Activity Based Costing: Proses Penentuan Harga Berdasarkan Total Biaya

Updated
April 26, 2023
• Waktu baca 4 Menit
Gambar Activity Based Costing: Proses Penentuan Harga Berdasarkan Total Biaya
Reading Time: 4 minutes

Activity Based Costing (ABC) merupakan sebuah subjek yang cukup kompleks dan harus dipelajari secara mendalam sebelum kamu benar-benar mengaplikasikannya untuk bisnismu. Konsep ABC ini memperhitungkan total biaya produksi untuk menentukan harga secara akurat. Tahapan penentuan harga produk merupakan salah satu tahapan kritis yang sangat penting.

Harga yang diterapkan ini nantinya akan mempengaruhi untung-rugi dan kelangsungan hidup perusahaan. Nah, kali ini aku akan membahas seputar konsep Activity Based Costing. Mulai dari pengertian, proses, aplikasi, kelebihan dan kekurangannya. Yuk simak pembahasannya melalui artikel Pintu di bawah ini!

Pengertian Activity Based Costing (ABC)

Activity Based Costing adalah salah satu model akuntansi biaya yang populer dan banyak digunakan. Model ABC digunakan untuk membuat alokasi dari keseluruhan total biaya berdasarkan sumber daya yang ada untuk menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa. Model akuntansi ini didasari oleh konsep untuk menjalankan suatu hal, maka manajemen harus melaksanakan serangkaian kegiatan. Kegiatan ini tentunya akan menimbulkan cost atau biaya sebagai modal untuk mewujudkan rencana tersebut.

Seperti yang dilansir dari Investopedia, konsep ABC ini memiliki hubungan yang erat dengan biaya overhead. Awalnya, metode ini digunakan untuk alokasi Biaya Overhead. Biaya overhead sendiri merupakan salah satu komponen dari biaya produksi, selain Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung.

Konsep ABC dinilai dapat mengatasi “kelemahan” sistem akuntansi biaya tradisional yang masih mengalokasikan biaya overhead berdasarkan volume produksi. Semakin tinggi volume produksinya, maka komponen biaya overhead yang dialokasikan juga akan semakin besar. Tentunya dengan basis tertentu seperti ke Biaya Tenaga Kerja Langsung, Jam Kerja Mesin dan Jam Tenaga Kerja Langsung.

Kelemahan sistem tradisional ini adalah membuat cost dari produk bervolume tinggi cenderung terlalu over. Begitu juga sebaliknya, cost dari biaya bervolume rendah pun jadi terlalu rendah. Hal ini tentu saja membuat proses perhitungan dan penentuan harga jadi tidak akurat. Berbeda dari sistem akuntansi tradisional (lama), konsep ABC tidak memperhitungkan biaya overhead berdasarkan volume produksi. Melainkan pada kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa/produk sesuai dengan prinsip cause and effect.

Baca juga: Apa Itu Outstanding Check?

Manfaat Activity Based Costing

Selain mampu memperbaiki kelemahan pada sistem alokasi biaya overhead berdasarkan volume. Konsep ABC ternyata juga memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya adalah:

  • Dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan. Makin akurat data yang diperoleh, maka makin tepat pula keputusan yang dapat diambil.
  • Membuat penentuan harga lebih akurat sehingga produk/jasa bisa lebih bersaing di pasaran.
  • Memperbaiki analisis biaya sehingga memungkinkan adanya peningkatan volume produksi atas produk bervolume rendah.
  • Meningkatkan posisi manajemen perusahaan sehingga bisa melakukan penawaran kompetitif yang lebih wajar.
  • Memungkinkan pihak manajemen perusahaan untuk melakukan rekayasa ulang proses produksi untuk mencapai mutu terbaik dengan seefisien dan seefektif mungkin.

Berbagai manfaat di atas, membuat Activity Base Costing banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia.

Proses Activity Based Costing

proses activity based costing

Nah, berikut ini rangkaian proses dari model akuntansi biaya ABC:

Menentukan Aktivitas 

Langkah pertama adalah menentukan jenis aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjalankan bisnis dan seluruh sistem operasionalnya. Mulai dari pembelian, penerimaan, loading barang, packing, penanganan, penjualan, promosi & aktivitas marketing, dan lain sebagainya.

Mengidentifikasi Biaya Aktivitas

Proses selanjutnya dalam proses Activity Based Costing adalah melakukan identifikasi biaya. Biaya-biaya yang terkait dengan kegiatan perusahaan harus diidentifikasi dan dipilah berdasarkan kategorinya masing-masing.

Menghitung Biaya Aktivitas

Proses ketika adalah menghitung keseluruhan total biaya aktivitas tersebut. Meliputi keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk/jasa

Menentukan Alokasi Biaya Aktivitas

Proses terakhir adalah menentukan alokasi dari setiap biaya aktivitas berdasarkan cause and effect. Alhasil, diperolehlah alokasi biaya yang lebih akurat. Alokasi biaya ini selanjutnya dapat digunakan oleh manajemen untuk menentukan berbagai keputusan bisnis. Termasuk, kebijakan mengenai penentuan harga produk.

Baca juga: 7 Cara Menghitung Harga Wajar Saham Secara Mudah!

Aplikasi Activity Based Costing

aplikasi activity based costing

Ada banyak sekali contoh Activity Based Costing yang diterapkan di perusahaan-perusahaan. Meskipun konsep ABC lebih banyak diterapkan di bidang manufaktur (produksi). Namun, banyak pula perusahaan jasa yang mengadopsi sistem ini. Pada bidang produksi (manufaktur), ABC dapat digunakan untuk menghitung keseluruhan biaya untuk menghasilkan sebuah produk jadi.

Biaya tersebut dihitung mulai dari awal hingga akhir (dari produk mentah hingga dijual ke pasaran). Sementara, pada bidang jasa ABC juga dapat digunakan untuk menghitung keseluruhan biaya untuk menyediakan jasa untuk melayani konsumen.

Kelebihan dan Kekurangan Activity Based Costing

Konsep ABC ini tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Berikut ini kelebihan & kekurangan model akuntansi ABC yang bisa kamu telah terlebih dahulu sebelum mulai mengaplikasikannya untuk bisnis.

Kelebihan

Konsep ABC membantu meminimalisir distorsi biaya yang disebabkan oleh sistem alokasi biaya tradisional (lama). Model akuntansi ini membantu pengukuran profitabilitas yang lebih baik dengan menyajikan informasi biaya produk yang lebih akurat dan informatif. Konsep akuntansi ini, juga mampu mensupport keputusan yang lebih baik dan tepat sasaran. Sistem ini juga memiliki kemampuan untuk mengungkapkan aktivitas yang memberikan nilai tambah atas produk yang dihasilkan.

Kekurangan

Contoh Activity Based Costing bukanlah sebuah sistem yang sempurna, masih ada banyak kekurangan yang dimiliki oleh model perhitungan biaya satu ini. Implementasi sistem ini belum dikenal dengan baik sehingga kemungkinan penolakan terhadap sistem ini cukup besar. Masih banyak pula perusahaan di Indonesia yang belum menerapkan konsep ini.

Kedua, banyak & sulit untuk mendapatkan data untuk penerapan sistem ABC. Sistem ini juga tidak bisa mengatasi masalah joint cost. Sistem ini juga tidak mempertimbangkan amortisasi long term payback expense.

Kesimpulan

Activity Based Costing merupakan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk membuat alokasi biaya berdasarkan keseluruh total biaya dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Sistem ini mampu memberikan gambaran yang lebih jernih tentang tentang bagaimana produk, jasa, dan aktivitas memberikan pengaruh terhadap laba usaha dalam jangka panjang.

Yuk install aplikasi Pintu agar bisa berinvestasi pada berbagai koin unggulan seperti Bitcoin, Ethereum, Theter, hanya dengan Rp11.000 saja. tampilan yang sederhana sangat mudah digunakan oleh seorang pemula sekalipun.

Dapatkan juga informasi terbaru seputar berita crypto di Pintu News dan perdalam wawasan kamu melalui Pintu Academy untuk mendapatkan materi belajar crypto untuk level pemula hingga level mahir.

Referensi: 

Will Kenton, “Activity-Based Costing, diakses pada 1 Januari Maret 2023

Harold Averkamp CPA, MBA, “Activity Based Costing”, diakses pada 1 Januari Maret 2023

Ashish Kumar Srivastav, “Activity Based Costing”, diakses pada 1 Januari Maret 2023

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->