
Jakarta, Pintu News ā Tahun 2026 berpotensi menjadi fase penting bagi kebangkitan aset Layer-1 (L1) di pasar cryptocurrency. Setelah fase konsolidasi panjang sepanjang 2025, kapitalisasi pasar kripto global kembali menembus US$2 triliun, menandakan meningkatnya minat institusional dan ritel terhadap aset digital berbasis infrastruktur blockchain.
Banyak analis memperkirakan bahwa sejumlah aset L1 akan mencatat rekor tertinggi baru (all-time high/ATH), seiring meningkatnya adopsi dan inovasi teknologi di sektor ini.
Berikut sepuluh crypto Layer-1 yang memiliki peluang terbesar untuk mencapai ATH di 2026, berdasarkan performa fundamental, data on-chain, serta proyeksi pasar global.

Bitcoin tetap menjadi barometer utama bagi seluruh pasar cryptocurrency. Saat ini, harga BTC berada di kisaran US$101.780 atau sekitar Rp 1,69 miliar, turun sekitar 7,5 % dalam sepekan terakhir.
Namun, analis di Blockchain Reporter memperkirakan potensi rebound hingga US$140.000 (Rp 2,33 miliar) apabila momentum akumulasi oleh investor institusional meningkat. Dengan pasokan terbatas 21 juta BTC, tren jangka panjang tetap bullish selama adopsi global dan permintaan ETF spot meningkat.
Faktor teknis juga mendukung potensi kenaikan BTC. Volume perdagangan 24 jam mencapai US$50,4 miliar, menandakan likuiditas tinggi yang masih mendukung reli potensial. Jika tekanan inflasi di Amerika Serikat menurun pada semester pertama 2026, Bitcoin bisa kembali menjadi aset lindung nilai dan menembus ATH baru yang sebelumnya berada di kisaran US$126.000 (Rp 2,1 miliar).

Ethereum tetap menjadi fondasi utama ekosistem DeFi dan NFT dengan kapitalisasi pasar mencapai US$407,6 miliar. Harga saat ini berkisar di US$3.377 atau sekitar Rp 56,3 juta, turun 12,9 % dalam tujuh hari terakhir. Namun, transisi Ethereum ke model Proof-of-Stake dan perkembangan Layer-2 seperti Arbitrum serta Optimism terus memperkuat skalabilitas dan mengurangi biaya gas hingga 60 %.
Menurut laporan dari CoinTelegraph, aktivitas harian di jaringan ETH tetap tinggi, mencapai lebih dari 1,2 juta transaksi / hari. Jika pembaruan skala besar āVerkle Treeā diluncurkan sesuai jadwal 2026, ETH berpeluang menembus US$5.000 (Rp 83,4 juta), melampaui ATH sebelumnya di US$4.891.

BNB masih menjadi tulang punggung ekosistem Binance Smart Chain (BSC) dengan kapitalisasi pasar sebesar US$135,9 miliar. Harga saat ini mencapai US$987 (sekitar Rp 16,4 juta), menjadikannya salah satu altcoin paling stabil di tengah volatilitas pasar. Mekanisme Auto-Burn yang rutin menghapus 1,5ā2 juta BNB per kuartal terus mengurangi suplai, sehingga mendukung potensi kenaikan harga.
Selain itu, ekosistem DeFi BNB Chain kini mencatat total value locked (TVL) senilai US$17 miliar, tertinggi sejak 2022. Jika tren adopsi berlanjut dan aktivitas DeFi kembali meningkat di 2026, harga BNB diproyeksikan dapat menembus US$1.300 (Rp 21,6 juta) menurut analisis Dropstab Research.
Baca juga: 7 Meme Coin yang Terguncang Seiring Penurunan Harga BTC ke Bawah $100.000

Solana menunjukkan performa yang kuat sebagai alternatif utama Ethereum. Dengan harga US$156,38 (Rp 2,6 juta) dan kapitalisasi pasar US$86,5 miliar, Solana tetap menjadi kandidat kuat untuk mencapai ATH baru di 2026. Volume harian mencapai US$3,4 miliar, menandakan aktivitas jaringan yang solid dan likuiditas tinggi.
Ekosistem NFT dan DeFi di Solana berkembang pesat, terutama dengan peluncuran proyek seperti Tensor Marketplace dan Kamino Finance. Menurut OpenPR, Solana berpotensi naik hingga 300 % jika momentum ETF dan arus institusional meningkat.

