Ini Alasan CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap: Bagaimana Nasib Harga Toncoin?

Updated
August 27, 2024
Gambar Ini Alasan CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap: Bagaimana Nasib Harga Toncoin?

Jakarta, Pintu News – Penangkapan CEO Telegram, Pavel Durov, di Prancis baru-baru ini mengejutkan dunia teknologi dan memicu gelombang kekhawatiran tentang kebebasan berbicara di dunia digital.

Menurut laporan CNBC, Durov dituduh memfasilitasi aktivitas kriminal melalui platform pesan populernya, Telegram.

Penahanannya telah memicu perdebatan panas tentang apakah ini merupakan upaya pemerintah untuk membatasi kebebasan berbicara secara online.

Kebebasan Berbicara Terancam?

Penangkapan Durov telah memancing respons kuat dari para pemimpin teknologi dan tokoh publik yang membela kebebasan berbicara.

Baca juga: CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Paris, Open Interest Toncoin Melonjak 32%!

Elon Musk, yang dikenal dengan sikapnya yang vokal, menuduh pemerintah menargetkan Durov karena tidak memenuhi tuntutan mereka. Musk mengkritik otoritas karena standar ganda mereka, dengan mencatat bahwa platform seperti Instagram tetap beroperasi meskipun ada masalah serius seperti eksploitasi anak.

Selain itu, Robert F. Kennedy Jr. juga menyuarakan kekhawatirannya, menyatakan bahwa penangkapan Durov adalah serangan langsung terhadap kebebasan berbicara.

Pernyataannya menggarisbawahi kekhawatiran yang semakin meningkat bahwa pemerintah menggunakan tekanan hukum untuk membungkam suara-suara yang menantang status quo.

Kampanye #FREEDUROV Meluas

Kontroversi ini memicu kampanye #FREEDUROV, dengan para pendukung yang menyerukan pembebasan segera Durov. Para pemimpin teknologi, termasuk pendiri Tron, Justin Sun, telah berjanji untuk mendukung pembelaan hukum Durov dengan dana jutaan dolar.

Kampanye ini semakin populer di media sosial, menunjukkan dukungan kuat dari komunitas kripto. Sun juga mendorong pembentukan dana pembelaan hukum yang terdesentralisasi, menyoroti hubungan erat antara Telegram dan komunitas kripto yang lebih luas.

Selain itu, rumor yang beredar bahwa Apple mungkin akan menghapus Telegram dari App Store karena tuduhan terhadap Durov juga menambah ketegangan. Namun, rumor ini telah dibantah, dengan Apple mengonfirmasi bahwa tidak ada rencana seperti itu.

Telegram menegaskan bahwa mereka mematuhi hukum Uni Eropa dan menyebut tuduhan terhadap Durov sebagai “absurd.” Mereka juga menyatakan keyakinan bahwa situasi ini akan segera diselesaikan.

Baca juga: Tron Tingkatkan Capaian Energi di Tengah Hiruk Pikuk SunPump, Harga TRX Siap Melaju ke Rp3 Ribu?

Reaksi Pasar: Toncoin Mengalami Penurunan

Mengutip laporan CoinPedia (26/8/24), penangkapan ini juga mengganggu pasar, dengan Toncoin mengalami penurunan tajam lebih dari 20% sebelum kembali naik ke $5,77 (Rp89.293).

Penurunan harga Toncoin ini mirip dengan perilaku token BNB Binance selama masalah hukum CEO Changpeng Zhao. BNB jatuh sekitar 15% sebelum vonis Zhao tetapi melonjak hampir 35% setelah pasar menyesuaikan diri.

Toncoin mungkin melihat pemulihan serupa, dengan kepanikan awal yang berpotensi digantikan oleh rebound saat para pedagang menilai kembali situasi.

Sementara itu, token Resistance Dog (REDO) yang terkait dengan ekosistem Telegram mengalami lonjakan lebih dari 160%, menunjukkan dukungan kuat dari komunitas meskipun ada gejolak pasar.

Secara keseluruhan, penangkapan Pavel Durov menciptakan preseden yang mengkhawatirkan, menimbulkan pertanyaan kritis tentang sejauh mana pemerintah akan pergi untuk mengendalikan platform online.

Saat pertempuran hukum ini berlangsung, dunia mengamati dengan seksama, dengan banyak yang khawatir bahwa ini bisa menjadi awal dari penindasan yang lebih luas terhadap kebebasan digital.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->