Investasi merupakan salah satu cara untuk bisa mendapatkan keuntungan dalam rentang waktu tertentu dengan menanamkan modal dalam bentuk uang atau aset lainnya. Istilah investasi sendiri mulai semakin populer di Indonesia seiring dengan banyaknya orang yang berhasil sukses dari investasi, sebut saja Lo Kheng Hong dan Sigit Tanoko. Lalu, bagaimana sebenarnya perkembangan investasi di Indonesia dari masa ke masa? Berikut pembahasan lengkapnya.
Untuk mengukur minat masyarakat Indonesia terhadap investasi, maka perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana data perkembangan jumlah investasi dan investor di Indonesia dari tahun ke tahun.
Data di atas berasal dari riset yang dilakukan Badan Koordinasi Penanaman Modal mengenai jumlah investasi Penanaman Modal Dalam Negeri. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sendiri adalah bentuk kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah NKRI dengan menggunakan modal dalam negeri.
Berdasarkan data tersebut, tren jumlah investasi dalam negeri cenderung selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya selama 5 tahun belakangan.
Bagaimana jika dilihat dari segi jumlah investor?
Â
Data investasi Indonesia 5 tahun terakhir berkaitan dengan sektor pasar modal Indonesia bisa dilihat pada tabel di atas. Dari tahun 2016 hingga 2020, peningkatan jumlah investor mencapai hingga tiga kali lipatnya, yang mana menunjukan bahwa penetrasi investasi ke masyarakat Indonesia selalu mengalami tren positif tiap tahunnya.
Instrumen investasi sendiri jumlahnya sangatlah beragam, meliputi saham, reksa dana, obligasi atau surat utang, dan masih banyak lagi. Di tahun 2021 ini, aset crypto menarik minat yang sangat besar dari para investor.
Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), menunjukan bahwa jumlah investor reksadana per Mei 2021 kemarin berada di angka 4,69 juta.
Sementara itu, jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) berada di angka 528.423 pada periode yang sama. Di sisi lain, jumlah investor pasar modal mencapai 5,37 juta orang per Mei 2021 lalu.
Lalu, bagaimana dengan aset crypto?
Dilansir dari CNBC, data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat bahwa investor crypto di Indonesia telah mencapai 6,5 juta orang dengan nilai transaksi melewati Rp370 triliun per Mei 2021 lalu. Dari data ini, terlihat bahwa minat masyarakat terhadap aset crypto sangatlah besar mengingat pertumbuhan investor crypto mencapai nyaris 50% dibandingkan tahun lalu.
Baca juga : Bagaimana Perkembangan Cryptocurrency di Indonesia 2021
Meskipun tren pertumbuhan investasi di Indonesia cenderung positif, tetap terdapat beberapa permasalah investasi yang menghambat tumbuhnya investor-investor baru.
Permasalahan yang paling utama yaitu financial knowledge. Financial knowledge yang dimaksud adalah mengenai pengetahuan terhadap keuangan pribadi, pengelolaan keuangan, manajemen kredit pinjaman, pengetahuan terkait tabungan dan investasi, hingga pengetahuan tentang manajemen risiko.
Rendahnya financial knowledge ini sendiri bisa terlihat dari tingkat literasi keuangan di Indonesia. Berdasarkan data dari OJK, tingkat literasi keuangan di Indonesia baru mencapai 37%. Dengan kata lain, dari total 268 juta penduduk Indonesia, hanya 99,16 juta orang yang memahami produk keuangan termasuk investasi.
Menuru Hakiki dan Subaida (2021), keluarga yang memiliki pengetahuan yang baik terkait keuangan akan lebih cepat melakukan perencanaan terkait investasi dibandingkan keluarga yang minim informasi terkait keuangan. Pengetahuan keuangan juga bisa menekan perilaku konsumtif sehingga lebih memilih untuk mengalokasikan dananya demi rencana masa depan melalui aset investasi.
Saat ini perkembangan investasi di Indonesia semakin membaik terutama dalam bidang investasi crypto. Untuk kamu yang masih awam mengenai jenis aset ini, kamu bisa belajar crypto melalui Pintu Academy.
Kini, terdapat 229 aset crypto yang telah terdaftar resmi di BAPPEBTI. Cek selalu harga aset crypto serta pertumbuhannya dan mulai investasi crypto sekarang juga!
Referensi :