Jakarta, Pintu News ā Pada 3 Oktober 2024, raksasa layanan keuangan Visa meluncurkan Visa Tokenized Asset Platform (VTAP), yang dirancang untuk memungkinkan penerbitan dan pengelolaan aset digital.
Visa menyatakan bahwa VTAP dibangun untuk mendukung berbagai jenis aset tokenisasi, termasuk stablecoin dan mata uang digital bank sentral (CBDC).
Saat ini, VTAP masih dalam fase sandbox, dengan beberapa peserta, termasuk Banco Bilbao Vizcaya Argentaria (BBVA), yang sedang menguji fungsionalitas inti platform ini.
Dilansir dari Cointelegraph, Visa memperkenalkan Visa Tokenized Asset Platform (VTAP) yang ditujukan untuk investor institusional dan bank sentral, dengan menawarkan infrastruktur ujung-ke-ujung untuk minting, transfer, dan penyelesaian aset digital secara aman di blockchain publik dan izin terbatas.
Baca juga: Ripple Gandeng Bursa Crypto Brasil, Mercado Bitcoin, untuk Solusi Pembayaran Bisnis!
Vanessa Colella, kepala global inovasi dan kemitraan digital di Visa, menyatakan:
āKami sangat antusias memanfaatkan pengalaman kami dalam tokenisasi untuk membantu bank mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam operasional mereka.ā
Visa melihat VTAP sebagai alat untuk membantu bank mendigitalkan dan mengotomatisasi alur kerja, yang berpotensi mendukung āpertukaran jenis aset dunia nyata yang baruā di masa depan.
Salah satu contoh yang diberikan adalah penggunaan smart contracts dan token yang didukung fiat untuk mengelola jalur kredit kompleks secara otomatis dan melakukan pembayaran saat persyaratan terpenuhi. Contoh lainnya adalah:
āSebuah bank juga bisa memungkinkan pelanggan mereka menggunakan token yang didukung fiat untuk membeli komoditas tokenisasi atau obligasi tokenisasi dengan penyelesaian hampir secara real-time di blockchain.ā
Visa berencana meluncurkan fase uji coba VTAP dengan pelanggan terpilih pada tahun 2025, menggunakan blockchain publik Ethereum.
Bagian penting dari visi Visa untuk platform Visa Tokenized Asset Platform (VTAP) adalah interoperabilitasnya di berbagai blockchain:
āDengan satu koneksi API ke VTAP, di masa depan, bank dapat memungkinkan berbagai kasus penggunaan dan berinteraksi dengan mitra serta klien di blockchain yang diizinkan maupun publik.ā
Sebagai salah satu pemain terbesar dalam keuangan tradisional, Visa memposisikan VTAP sebagai jembatan menuju decentralized finance DEFI" class="news-token" style="display:inline-block" href="/market/defi">(DEFI). Platform ini menawarkan integrasi teknis minimal, sehingga bank-bank peserta dapat mengakses fitur-fitur dengan cara yang āselalu aktif dan lebih efisien.ā
Baca juga: Regulator Taiwan Buka Pintu untuk Investasi ETF Bitcoin bagi Investor Profesional!
Namun, Visa juga menghadapi pengawasan dari otoritas di Amerika Serikat. Pada 24 September lalu, Departemen Kehakiman (DOJ) mengajukan gugatan antitrust terhadap perusahaan tersebut atas dugaan menjalankan monopoli pembayaran debit.
DOJ mengklaim bahwa Visa menggunakan perjanjian eksklusivitas dan ancaman hukuman terhadap vendor untuk memastikan bahwa pesaing tidak bisa mengambil bagian dari pangsa pasarnya.
Dua hari kemudian, laporan dari pengawas konsumen Accountable.US muncul, menuding Visa dan Mastercard menjalankan duopoli untuk menghalangi persaingan di sektor pembayaran kartu debit dan kredit.
Itu dia informasi terkini seputarĀ berita cryptoĀ hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputarĀ akademi cryptoĀ dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto danĀ blockchain.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto danĀ teknologi blockchain. Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduhĀ aplikasi kriptoĀ Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli bitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
*Featured image: Yahoo Finance