Jakarta, Pintu News ā Bitcoin diprediksi akan meroket menuju $200,000 pada 2025, menurut sejumlah analis. Hal ini berkaitan dengan data inflasi AS yang sangat ditunggu-tunggu, yang diperkirakan akan mengarahkan kebijakan moneter The Federal Reserve.
Menurut Decrypt, jika angka inflasi yang dilaporkan lebih rendah dari perkiraan, maka Bitcoin (BTC) berpotensi mendapatkan lonjakan harga, didorong oleh aliran modal institusional yang mendukung pasar kripto.
Simak analisa lengkapnya berikut ini
Rabu pagi, data Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk bulan Desember 2024 akan dirilis pada pukul 8:30 AM ET.
Berdasarkan proyeksi MarketWatch, inflasi tahunan diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 2,9%, sementara bulanan diprediksi naik sebesar 0,3%.
Jika CPI sesuai dengan perkiraan atau bahkan lebih rendah, ini bisa menjadi sinyal bagi The Federal Reserve untuk memperlambat kebijakan kenaikan suku bunga mereka.
Core CPI, yang tidak termasuk makanan dan energi, juga diperkirakan akan mengalami kenaikan 0,3% per bulan. Jika angka inflasi stabil atau menurun, ini dapat membuka peluang bagi pasar kripto untuk kembali berkembang, karena bank sentral mungkin mulai mengurangi tingkat suku bunga dan memberi ruang bagi aset berisiko seperti Bitcoin (BTC) untuk naik.
Baca juga: Robert Kiyosaki dan CZ Bagikan Tips: āJangan Terjebak FOMOā
Setelah beberapa minggu, Bitcoin (BTC) berhasil mengembalikan harga di atas $96,000 (sekitar Rp1.570.000.000). Analis menghubungkan pemulihan harga ini dengan kabar bahwa Presiden AS yang baru terpilih, Donald Trump, akan segera mengeluarkan perintah eksekutif pro-crypto setelah pelantikannya.
Kehadiran kebijakan yang lebih ramah terhadap cryptocurrency dapat meningkatkan sentimen pasar, khususnya untuk Bitcoin (BTC), yang telah lama mendapat dukungan dari pasar institusional.
Baca juga: Kisah Sukses Trader Crypto: Ubah $50.000 Menjadi $1 Juta dalam 25 Hari!
Data dari CryptoQuant juga menunjukkan bahwa Bitcoin (BTC) berpotensi mencapai harga antara $145.000 hingga $249.000 (sekitar Rp2.370.000.000 hingga Rp4.070.000.000) pada akhir tahun 2025, didorong oleh adopsi institusional yang terus berkembang dan kebijakan pro-crypto dari pemerintah AS.
Menurut Decrypt, selain kebijakan moneter, faktor lain yang mendukung kenaikan Bitcoin (BTC) adalah tren historis yang menunjukkan bahwa tahun terakhir dalam siklus empat tahunan Bitcoin sering kali menjadi periode kenaikan signifikan.
Ditambah dengan data dari CryptoQuant yang mengungkapkan bahwa arus modal ke Bitcoin (BTC) mencapai $440 miliar sejak akhir 2022, dengan kemungkinan total arus modal mencapai $520 miliar pada 2025.
Kesimpulan
Menurut proyeksi MarketWatch, jika data CPI yang dirilis menunjukkan inflasi yang lebih moderat, maka Bitcoin (BTC) berpotensi mencatatkan lonjakan yang signifikan, bahkan mendekati $200,000 (sekitar Rp3.270.000.000).
Pelaku pasar akan terus memantau hasil CPI ini, karena dapat menentukan arah kebijakan The Federal Reserve dan mempengaruhi sentimen pasar terhadap Bitcoin (BTC) dan cryptocurrency lainnya.
Itu dia informasi terkini seputarĀ berita cryptoĀ hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputarĀ akademi cryptoĀ dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto danĀ blockchain.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduhĀ aplikasi kriptoĀ Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. KlikĀ Daftar PintuĀ jika kamu belum memiliki akun atau klikĀ Login PintuĀ jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli bitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: