Grass Network Ungkap Roadmap untuk Tahun 2025: Ini yang Perlu Diketahui!

Updated
January 16, 2025
Gambar Grass Network Ungkap Roadmap untuk Tahun 2025: Ini yang Perlu Diketahui!

Jakarta, Pintu News – Grass mengungkapkan roadmap ambisius untuk 2025 setelah platform terdesentralisasi yang mengubah cara pengambilan dan distribusi data ini menyoroti pertumbuhannya yang monumental pada 2024.

Menurut perusahaan, kesuksesan mereka di tahun 2024 menjadi pijakan untuk kemajuan signifikan pada tahun ini. Fokus utama mereka akan beralih pada kecerdasan buatan dan pemrosesan data terdesentralisasi.

Grass Fokus pada AI dan Pemrosesan Data Terdesentralisasi di 2025

Grass Network mengumumkan melalui sebuah postingan di X (Twitter) bahwa “2025 akan menjadi tahun yang menentukan bagi Grass,” menandai awal dari roadmap baru mereka.

Baca juga: DWF Labs Bermitra dengan Near Protocol untuk Dorong Pengembangan AI di Web3

Dalam seminar pendiri pertama di tahun 2025, Grass mengungkapkan beberapa inisiatif kunci untuk tahun yang akan datang.

“Grass baru saja memulai. Setelah setahun penuh dengan skala dan terobosan, 2025 akan mendorong batasan apa yang mungkin dicapai,” demikian bunyi pengumuman tersebut.

Beberapa sorotan utama dari roadmap Grass untuk 2025 mencakup Pencarian Multimodal. Secara khusus, platform ini berencana untuk memungkinkan model AI mencari wawasan dari data video, audio, dan teks secara semantik dalam waktu nyata.

Grass juga merencanakan metode distribusi baru untuk memperluas jangkauannya melalui platform mobile dan lainnya, yang bertujuan untuk menyederhanakan akses dan partisipasi pengguna.

Roadmap 2025 Grass: Meningkatkan Kapasitas dan Efisiensi Jaringan

Selain itu, platform ini akan menghentikan penggunaan ekstensi Chrome, menggantikannya dengan node desktop yang lebih kuat dan efisien. Grass juga akan memperkenalkan horizontal scaling, produk baru untuk memperluas kemampuannya lebih jauh, memastikan pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan.

Sorotan lain adalah Hasil Fase 1 Sion. Platform Grass bertujuan untuk meningkatkan efisiensi jaringan, dengan pencapaian pengambilan data yang 60 kali lebih cepat.

“Jika Anda bertanya-tanya – aktivitas jaringan telah dikurangi hingga mendekati nol beberapa hari setelah Fase 1 Sion untuk memberi mitra penyimpanan kami waktu untuk mengejar. Tidak ada yang mengira kemampuan sebesar ini bisa tercapai begitu cepat. Masa-masa yang mengasyikkan di depan,” kata Andrej Radonjic, kontributor Grass dan salah satu pendiri Wynd Network, baru-baru ini.

Baca juga: Siap-siap! Crypto Ball Pertama dalam Sejarah akan Digelar Sebelum Pelantikan Donald Trump

Meskipun ada pengumuman mengenai roadmap 2025, token yang mendukung jaringan Grass, GRASS, hanya mengalami kenaikan moderat sebesar 2,5% pada 15 Januari 2025 kemarin.

Grass Mencapai Tonggak Sejarah di 2024

Roadmap baru Grass hadir setelah pencapaian luar biasa yang diraih jaringan ini di tahun 2024. Sepanjang tahun tersebut, Grass mengalami pertumbuhan signifikan, dengan jumlah penggunanya meningkat dari 200.000 menjadi 3 juta, mencatatkan ekspansi sebesar 15 kali lipat.

Menurut postingan terbaru, platform ini mencatatkan peningkatan 1000X dalam jumlah video yang diindeks dan mendistribusikan lebih dari $196 juta kepada lebih dari 2,2 juta pengguna pada tahun 2024.

Pencapaian-pencapaian ini, ditambah dengan airdrop yang mendapat perhatian besar, semakin mengangkat posisi Grass di antara pesaingnya dalam ruang aplikasi terdesentralisasi (dApps).

Meskipun sukses, Grass juga menghadapi sejumlah kontroversi. Airdrop tersebut memicu kemarahan komunitas terkait masalah distribusi token, dengan banyak pengguna yang mengklaim adanya alokasi GRASS token yang tidak merata.

Selain itu, muncul klaim bahwa platform memblokir pengguna dompet phantom untuk mengklaim token mereka, yang menambah kritik yang diterima.

Masalah-masalah ini sempat merusak reputasi Grass, namun pada akhirnya tidak banyak menghambat trajektori pertumbuhannya. Tiga bulan lalu, harga GRASS berhasil melampaui $1 setelah terdaftar, dan ini menjadikan platform ini mendominasi volume perdagangan DePIN (Decentralized Physical Infrastructure) serta semakin mengukuhkan posisinya di pasar.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->