Treynor Ratio adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu instrumen investasi dengan mempertimbangkan risiko yang melekat pada instrumen tersebut. Treynor Ratio membandingkan return yang dihasilkan oleh suatu investasi setelah dikurangi dengan return dari aset bebas risiko (seperti obligasi pemerintah) dan kemudian menyesuaikannya dengan tingkat risiko sistematis (beta) dari investasi tersebut. Rasio ini menunjukkan seberapa besar imbal hasil yang diperoleh untuk setiap unit risiko yang diambil.
Treynor Ratio dihitung dengan rumus:
Treynor Ratio =
Di sini, beta mewakili risiko sistematis atau sensitivitas investasi terhadap perubahan pasar secara keseluruhan. Jika nilai Treynor Ratio positif dan tinggi, itu berarti investasi tersebut memberikan imbal hasil yang lebih besar dibandingkan risiko yang diambil, dan sebaliknya, jika nilai Treynor Ratio rendah atau negatif, itu menunjukkan bahwa investasi tersebut mungkin tidak memberikan imbal hasil yang sepadan dengan risikonya.
Sebagai contoh, jika suatu investasi memiliki Treynor Ratio sebesar 0,58, ini berarti untuk setiap 1% risiko sistematis yang diambil, investasi tersebut memberikan return 0,58% lebih besar daripada return dari aset bebas risiko. Sebaliknya, jika rasio negatif, return dari aset bebas risiko sebenarnya lebih baik dibandingkan investasi tersebut, sehingga lebih menguntungkan bagi investor untuk memilih aset bebas risiko.
Treynor Ratio sering digunakan oleh investor yang ingin menilai kinerja portofolio mereka, terutama dalam situasi di mana mereka ingin memahami imbal hasil relatif terhadap risiko yang diambil, khususnya dalam konteks pasar yang lebih luas.