Fitur
Trading
Edukasi
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Lainnya
Fitur
Trading
Edukasi
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Jakarta, Pintu News – Solana merupakan salah satu mata uang kripto yang memiliki potensi besar, namun belakangan ini mengalami penurunan harga yang signifikan. Harga Solana turun hampir 50% sejak mencapai harga tertingginya di $295 (Rp4.819.350) pada 19 Januari. Penurunan harga ini juga tercatat sebagai penurunan bulanan terbesar sejak November 2022, yang bertepatan dengan runtuhnya bursa FTX.
Beberapa faktor teknikal dan fundamental yang memengaruhi penurunan harga Solana ini telah menarik perhatian banyak pelaku pasar crypto. Berikut adalah tiga alasan utama yang menyebabkan harga Solana mengalami penurunan tersebut.
Salah satu alasan utama di balik penurunan harga Solana adalah penurunan Total Value Locked (TVL) dalam ekosistemnya. TVL mencerminkan jumlah aset yang terkunci dalam aplikasi desentralisasi (dApp) pada blockchain. Pada Januari 2023, TVL Solana sempat mencapai rekor tertingginya sebesar $10 miliar (Rp163,300,000,000). Namun, setelah mencapai angka tersebut, TVL mulai menurun, bahkan saat ini hanya sekitar $7,13 miliar (Rp116,000,000,000).
Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan tajam dalam platform DeFi utama seperti Raydium, yang mencatatkan penurunan hingga 60% hanya dalam waktu kurang dari satu bulan. Platform lain seperti Jupiter DEX dan Kamino Lending juga mengalami penurunan signifikan.
Data dari DefiLlama menunjukkan bahwa volume transaksi on-chain Solana yang sebelumnya mencapai $97 miliar (Rp1,586,010,000,000) pada minggu kedua Januari kini hanya sekitar $7 miliar (Rp114,310,000,000) per minggu. Penurunan ini mencerminkan berkurangnya kepercayaan pada ekosistem Solana, yang berdampak langsung pada aktivitas transaksi dan penggunaan jaringan.
Baca Juga: Ethereum (ETH) Terus Terpuruk, Apakah Ada Harapan Pemulihan? Ini Analisanya! (25/2/25)
Selain penurunan TVL, likuiditas yang sebelumnya ada di jaringan Solana juga mulai mengalir ke blockchain lain. Dalam 30 hari terakhir, lebih dari $500 juta (Rp8.165.000.000.000) telah dipindahkan oleh para trader ke blockchain lain seperti Ethereum , Arbitrum , dan beberapa jaringan lainnya. Perpindahan ini menunjukkan adanya pergeseran minat yang signifikan dari para pengguna yang sebelumnya aktif di jaringan Solana.
Para analis mengamati bahwa tingkat pembakaran biaya (fee burn) di Solana juga turun ke level terendah, yakni hanya $177.000 (Rp2.886.000.000) dalam sebulan terakhir. Hal ini menunjukkan adanya penurunan aktivitas transaksi dan minat yang lebih rendah dari trader. Analis crypto, Miles Deutscher, menyatakan bahwa para pelaku pasar mulai merasa “terbakar” setelah sejumlah peristiwa yang memengaruhi performa Solana, dan kini banyak yang memilih untuk beralih ke jaringan lain yang dianggap lebih stabil.
Fenomena lainnya yang turut memengaruhi harga Solana adalah runtuhnya pasar meme coin yang sempat booming beberapa waktu lalu. Pada puncaknya, kapitalisasi pasar meme coin yang terkait dengan Solana sempat mencapai $25 miliar (Rp407.500.000.000.000) pada Desember 2024. Namun, kini nilai pasar meme coin tersebut anjlok menjadi hanya $8,3 miliar (Rp135.000.000.000). Banyak dari token meme ini yang mengalami penurunan harga 80% hingga 90%.
Meskipun Solana bukanlah meme coin, keberadaan dan volatilitas pasar meme coin ini cukup berpengaruh pada persepsi terhadap nilai Solana. Salah satu platform yang sempat ramai, Pump.fun, yang meluncurkan sekitar 7,5 juta token meme, telah menghasilkan pendapatan sebesar $550 juta (Rp8.986.500.000.000), namun sebagian besar nilai pasar ini kini hilang. Fluktuasi besar pada pasar meme coin ini turut memengaruhi kepercayaan investor terhadap jaringan Solana dan menyebabkan penurunan harga Solana lebih lanjut.
Penurunan harga Solana (SOL) yang hampir 50% dari puncak tertingginya dipengaruhi oleh beberapa faktor teknikal dan fundamental. Penurunan Total Value Locked (TVL) yang signifikan, perpindahan likuiditas ke blockchain lain, serta runtuhnya pasar meme coin yang berhubungan dengan Solana adalah beberapa alasan utama di balik penurunan tersebut.
Meskipun begitu, Solana masih menjadi salah satu proyek blockchain yang memiliki potensi besar di masa depan, dan perubahan-perubahan ini memberikan pelajaran penting bagi para pelaku pasar cryptocurrency untuk selalu melakukan riset sebelum membuat keputusan investasi.
Baca Juga: Mata Uang Apa yang Akan Menggantikan Dolar AS? Bitcoin Diprediksi Jadi Salah Satunya!
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.