Menabung merupakan salah satu kebiasaan baik yang harus dimiliki setiap orang. Dengan menabung, kamu bisa mempersiapkan masa depan yang lebih baik dan terhindar dari kesulitan finansial. Namun, banyak orang yang masih bingung memilih instrumen tabungan yang tepat.
Apakah lebih baik menabung uang biasa, emas, atau crypto? Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang keuntungan dan kekurangan masing-masing instrumen tabungan tersebut. Kita juga akan membandingkannya agar kamu bisa memilih instrumen tabungan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuanganmu.
Menabung uang biasa adalah cara yang paling umum dilakukan oleh masyarakat. Kamu bisa menabung uang di bank, koperasi, atau lembaga keuangan lainnya. Keuntungan menabung uang biasa adalah aman dan mudah dilakukan. Kamu juga bisa dengan mudah mengambil uang tabunganmu kapan saja kamu membutuhkannya.
Baca Juga: Pendapatan Harian Penambang Bitcoin Cetak Rekor Baru Jelang Halving, Mencapai $78,6 Juta!
Namun, menabung uang biasa juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah bunga tabungan yang rendah. Saat ini, bunga tabungan rata-rata hanya sekitar 3% per tahun. Artinya, jika kamu menabung Rp10.000 per tahun, kamu hanya akan mendapatkan bunga sebesar Rp300.
Menabung emas juga merupakan pilihan yang populer. Emas dikenal sebagai logam mulia yang nilainya cenderung stabil dan terus meningkat dalam jangka panjang. Keuntungan menabung emas adalah nilainya yang cenderung naik. Dalam 10 tahun terakhir, harga emas telah naik sebesar 150%.
Artinya, jika kamu menabung emas senilai Rp10.000 per tahun, maka dalam 10 tahun uangmu akan menjadi Rp15.000. Namun, menabung emas juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah harganya yang fluktuatif. Harga emas bisa naik turun dalam jangka pendek, sehingga kamu bisa mengalami kerugian jika menjual emas pada saat harga sedang turun.
Menabung crypto atau dollar-cost averaging (DCA) adalah strategi investasi yang dilakukan dengan membeli aset crypto secara berkala, dalam jumlah yang sama, dan dalam jangka waktu yang panjang. Keuntungan menabung crypto adalah potensi keuntungannya yang tinggi. Dalam 10 tahun terakhir, harga Bitcoin telah naik sebesar 10.000%.
Artinya, jika kamu menabung Bitcoin senilai Rp10.000 per tahun, maka dalam 10 tahun uangmu akan menjadi Rp100.000.000. Namun, menabung crypto juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah risikonya yang tinggi. Harga crypto bisa sangat fluktuatif, sehingga kamu bisa mengalami kerugian yang besar jika menjual crypto pada saat harga sedang turun.
Selagi pasar crypto dikenal dengan pergerakannya yang cepat, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan lebih dari aset crypto yang kamu investasikan. Untuk menambah keuntungan, kamu bisa coba beberapa fitur earn crypto terbaik, seperti Pintu Earn.
Sebelum memilih instrumen tabungan, ada beberapa faktor yang perlu kamu pertimbangkan, di antaranya:
Berikut ini adalah tabel perbandingan kelebihan dan kekurangan menabung uang biasa, emas, dan crypto:
Instrumen Tabungan | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
Uang Biasa | Aman dan mudah dilakukan | Bunga rendah |
Emas | Nilai cenderung naik | Harga fluktuatif |
Crypto | Potensi keuntungan tinggi | Risiko tinggi |
Menabung merupakan salah satu kebiasaan baik yang harus dimiliki setiap orang. Namun, memilih instrumen tabungan yang tepat tidaklah mudah. Kamu perlu mempertimbangkan tujuan keuangan, jangka waktu, toleransi risiko, dan biaya sebelum memilih instrumen tabungan.
Baca Juga: VeChain (VET): Analisis Memprediksi Pertumbuhan Jangka Panjang ke 0,11
Jika kamu masih bingung memilih instrumen tabungan yang tepat, kamu bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan. Perencana keuangan akan membantu kamu memilih instrumen tabungan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuanganmu.