
Jakarta, Pintu News – Oktober dan November bukanlah bulan yang baik bagi pasar kripto. Selama periode tersebut, pasar mengalami lonjakan likuidasi, volatilitas tinggi, dan bahkan harga Bitcoin sempat anjlok hingga $80.000. Banyak trader berharap Desember akan membawa angin segar dan mungkin saja diakhiri dengan reli akhir tahun yang kuat.
Namun, di hari pertama bulan Desember, pasar kembali memerah. Hari ini, pasar kripto turun sebesar 5,26% dengan total kapitalisasi pasar berada di angka $2,92 triliun.
Bitcoin sendiri turun 5,3% menjadi $85.000, dan mata uang kripto lainnya seperti Ethereum , Solana , BNB , serta XRP juga mengalami penurunan lebih dari 5% dalam 24 jam terakhir.
Harga Bitcoin turun tajam hingga menembus di bawah $90.000, yang menghapus sekitar $130 miliar dari total kapitalisasi pasar kripto hanya dalam dua jam.
Baca juga: 3 Alasan Mengapa Subkategori DeFi Ini Bisa Menjadi Pemimpin di Altcoin Season Berikutnya!
Dalam 60 menit terakhir saja, lebih dari $204 juta posisi trading telah dilikuidasi, sebagian besar berasal dari trader long yang tidak siap menghadapi pergerakan ini.
Lonjakan tajam seperti ini semakin sering terjadi karena likuiditas di pasar semakin tipis, terutama saat malam hari dan akhir pekan. Ketika ada tekanan jual kecil di tengah order book yang kosong, harga bisa jatuh secara berlebihan.
Para analis juga menekankan bahwa penurunan ini bukan disebabkan oleh faktor fundamental. Ini adalah pasar yang digerakkan oleh leverage, dan penurunan Bitcoin sebesar $4.000 tanpa adanya berita apa pun menjadi buktinya.
Karena banyak trader yang menggunakan leverage tinggi, pergerakan kecil saja bisa memicu likuidasi posisi long secara beruntun, yang kemudian menyebabkan lebih banyak tekanan jual, dan siklus ini terus berulang.
Lebih dari $609 juta dalam posisi leverage dilikuidasi dalam 24 jam terakhir. Bitcoin sendiri menyumbang $185 juta dari total likuidasi tersebut, dan 85% di antaranya berasal dari posisi long.
Open interest turun sebesar 1,13%, menandakan bahwa para trader lebih memilih keluar dari pasar daripada membuka posisi baru. Tingkat pendanaan (funding rate) rata-rata masih sedikit positif, menunjukkan bahwa banyak trader yang terlalu optimis (bullish) meskipun harga BTC sudah jatuh di bawah $86.000.
Begitu level $86.000 ditembus, perintah stop-loss mulai terpicu secara beruntun. Dengan leverage tinggi dan likuiditas yang minim, grafik harga pun langsung jatuh tajam dalam waktu singkat.
Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 2 tahun naik di atas 1% untuk pertama kalinya sejak tahun 2008. Hal ini memperkuat nilai yen dan membuat investor lebih berhati-hati terhadap aset berisiko. Banyak trader mulai membongkar posisi carry trade mereka — strategi meminjam yen murah untuk membeli Bitcoin dan aset kripto lainnya — yang sebelumnya mendorong reli kripto di awal tahun 2025.
Namun dengan naiknya imbal hasil obligasi Jepang, strategi carry trade menjadi kurang menarik, dan aliran dana pun mulai kembali ke pasar yang dianggap lebih aman.
Jika Bank of Japan memberikan sinyal akan ada kenaikan suku bunga lanjutan, tekanan ini bisa berlanjut hingga pertengahan Desember.
Baca juga: Harga Bitcoin Merosot ke $87.000 pada 1 Desember 2025, Apakah BTC Bisa Pulih?
Kapitalisasi pasar kripto total kini telah jatuh di bawah titik swing low Fibonacci $2,89 triliun — level yang sebelumnya bertahan selama beberapa minggu. Penembusan ke bawah level ini membatalkan struktur bullish jangka pendek. Para trader kini mengincar zona support berikutnya di kisaran $2,74 triliun, yang terakhir terlihat pada April 2025.
Indikator RSI14 di grafik total pasar menunjukkan angka sekitar 36,86, yang berarti masih ada ruang bagi pasar untuk turun lebih jauh sebelum masuk ke wilayah oversold. Penjual masih mendominasi di sekitar rata-rata pergerakan 7 hari (SMA 7), dan pembeli belum menunjukkan tanda-tanda kembali masuk.
Penurunan ini lebih terlihat sebagai akibat dari likuiditas rendah dan penggunaan leverage tinggi, bukan karena perubahan fundamental pasar. Para analis menekankan bahwa, “ini bukan pasar bearish, tapi pasar leverage.” Ketika sebagian besar order book pasif dan leverage tinggi digunakan secara luas, pergerakan tajam menjadi hal yang wajar.
Jika harga Bitcoin bisa stabil di kisaran $85.000 dan open interest terus menurun, ada kemungkinan pasar akan tenang dalam beberapa hari ke depan.
Namun, jika tekanan jual kembali terjadi pada jam-jam likuiditas rendah, pasar bisa kembali mengalami penurunan tajam. Saat ini, para trader mengamati zona $83.000–$84.000 sebagai level support penting berikutnya untuk Bitcoin.
Untuk bisa pulih di bulan Desember, pasar membutuhkan:
Sampai ketiga hal itu terjadi, volatilitas masih akan menjadi satu-satunya kepastian di pasar kripto.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: