
Jakarta, Pintu News – Industri real estate selama ini dikenal sebagai sektor dengan likuiditas rendah, biaya transaksi tinggi, dan keterlibatan banyak perantara.
Namun, menurut Mark Boiron, CEO Polygon (MATIC), tokenisasi aset dunia nyata (Real-World Asset/RWA) dapat merevolusi cara investasi properti dengan menghilangkan perantara, menekan biaya, serta membuka peluang kepemilikan fraksional bagi lebih banyak investor.
Dalam sebuah wawancara, Boiron menyebut bahwa tokenisasi properti akan memungkinkan real estate diperdagangkan lebih bebas di pasar sekunder, meningkatkan likuiditas dan perputaran uang.
Dengan teknologi blockchain, kepemilikan properti bisa dipecah menjadi unit kecil berbasis token, memungkinkan lebih banyak orang berinvestasi tanpa harus memiliki modal besar seperti dalam skema tradisional.
Simak berita lengkapnya berikut ini!
Dilansir dari Cointelegraph, salah satu tantangan utama dalam investasi real estate adalah biaya transaksi yang tinggi akibat banyaknya perantara yang terlibat, seperti agen properti, bank, dan notaris. Dengan tokenisasi berbasis blockchain, transaksi dapat dilakukan peer-to-peer secara transparan, tanpa perlu melalui berbagai proses birokrasi yang rumit.
Boiron menegaskan bahwa real estate saat ini memiliki likuiditas rendah, sehingga sering mengalami diskon harga. Jika properti bisa diperdagangkan lebih cepat dan mudah melalui tokenisasi, maka nilainya bisa meningkat. Dengan kata lain, blockchain dapat menghilangkan “diskon likuiditas” yang selama ini melekat pada aset properti.
Baca juga: Founder Sentient: “AI Tidak Akan Pernah Memiliki Kesadaran!”, Ini Alasannya!
Melalui tokenisasi, investor tidak perlu membeli properti secara penuh. Mereka bisa memiliki bagian kecil dari properti dengan membeli token yang mewakili kepemilikan fraksional. Hal ini memungkinkan orang dengan modal terbatas untuk berinvestasi di real estate tanpa harus membeli satu unit properti secara utuh.

Misalnya, proyek Lumia Towers di Istanbul, Turki, senilai Rp3,6 triliun ($220 juta) menggunakan teknologi Polygon untuk melakukan tokenisasi aset. Dengan skema ini, kepemilikan properti dapat dipecah menjadi token, yang kemudian bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.
Boiron percaya bahwa di masa depan, real estate akan sepenuhnya berpindah ke blockchain. Namun, dukungan regulator masih menjadi kendala utama. Banyak pemerintah dan lembaga keuangan masih skeptis terhadap teknologi blockchain, terutama terkait keamanan dan kepatuhan terhadap aturan yang ada.
Agar tokenisasi real estate dapat menjadi standar global, regulator perlu memahami teknologi blockchain dan mengadopsi sistem yang lebih fleksibel. Jika hal ini tercapai, bukan tidak mungkin investasi properti akan berubah sepenuhnya dari model tradisional menjadi berbasis crypto dan blockchain.
Baca juga: Operator ATM Crypto Ilegal di Inggris Dipenjara, Hukuman Perdana dalam Sejarah Kripto!
Bukan hanya di Turki, konsep tokenisasi real estate juga mulai berkembang pesat di negara lain. Di Amerika Serikat, perusahaan Quarter menawarkan alternatif tokenisasi kepemilikan properti untuk membantu masyarakat memiliki rumah tanpa harus mengambil hipotek berbasis utang.
Sementara itu, di Uni Eropa, platform Blocksquare telah meluncurkan kerangka kerja tokenisasi real estate pada Februari 2025, memungkinkan hak kepemilikan properti dapat dicatat dan diperdagangkan onchain.
Uni Emirat Arab (UAE) saat ini menjadi salah satu pasar real estate paling dinamis di dunia. Dengan meningkatnya minat terhadap investasi properti, banyak pengembang di UAE kini mulai beralih ke tokenisasi sebagai alternatif pembiayaan.
Menurut Scott Thiel, CEO Tokinvest, pengembang properti di UAE sedang berlomba-lomba untuk melakukan tokenisasi proyek mereka. Hal ini dilakukan untuk menarik lebih banyak investor global dan meningkatkan efisiensi transaksi.
Baca juga: Prediksi Michael Saylor: Kapitalisasi Pasar Bitcoin (BTC) Bisa Mencapai Rp3,297 Kuadriliun
Selain tokenisasi kepemilikan, stablecoin juga mulai digunakan dalam transaksi real estate. Pada Februari 2025, Tether bermitra dengan Reelly Tech untuk memperluas penggunaan USDT dalam transaksi properti di UAE.
Dengan adopsi cryptocurrency yang semakin meningkat di sektor ini, para ahli percaya bahwa blockchain akan menjadi infrastruktur utama dalam investasi dan transaksi properti global.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi