Istilah Bond Holder adalah individu atau entitas yang memegang surat utang atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah, atau entitas lain. Pemegang obligasi ini, sebagai bagian dari perjanjian obligasi, meminjamkan uang kepada penerbit obligasi dengan janji akan menerima pembayaran bunga secara berkala (dikenal sebagai kupon) dan pengembalian pokok utang pada saat obligasi tersebut jatuh tempo. Dalam konteks ini, bond holder memiliki hak atas pembayaran bunga yang tetap selama masa obligasi serta hak pengembalian dana pokok sesuai dengan perjanjian obligasi.
Sebagai pemegang surat utang, bond holder tidak memiliki hak kepemilikan atas perusahaan atau entitas yang menerbitkan obligasi. Ini berbeda dengan pemegang saham, yang memiliki bagian kepemilikan dalam perusahaan. Bond holder lebih menyerupai kreditur yang memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi. Karena statusnya sebagai kreditur, bond holder memiliki prioritas lebih tinggi dalam hal pengembalian uang jika terjadi likuidasi perusahaan, dibandingkan dengan pemegang saham.
Namun, obligasi juga mengandung risiko. Jika penerbit obligasi mengalami kesulitan keuangan dan tidak mampu membayar utang, bond holder mungkin tidak menerima pengembalian penuh atas investasi mereka. Oleh karena itu, bond holder harus mempertimbangkan risiko kredit dari penerbit obligasi dan sering kali bergantung pada peringkat kredit yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Standard & Poor’s atau Moody’s.
Secara keseluruhan, bond holder memainkan peran penting dalam pasar keuangan sebagai penyedia modal bagi pemerintah atau perusahaan, dan mereka diimbangi dengan pendapatan tetap melalui kupon obligasi serta keamanan relatif dibandingkan dengan investasi ekuitas.