Bitcoin Melonjak di Atas Rp893 Juta, Namun Sentimen Bullish Mulai Melemah

Updated
September 14, 2024
Gambar Bitcoin Melonjak di Atas Rp893 Juta, Namun Sentimen Bullish Mulai Melemah

Jakarta, Pintu News – Bitcoin mengalami kenaikan sebesar 3% pada Kamis pagi, melampaui Rp893 juta, yang kemungkinan didorong oleh respons investor terhadap laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Agustus. Meski begitu, beberapa ahli memperingatkan bahwa momentum bullish mungkin mulai melemah, dengan tanda-tanda adanya tekanan dari penjual yang mendominasi pasar.

Laporan CPI Memicu Kenaikan Harga Bitcoin

Laporan CPI menunjukkan peningkatan tahunan sebesar 2,5%, sedikit di bawah ekspektasi sebesar 2,6%, yang merupakan level terendah sejak Februari 2021. Namun, inflasi inti, yang tidak memperhitungkan harga makanan dan energi, meningkat sebesar 0,3% secara bulanan, melebihi perkiraan sebesar 0,2%. Hal ini mempertahankan tingkat inflasi tahunan sebesar 3,2%, jauh di atas target Federal Reserve sebesar 2%.

Ethereum , mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, juga mengalami kenaikan sebesar 1,3%, menjadi Rp36,3 juta. Sementara itu, pesaing Ethereum, Sui, mengalami lonjakan harga sebesar 16% untuk token SUI, setelah Grayscale mengumumkan peluncuran Grayscale Sui Trust.

Baca Juga: 7 Koin Kripto Terbaik untuk Dibeli Sekarang: Potensi Naik 1000x Crypto pada Maret 2025?!

Momentum Bullish Bitcoin Mulai Mereda

Meskipun Bitcoin berhasil melampaui Rp893 juta, para ahli memperingatkan bahwa momentum bullish mungkin akan segera berakhir. Illya Otychenko, Analis Utama di CEX.IO, menunjukkan bahwa indikator teknis seperti Relative Strength Index (RSI) dan rata-rata pergerakan (SMA) mulai mengisyaratkan adanya divergensi bearish. Ini menunjukkan bahwa momentum bullish Bitcoin mulai melemah dan bisa menghadapi resistansi kuat di sekitar SMA 200 hari.

Selain itu, Otychenko memperingatkan potensi terjadinya “death cross” pada grafik harian Bitcoin, yang biasanya merupakan tanda dominasi pasar bearish. Namun, ia juga mencatat bahwa crossover MACD menunjukkan bahwa tekanan bearish mungkin hanya bersifat sementara.

Aktivitas ETF Bitcoin Menurun

Sementara harga Bitcoin melonjak, data menunjukkan adanya penurunan aktivitas pada ETF Bitcoin. Total penarikan bersih dari dana ETF Bitcoin mencapai Rp678,6 miliar pada 11 September, dengan ARKB memimpin dengan penarikan sebesar Rp832,2 miliar. Grayscale Bitcoin ETF (GBTC) juga mencatat penarikan sebesar Rp69,3 miliar.

ETF spot Ethereum juga mengalami penarikan bersih sebesar Rp8,3 miliar, dengan VanEck’s ETHV mencatatkan penarikan sebesar Rp26,2 miliar, sebagian diimbangi oleh masuknya dana ke ETF milik Fidelity sebesar Rp16,9 miliar.

Kesimpulan

Meskipun Bitcoin terus menunjukkan kenaikan harga, para ahli memperingatkan bahwa sentimen bullish mulai memudar. Indikator teknis seperti RSI dan SMA mengisyaratkan potensi tekanan dari pasar bearish. Namun, investor jangka panjang masih melihat peluang pembelian, terutama dengan hash rate Bitcoin yang mencapai level tertinggi sepanjang masa.

Baca Juga: Bursa Kripto Indonesia Indodax Alami Kerugian Rp316 Miliar, Grup Lazarus Diduga Terlibat!

Pintu kini telah hadir dalam versi web trading crypto. Daftar akun dan login Pintu untuk memanfaatkan fitur trading terlengkap, likuiditas tinggi, dan biaya trading terendah. Cek kurs BTC/IDR, ETH/IDR, SOL/IDR dan aset crypto lainnya secara mudah di Pintu Pro Web.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer: Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->