Harga Bitcoin Melayang di $94.000 Hari Ini (13/1/25): BTC Berpotensi Merosot Jelang Pelantikan Donald Trump?

Updated
January 13, 2025
Gambar Harga Bitcoin Melayang di $94.000 Hari Ini (13/1/25): BTC Berpotensi Merosot Jelang Pelantikan Donald Trump?

Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin melayang di level $94.000 pada hari ini, 13 Januari 2025, mencatatkan koreksi tipis 0,38%. Di tengah optimisme pasar, muncul kekhawatiran bahwa momen pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2025 dapat memicu tekanan jual yang signifikan.

Para analis memperingatkan bahwa ekspektasi tinggi terhadap kebijakan pro-crypto dan pro-bisnis dari pemerintahan Trump mungkin tidak segera terwujud, yang berpotensi mengguncang pasar crypto dalam waktu dekat.

Harga Bitcoin Turun 0,38% dalam Waktu 24 Jam

Sumber: Pintu Market

Masih berada di tren penurunan, pada 13 Januari 2025, harga Bitcoin mengalami koreksi tipis 0,38% dalam waktu 24 jam terakhir. Kini diperdagangkan di sekitar $94.218 atau setara dengan Rp1.538.411.614 dalam waktu 24 jam terakhir. Titik terendah dan tertinggi BTC saat ini adalah Rp1.532.944.276 dan Rp1.562.206.516.

Berdasarkan data CoinMarketCap, market cap Bitcoin kini mencapai $1.86 triliun, dengan volume perdagangan harian yang mencapai $24.93 miliar, mencatat peningkatan 35% dalam waktu 24 jam terakhir.

Baca juga: Potensi Harga Bitcoin: Tren Naik atau Turun? Ini Penjelasan Analis! (13/1/25)

Kira-kira, mengapa harga Bitcoin turun hari ini?

Bitcoin Diprediksi Dapat Mengalami Koreksi

Berdasarkan laporan Cointelegraph, BTC saat ini diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 20 harinya — sebuah indikasi bahwa pasar saat ini dikuasai oleh pihak bearish. Harga juga telah mengalami konsolidasi sejak 19 Desember 2024.

Sumber: TradingView via Cointelegraph

Indeks Kekuatan Relatif (RSI) menunjukkan tren menurun dan saat ini berada di level 45, yang menunjukkan bahwa aset tersebut tidak dalam kondisi jenuh beli maupun jenuh jual. Namun, nilai RSI telah turun lebih dari 20% sejak 6 Januari.

Para analis industri memperingatkan bahwa Bitcoin dan pasar crypto dapat mengalami koreksi sekitar pelantikan Presiden terpilih Trump pada 20 Januari, karena para pedagang menganggap momen tersebut sebagai peluang “sell-the-news” atau adanya kekecewaan apabila janji legislasi pro-kripto tidak terpenuhi.

Pelantikan Presiden Terpilih Trump Mungkin Picu Penjualan Besar-Besaran

Dalam artikel tanggal 17 Desember 2024 lalu, salah satu pendiri dan analis BitMEX, Arthur Hayes, memperingatkan para pedagang kripto bahwa pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat dapat memicu aksi jual besar-besaran di pasar.

Hayes menjelaskan bahwa investor kemungkinan akan segera melepas posisi kripto dan ekuitas yang dibeli dengan harapan akan adanya kebijakan pro-crypto dan pro-bisnis dari pemerintahan Trump yang kedua.

Analis tersebut memprediksi bahwa ketika investor menyadari bahwa implementasi kebijakan membutuhkan waktu lama dan Trump harus mengesahkan legislasi yang menguntungkan dalam waktu satu tahun atau kurang, hal ini akan memicu aksi jual besar-besaran.

Baca juga: Kembali ke Dunia NFT, Donald Trump Luncurkan Koleksi NFT Baru di Bitcoin Ordinals!

Namun, Hayes menambahkan bahwa ia tetap optimis terhadap harga Bitcoin dalam jangka panjang, didukung oleh faktor makroekonomi seperti meningkatnya utang pemerintah dan pelemahan mata uang di seluruh dunia.

Likuiditas Baru dan Kebijakan Trump Dapat Pengaruhi Harga BTC di Q1 2025

Neraca Federal Reserve ditampilkan sebagai garis putih, dibandingkan dengan kapitalisasi pasar Bitcoin, yang ditampilkan dalam warna emas. Sumber: Arthur Hayes

Peningkatan likuiditas hingga $612 miliar yang disuntikkan oleh Federal Reserve AS dapat menutupi potensi kekecewaan terkait kebijakan regulasi dari pemerintahan Trump — sebuah faktor yang dapat membantu mendorong harga BTC lebih tinggi selama kuartal pertama tahun 2025.

Peringatan Arthur Hayes juga didukung oleh CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, dalam sebuah unggahan media sosial pada Desember 2024.

Ju berpendapat bahwa kebijakan pro-kripto dari Trump akan sangat bergantung pada kondisi ekonomi Amerika Serikat dan nilai dolar AS.

Menurut Ju, dolar AS saat ini menguat sebagai aset safe haven dan digunakan sebagai penyimpan nilai di seluruh dunia.

Selain itu, retorika Trump yang menekankan penguatan dolar AS dan posisi Amerika Serikat dalam perdagangan internasional membuatnya kecil kemungkinan akan membentuk cadangan strategis Bitcoin, tambah Ju.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->