Jakarta, Pintu News – Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah indikator teknikal utama memprediksi puncak harga baru akan tercapai pada pertengahan Juli 2025.
Meskipun saat ini BTC mengalami koreksi dengan penurunan 7% dalam seminggu terakhir, para analis melihatnya sebagai fase normal di awal tahun.
Simak analisa lengkapnya di sini!
Data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan bahwa BTC masih berada dalam fase konsolidasi harga selama empat minggu setelah mencapai harga tertinggi sepanjang masa sebesar $108.268 (sekitar Rp1,76 miliar) pada 17 Desember 2024.
Setelah ATH tersebut, harga Bitcoin turun 14% menjadi $94.280 (sekitar Rp1,54 miliar), tetapi analis percaya bahwa masih ada peluang untuk kenaikan lebih lanjut.
Menurut Dave the Wave, seorang trader dan analis, indikator rata-rata pergerakan sederhana (SMA) 52 minggu menunjukkan potensi puncak harga di pertengahan tahun saat garis SMA mencapai titik tengah pada kurva pertumbuhan logaritmik (LGC).
Baca juga: Kabar Crypto Hari Ini (14/1/25): Tether Relokasi ke El Salvador Hingga Kebocoran Data di OpenSea
Dave the Wave mencatat bahwa sebelumnya, puncak harga Bitcoin terjadi ketika SMA satu tahun menyentuh garis tengah saluran LGC. Sebagai contoh, pada 2013, puncak harga tercapai pada hari yang sama ketika SMA memberikan sinyal. Sementara itu, pada tahun 2017, puncak harga terjadi sebulan setelah sinyal SMA.
Selama siklus bullish 2021, harga Bitcoin mencapai $69.000 (sekitar Rp1,12 miliar) pada November, tetapi sinyal dari SMA sudah terlihat pada Mei.
Berdasarkan pola ini, puncak harga Bitcoin di 2025 diperkirakan akan terjadi beberapa hari hingga beberapa bulan sebelum atau sesudah SMA satu tahun melewati garis tengah LGC. Dave juga mencatat bahwa rata-rata pergerakan yang lebih landai menunjukkan tanda-tanda pasar yang semakin matang.
Baca juga: CEO JPMorgan Jamie Dimon Ragukan Bitcoin (BTC), Sebut Mirip Merokok?
Analis crypto lainnya, Rekt Capital, menjelaskan bahwa konsolidasi harga Bitcoin saat ini merupakan bagian dari “koreksi pertama dalam fase penemuan harga.” Koreksi ini biasanya berlangsung antara dua hingga empat minggu, dan analisis menunjukkan bahwa koreksi saat ini sudah berlangsung selama empat minggu.
Axel Adler Jr., seorang analis lainnya, membandingkan koreksi saat ini dengan fase konsolidasi sebelumnya pada 2024, ketika harga Bitcoin turun lebih dari 26% dalam satu minggu. Koreksi yang lebih ringan di awal tahun ini dianggap umum terjadi di tahun-tahun pasca-halving Bitcoin.
Baca juga: Market Merah, Jim Cramer: “Akan Terjadi Crash Besar di Pasar Crypto”
Trader veteran Peter Brandt mengidentifikasi potensi pembentukan pola head-and-shoulders (H&S) pada grafik harian Bitcoin. Pola ini dapat membawa harga turun di bawah $77.000 (sekitar Rp1,26 miliar) jika terkonfirmasi.
Namun, Brandt juga mencatat bahwa ada kemungkinan pola ini gagal mencapai targetnya, menciptakan jebakan bearish atau berkembang menjadi pola yang lebih besar.
Sementara itu, analis Bitcoin Munger mengamati adanya pesanan beli besar antara $85.000 (sekitar Rp1,39 miliar) dan $92.000 (sekitar Rp1,50 miliar) di Binance. Ia memperkirakan harga Bitcoin dapat turun untuk memenuhi pesanan tersebut atau naik untuk mencapai target di $110.000 (sekitar Rp1,79 miliar).
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi