
Bank konvensional sebenarnya mengeluarkan produk perbankan berbasis daring. Layanan digital banking yang dikeluarkan bank konvensional misalnya internet banking maupun mobile banking. Layanan tersebut hanya berguna untuk keperluan cek saldo, transfer, maupun bayar cicilan.
Sedangkan layanan yang diberikan bank digital berbeda. Layanan perbankan dikeluarkan dalam bentuk aplikasi. Tentunya ada banyak fitur yang bisa diakses nasabah selain hanya transfer maupun cek saldo.
Bank digital memang bertumpu pada layanan online secara keseluruhan. Jika dilihat dari kondisi masyarakat Indonesia, target nasabah bank digital masih terbatas. Hal ini dikarenakan tidak semua orang Indonesia sudah melek teknologi. Umumnya target nasabah dari bank satu ini adalah kaum milenial atau yang sudah melek teknologi.
Sedangkan bank konvensional yang notabene sudah lebih dulu ada, target nasabahnya relatif lebih luas karena bisa menjangkau konsumen dari berbagai generasi.
Bank konvensional sudah lebih dulu ada jauh sebelum bank digital. Tentu dari segi popularitas, masyarakat pada umumnya lebih familiar dengan bank-bank konvensional. Berbeda dengan bank digital, tantangan agar bisa dikenal luas oleh masyarakat cukup besar.
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai apa itu digital bank, serta perbedaannya dengan bank konvensional. Semoga bermanfaat!
Belakangan ini, investasi crypto sedang menarik perhatian masyarakat luas. Per Desember 2021 lalu, jumlah investor crypto di Indonesia bahkan telah mencapai 11 juta orang.
Untuk kamu yang ingin berinvestasi dan trading crypto namun tidak tau harus mulai dari mana, download Pintu sekarang!
Pintu adalah aplikasi jual beli crypto yang telah terdaftar resmi di Bappebti di mana kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja. Untuk memudahkan investasi kamu, Pintu juga menyediakan berbagai fitur istimewa di antaranya:
Referensi:
Hana Fajria. Digital Bank and the Way Forward. Diakses 6 Maret 2022
Tavaga. Digital Banking And Its Foray Into The Banking Sector. Diakses 6 Maret 2022
Forbes. What is Digital Banking. Diakses 6 Maret 2022
Annasa Rizki. Masih Bingung Pilih Bank Digital? Ini Daftarnya. Diakses 6 Maret 2022
Robertus Andrianto. Ini Daftar Bunga Deposito Selangit Bank Digital, Tetarik?. Diakses 6 Maret 2022
Wikipedia. Digital Banking. Diakses 6 Maret 2022