1 Lot Berapa Lembar? Panduan Lengkap untuk Investor Pemula!

Di-update
August 11, 2025
Gambar 1 Lot Berapa Lembar? Panduan Lengkap untuk Investor Pemula!

Jakarta, Pintu News – Bagi investor pemula, istilah “lot” sering kali terdengar saat mulai bertransaksi saham. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: 1 lot berapa lembar?

Memahami konsep lot sangat penting karena ini berkaitan langsung dengan perhitungan modal, manajemen risiko, hingga strategi investasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas arti lot di Bursa Efek Indonesia (BEI), perbedaan lot di pasar internasional, hingga bagaimana cara menghitung modal berdasarkan lot.

Pengertian Lot Saham

Lot adalah satuan standar yang digunakan dalam perdagangan saham untuk menentukan jumlah minimum saham yang dapat diperdagangkan dalam satu kali transaksi.

Baca juga: 5 Perusahaan Crypto yang Memiliki Ethereum Terbanyak!

  • Di BEI (Bursa Efek Indonesia), lot adalah ukuran baku yang ditetapkan untuk memudahkan transaksi dan pencatatan.
  • Sebelum 2014, 1 lot di BEI berisi 500 lembar saham. Namun sejak aturan baru diberlakukan, 1 lot hanya berisi 100 lembar saham.

Aturan ini dibuat untuk menurunkan modal awal investasi dan memperluas partisipasi investor ritel.

1 Lot Berapa Lembar Saham?

Di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini, 1 lot saham berisi 100 lembar saham. Aturan ini sudah berlaku sejak 6 Januari 2014, berdasarkan keputusan BEI untuk menurunkan jumlah lembar per lot dari 500 menjadi 100.

Kenapa dari 500 menjadi 100 lembar?

  • Aksesibilitas investor ritel: Dengan modal yang lebih kecil, lebih banyak masyarakat bisa mulai berinvestasi.
  • Peningkatan likuiditas pasar: Saham lebih mudah diperjualbelikan karena modal awal lebih rendah.
  • Keseragaman: Menyesuaikan praktik umum di banyak bursa internasional yang menggunakan 100 lembar per lot.

Ilustrasi Perhitungan Modal

Misalnya, harga saham PT XYZ adalah Rp 2.500 per lembar.

Maka harga 1 lot:

100 Ă— Rp 2.500 = Rp 250.000

Artinya, dengan modal Rp250 ribu saja, kamu sudah bisa membeli 1 lot saham tersebut.

Perbandingan dengan Instrumen Lain

  • Forex: 1 standard lot = 100.000 unit mata uang dasar (misal EUR/USD berarti 100.000 Euro).
  • Emas Berjangka: 1 lot bisa merepresentasikan 100 troy ounce emas.
  • Komoditas Minyak: 1 lot biasanya = 1.000 barrel minyak.

Jadi, meskipun istilah “lot” digunakan secara global, jumlah unit di dalamnya tidak sama antara saham, forex, dan komoditas.

Fungsi Lot dalam Transaksi Saham

Lot bukan sekadar angka dalam laporan portofolio, tetapi memiliki fungsi penting dalam dunia investasi saham. Berikut adalah beberapa fungsi utama lot:

1. Standarisasi Jumlah Transaksi

Lot berperan sebagai standar jumlah minimal saham yang bisa diperdagangkan di bursa.

Baca juga: Apa Itu Indikator Envelope? Bagaimana Cara Menggunakannya?

  • Di BEI, 1 lot = 100 lembar saham.
  • Standar ini membuat proses pencatatan dan penyelesaian transaksi menjadi lebih rapi dan efisien.
    Tanpa standarisasi, volume perdagangan akan sulit dihitung dan dikelola, apalagi jika semua orang bisa membeli saham dalam jumlah acak seperti 3 lembar atau 7 lembar.

2. Memudahkan Perhitungan Modal dan Risiko

Dengan adanya lot, investor bisa cepat menghitung modal yang dibutuhkan dan potensi keuntungan/kerugian.

Contoh:

  • Harga per lembar Rp 1.500 → harga 1 lot = Rp 150.000.
  • Jika ingin membeli 10 lot, cukup kalikan Rp 150.000 Ă— 10 = Rp 1.500.000.
    Hal ini memudahkan manajemen risiko, karena kita tahu persis eksposur modal yang digunakan.

3. Meningkatkan Efisiensi Perdagangan

Jika transaksi diizinkan dengan jumlah lembar yang terlalu kecil, biaya administrasi dan waktu proses akan membengkak. Dengan lot sebagai standar, bursa dan broker dapat memproses transaksi dalam jumlah besar dengan lebih efisien, mengurangi beban administratif dan mempercepat eksekusi order.

4. Menjaga Likuiditas Pasar

Ukuran lot yang seragam membantu menjaga perputaran saham di pasar tetap stabil.

  • Lot yang terlalu besar dapat menghambat partisipasi investor ritel.
  • Lot yang terlalu kecil dapat memecah likuiditas menjadi potongan-potongan kecil dan membuat bid-ask spread melebar.
    Dengan aturan 100 lembar per lot, BEI mencoba menyeimbangkan aksesibilitas dan likuiditas.

5. Memberikan Kemudahan dalam Perencanaan Investasi

Investor yang ingin membeli saham secara bertahap dapat menghitung target kepemilikan dengan mudah menggunakan satuan lot. Misalnya, jika ingin mengumpulkan 1.000 lembar saham, maka targetnya adalah 10 lot. Strategi seperti ini mempermudah penyusunan portofolio jangka panjang.

Perbedaan Lot di Pasar Saham Internasional

Tidak semua pasar menggunakan 1 lot = 100 lembar.

  • NYSE & Nasdaq (AS): Lot umumnya juga 100 lembar untuk saham biasa.
  • Pasar Berjangka & Komoditas: Lot merepresentasikan jumlah tertentu dari aset (misalnya, 1 lot minyak = 1.000 barrel).
  • Forex (Valas)(mengacu pada Investopedia & BabyPips):
    • Standard lot = 100.000 unit mata uang dasar.
    • Mini lot = 10.000 unit.
    • Micro lot = 1.000 unit.
    • Nano lot = 100 unit.

Jadi, “lot” bersifat relatif tergantung instrumen dan pasarnya.

Secara keseluruhan, di BEI, 1 lot = 100 lembar saham, aturan ini membuat investasi saham lebih terjangkau bagi masyarakat luas. Namun, di pasar internasional ukuran lot bisa berbeda, tergantung instrumen dan bursa. Memahami konsep lot membantu investor mengelola modal dan risiko dengan lebih baik.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->