TRON menonjol sebagai jaringan pembayaran cepat dengan biaya transaksi sangat rendah. Saat ini harga TRX berada di US$0,2898 (Rp 4.830), dengan kapitalisasi pasar mencapai US$27,4 miliar. Volume perdagangan 24 jam mencapai US$487 juta, menandakan tingkat partisipasi pengguna yang tetap stabil.
Sebagai jaringan dengan lebih dari 100 juta akun aktif, TRON juga menjadi salah satu blockchain dengan volume stablecoin terbesar di dunia. Jika pertumbuhan transaksi harian terus meningkat di atas 8 juta TX per hari, TRX berpeluang menembus US$0,40 (Rp 6.674) di 2026.

Cardano kini diperdagangkan di US$0,5562 (Rp 9.287) dengan market cap US$19,95 miliar. Meski pergerakannya relatif stabil, proyek Cardano terus mengembangkan Hydra Protocol yang diklaim mampu meningkatkan throughput hingga 1 juta transaksi / detik.
Prediksi Bitget menyebutkan ADA berpotensi naik 30 % jika volume DeFi di ekosistemnya kembali menembus US$500 juta TVL. Jika realisasi ini tercapai pada paruh pertama 2026, ADA bisa menguat menuju US$0,80 (Rp 13.348) dan mendekati puncak ATH-nya 2021.

Sebagai proyek Layer-1 baru dengan fokus pada decentralized exchange (DEX), Hyperliquid mulai menarik perhatian. Saat ini HYPE bernilai US$40,01 (Rp 668.000) dengan kapitalisasi pasar US$13,47 miliar. Volume perdagangan harian sekitar US$372 juta, menunjukkan minat awal yang cukup tinggi.
HYPE menawarkan throughput lebih dari 10.000 TPS dan biaya gas 90 % lebih rendah dibanding Ethereum. Jika roadmap pengembangan jaringan v2 terealisasi di 2026, HYPE berpeluang tumbuh lebih dari 150 %, terutama di sektor DEX derivatif.
Baca juga: 10 Privacy Coin yang Berpotensi Naik di 2026

Bitcoin Cash adalah fork dari BTC yang mempertahankan fungsi sebagai sistem pembayaran peer-to-peer. Dengan harga US$494,67 (Rp 8,25 juta) dan kapitalisasi pasar US$9,86 miliar, BCH masih menjadi alternatif populer di negara berkembang.
Menurut laporan CoinDesk, volume transaksi harian BCH meningkat 18 % pada Q3 2025 karena peningkatan aktivitas di Afrika dan Asia Tenggara. Jika tren adopsi merchant berlanjut, BCH bisa mencapai kisaran US$700 (Rp 11,6 juta) pada 2026.

Zcash dikenal sebagai salah satu crypto privasi tertua di pasar. Harga saat ini US$577,02 (Rp 9,63 juta) dengan kapitalisasi pasar US$9,39 miliar. Lonjakan harga mingguan sebesar +38 % menunjukkan minat baru terhadap aset privasi di tengah meningkatnya isu pelacakan transaksi.
Jika regulasi privasi kripto di Eropa dan Amerika mulai longgar, ZEC bisa mencatat kenaikan dua kali lipat hingga US$1.000 (Rp 16,6 juta) di 2026. Selain itu, kerja sama dengan Electric Coin Company dalam pembaruan protokol Halo 2 memperkuat keamanannya.

Litecoin tetap menjadi aset klasik yang digunakan secara luas untuk pembayaran digital. Harga US$103,46 (Rp 1,72 juta) dan kapitalisasi pasar US$7,91 miliar menempatkannya di peringkat 18 dunia. Volume transaksi 24 jam mencapai US$1,27 miliar, menunjukkan aktivitas pasar yang masih kuat.
Dengan total pasokan maksimum 84 juta LTC dan integrasi Lightning Network, Litecoin tetap menjadi alternatif cepat untuk transaksi lintas bursa. Jika arus dana kembali ke aset legacy di tengah volatilitas DeFi, LTC berpotensi kembali ke US$200 (Rp 3,33 juta) pada 2026.
Sepuluh crypto Layer-1 di atas menunjukkan kombinasi fundamental yang kuat dan momentum teknikal yang menjanjikan menjelang 2026. Bitcoin, Ethereum, dan Solana masih memimpin dari sisi kapitalisasi, sementara pemain baru seperti Hyperliquid menawarkan peluang dengan risiko lebih tinggi. Bagi investor, tahun 2026 dapat menjadi babak penting untuk menilai kembali strategi diversifikasi di sektor Layer-1 yang semakin matang secara teknologi dan ekosistem.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkanĀ berita cryptoĀ terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini sepertiĀ harga bitcoin hari ini,Ā harga coin xrp hari ini,Ā dogecoinĀ dan harga asetĀ cryptoĀ lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui GoogleĀ PlayĀ Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli bitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: