
Jakarta, Pintu News ā Pasar crypto global tengah bersiap menghadapi volatilitas tinggi seiring sinyal kenaikan suku bunga dari Bank of Japan (BOJ). Kebijakan ini dinilai berpotensi memberi tekanan besar pada aset berisiko, termasuk cryptocurrency seperti Bitcoin , Ethereum , dan Ripple .
Jepang, sebagai salah satu ekonomi terbesar dunia, memiliki pengaruh signifikan terhadap arus likuiditas global. Jika kenaikan suku bunga benar-benar terjadi, pasar crypto diperkirakan akan mengalami tekanan dalam waktu dekat.
Bank of Japan selama puluhan tahun mempertahankan suku bunga sangat rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan uang murah tersebut menjadikan Jepang sumber pendanaan global bagi berbagai instrumen berisiko. Namun, meningkatnya inflasi dan melemahnya nilai yen memaksa BOJ mempertimbangkan perubahan arah kebijakan moneter. Kenaikan suku bunga kini menjadi opsi yang semakin realistis.
Para ekonom memperkirakan BOJ dapat menaikkan suku bunga sebesar 0,25% dari level 0,5% menjadi 0,75%. Jika terealisasi, angka tersebut akan menjadi yang tertinggi dalam beberapa dekade terakhir. Meski terlihat kecil, perubahan ini menandai pergeseran besar dalam kebijakan moneter Jepang. Dampaknya berpotensi meluas ke pasar keuangan global, termasuk crypto dan cryptocurrency.
Baca juga: BTC, ETH, dan Altcoin Terjun, Kenapa Market Crypto Crash Hari Ini (18/12)?
Pasar crypto sangat sensitif terhadap likuiditas global. Ketika suku bunga rendah, dana murah mengalir ke aset berisiko seperti cryptocurrency. Sebaliknya, saat bank sentral mengetatkan kebijakan, biaya pinjaman meningkat dan likuiditas cenderung menyusut. Kondisi ini sering memicu aksi jual di pasar spekulatif.
Sejarah menunjukkan pola serupa. Pada 2022, kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve AS menyebabkan harga Bitcoin anjlok dari lebih dari USD 60.000 menjadi di bawah USD 20.000. Analis menilai skenario serupa bisa terjadi jika BOJ mengambil langkah yang sama. Meski skalanya berbeda, sentimen risk-off dapat menyebar dengan cepat ke pasar crypto global.
Kenaikan suku bunga BOJ berpotensi memperkuat nilai yen Jepang. Selama ini, yen sering digunakan dalam strategi carry trade, di mana investor meminjam yen dengan bunga rendah untuk berinvestasi di aset berimbal hasil lebih tinggi. Aset crypto termasuk salah satu tujuan dari aliran dana tersebut. Jika yen menguat, strategi carry trade menjadi kurang menarik.
Baca juga: XRP Diprediksi Lampaui ETH pada 2026, YoungHoon Kim Bagikan Pendapatnya!
Penutupan posisi carry trade dapat memicu arus balik dana ke Jepang. Hal ini berpotensi menciptakan tekanan jual tambahan di pasar crypto. Analis menilai dampak ini tidak hanya terbatas pada pasar Jepang. Sebagai ekonomi terbesar ketiga dunia, kebijakan moneter Jepang dapat menciptakan efek domino secara global.
Per 17 Desember, pasar crypto mulai menunjukkan tanda-tanda tekanan. Harga Bitcoin (BTC) berada di kisaran USD 86.589 atau sekitar Rp1,45 miliar, turun lebih dari 1% dalam 24 jam. Ethereum (ETH) diperdagangkan di level USD 2.834 atau sekitar Rp47,35 juta, mencatat penurunan lebih dari 4%. Sementara itu, Ripple (XRP) berada di harga USD 1,86 atau sekitar Rp31.070, turun hampir 4%.
Total kapitalisasi pasar cryptocurrency tercatat sekitar USD 2,92 triliun atau setara Rp48.790 triliun. Penurunan harga ini mencerminkan meningkatnya kehati-hatian investor menjelang keputusan BOJ. Pasar tampak mulai mengantisipasi skenario pengetatan likuiditas. Volatilitas diperkirakan tetap tinggi dalam jangka pendek.
Rencana kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan menjadi faktor risiko baru bagi pasar crypto. Pengetatan kebijakan moneter berpotensi mengurangi likuiditas global dan menekan aset berisiko, termasuk cryptocurrency. Meski belum ada keputusan final, sinyal dari BOJ sudah cukup untuk memicu kehati-hatian investor. Dalam jangka pendek, pergerakan pasar crypto kemungkinan akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan kebijakan moneter Jepang.
Sinyal tersebut mengacu pada indikasi Bank of Japan akan menaikkan suku bunga acuannya dari level rendah yang telah dipertahankan lama.
Karena perubahan suku bunga memengaruhi likuiditas global, yang berperan penting dalam pergerakan aset berisiko seperti crypto.
Tidak selalu, namun kebijakan pengetatan biasanya meningkatkan volatilitas dan tekanan jual dalam jangka pendek.
Yen sering digunakan dalam strategi carry trade untuk investasi berisiko, termasuk crypto, sehingga perubahan nilainya dapat memengaruhi arus dana.
Perkembangan kebijakan moneter global, terutama keputusan resmi BOJ, serta kondisi likuiditas dan sentimen pasar.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkanĀ berita cryptoĀ terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini sepertiĀ harga bitcoin hari ini,Ā harga coin xrp hari ini,Ā dogecoinĀ dan harga asetĀ cryptoĀ lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui GoogleĀ PlayĀ Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli bitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: