Jakarta, Pintu News – Jeju Island, salah satu destinasi wisata terpopuler di Korea Selatan, tengah bersiap meluncurkan kartu wisata berbasis teknologi non-fungible token (NFT) pada paruh kedua 2025.
Langkah ini bertujuan untuk menarik perhatian generasi milenial dan Gen Z, generasi yang dikenal lekat dengan teknologi digital dan cryptocurrency.
Kartu wisata berbasis NFT ini akan menawarkan berbagai manfaat, seperti subsidi perjalanan dan diskon di lokasi wisata. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kunjungan ulang wisatawan muda dan sekaligus memperkuat citra Jeju sebagai destinasi modern yang ramah teknologi.
Melalui kartu wisata NFT ini, wisatawan lokal dapat memperoleh subsidi perjalanan yang dapat ditukar dengan mata uang lokal, Tamna Jeon.
Baca juga: Ripple Price Prediction: XRP Berpotensi Cetak Reli Besar Jika Tembus Resistance Bullish Pennant!
Mata uang berbasis blockchain ini telah digunakan di Jeju sejak 2019 untuk mendukung ekonomi lokal dengan sistem kartu prabayar.
Selain insentif finansial, kartu ini juga memberikan keanggotaan eksklusif yang memungkinkan wisatawan mengakses potongan harga di restoran, museum, dan atraksi lainnya.
Upaya ini bertujuan untuk mendorong wisatawan kembali mengunjungi Jeju sekaligus mempromosikan adopsi blockchain dalam sektor pariwisata.
Jeju memiliki sejarah panjang dalam menerapkan teknologi blockchain. Pada 2019, pulau ini meluncurkan Blockchain Hub City Development Research Service, yang mengaplikasikan teknologi tersebut untuk pengelolaan lalu lintas dan pengembalian pajak turis asing.
Selain itu, Jeju menjadi salah satu daerah pertama di Korea yang mengembangkan aplikasi penelusuran kontak berbasis blockchain saat pandemi COVID-19. Kini, dengan fokus pada Web3, Jeju berencana menerapkan NFT di berbagai sektor pemerintahan dan masyarakat.
Meskipun optimis, Jeju menghadapi tantangan regulasi yang ketat terkait NFT dan Initial Coin Offering (ICO) di Korea Selatan. Beberapa bisnis berbasis NFT terpaksa tutup akibat regulasi yang membingungkan, seperti yang dialami Lotte’s NFT Shop pada 2024.
Baca juga: HBAR Price Prediction: Seberapa Jauh Hedera Crypto Melonjak di Tahun 2025?
Namun, pemerintah Jeju terus mendorong reformasi regulasi dan memanfaatkan momentum peningkatan pengguna crypto di Korea. Hingga akhir 2024, tercatat lebih dari 15,6 juta pengguna cryptocurrency di Korea, sekitar 30% dari populasi negara tersebut.
Secara keseluruhan, langkah Jeju Island dalam memadukan pariwisata dengan teknologi NFT menunjukkan komitmen untuk menjadi pelopor transformasi digital di Korea Selatan. Inisiatif ini tidak hanya menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan tetapi juga memperkuat ekosistem cryptocurrency di pulau tersebut.
Dengan adopsi yang tepat dan dukungan regulasi, Jeju berpotensi menjadi model global untuk inovasi berbasis blockchain.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: