Harga Bitcoin Merangkak Naik ke $86.000 Hari Ini (20/3/25): Analis Soroti Indikator Bullish BTC!

Di-update
March 20, 2025
Gambar Harga Bitcoin Merangkak Naik ke $86.000 Hari Ini (20/3/25): Analis Soroti Indikator Bullish BTC!

Jakarta, Pintu News – Di tengah perdebatan mengenai apakah Bitcoin telah mencapai puncaknya di angka Rp1,8 miliar ($109.000), analis pasar ternama, Sam Price, mengungkapkan bahwa beberapa indikator makro menunjukkan bahwa siklus bullish masih berlangsung.

Dalam unggahannya di X (sebelumnya Twitter), Price menegaskan bahwa Bitcoin saat ini lebih dekat ke harga dasar (bottom) dibandingkan harga puncak (top).

Ia menyebut bahwa investor yang tidak memanfaatkan koreksi harga terbaru untuk mengakumulasi BTC “tidak menggunakan logika yang jelas.”

Pernyataan ini muncul setelah CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, secara berani menyatakan bahwa pasar bullish telah berakhir. Namun, Price yakin bahwa data teknikal menunjukkan hal yang sebaliknya.

Lalu, bagaimana pergerakan harga Bitcoin hari ini?

Harga Bitcoin Naik 3,49% dalam Waktu 24 Jam

Sumber: Pintu Market

Baca juga: 3 Meme Coin Ekosistem Base yang Mengalami Lonjakan Tinggi Menjelang Lebaran 2025

Per 20 Maret 2025, harga Bitcoin (BTC) tercatat berada di $86,051 atau setara dengan Rp1.419.885.994, mengalami kenaikan 3,49% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC sempat menyentuh level terendahnya Rp1.369.154.274, dan harga tertingginya di Rp1.442.713.455.

Dilansir dari CoinMarketCap, kini kapitalisasi pasar Bitcoin naik menjadi $1.7 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang juga naik 50% menjadi $37.05 miliar.

Analis Soroti Indikator Bullish Bitcoin

Seorang analis menyoroti indikator pertama, yaitu Pi Cycle Indicator, sebuah alat yang dikembangkan oleh Phillip Swift dan terbukti akurat dalam memprediksi puncak harga Bitcoin secara historis.

Indikator ini memberikan sinyal puncak ketika rata-rata pergerakan 111 hari melintasi rata-rata pergerakan 350 hari x2 (350DMA x2).

Grafik yang menyertai analisis ini menunjukkan bahwa kedua rata-rata pergerakan tersebut masih jauh dari titik perpotongan, sehingga analis berpendapat bahwa Bitcoin lebih dekat ke titik terendah daripada puncaknya.

Selain itu, analis juga menjelaskan bahwa penurunan harga Bitcoin baru-baru ini berkorelasi dengan pola higher-low makro, yang biasanya diikuti oleh pemulihan kuat menuju harga tertinggi baru.

Namun, analis profesional tersebut memperingatkan bahwa jika harga Bitcoin ditutup di antara $58.000 hingga $56.000 pada grafik mingguan, maka tren makro ini bisa dianggap tidak valid.

Baca juga: Kemenangan Besar di Pasar Crypto: Gugatan SEC terhadap Ripple Berakhir, XRP Bukanlah Sekuritas!

Divergensi Bullish Tersembunyi Menunjukkan Kelanjutan Tren Kenaikan

Selain itu, analis juga menyoroti adanya divergensi bullish tersembunyi pada grafik mingguan aset tersebut, yang merupakan sinyal kuat bahwa tren kenaikan akan berlanjut.

Secara teknis, indikator ini ditandai dengan terbentuknya higher low pada grafik harga, sementara oscillator menunjukkan pola lower low.

Grafik harga menunjukkan bahwa meskipun Bitcoin mengalami koreksi lebih dari 23% dari level tertingginya pada 20 Januari, indikator relative strength index (RSI) justru mencetak lower low.

Selain itu, peluang pemulihan semakin kuat karena Stochastic RSI berada dalam kondisi oversold, serta tren harga Bitcoin mendekati Golden Pocket pada level 1.618 Fibonacci.

RSI dan FGI Menunjukkan Pemulihan yang Akan Datang

Sementara itu, analis juga mengidentifikasi indikator bullish lainnya, yaitu RSI harian. Ia mengungkapkan bahwa indikator ini mencapai level 23 pada 11 Maret, titik terendah yang hanya terjadi dua kali dalam beberapa tahun terakhir.

Setiap kali RSI turun ke level oversold seperti ini, Bitcoin biasanya mencapai titik terendah makro sebelum mengalami pemulihan signifikan.

Baca juga: MicroStrategy Siapkan Dana $500 Juta Lagi untuk Borong Bitcoin!

Sebagai contoh, RSI Bitcoin turun ke 23 pada 10 November 2022, saat harga Bitcoin anjlok ke $15.854.

Kemudian, indikator ini kembali menyentuh angka yang sama pada 7 September 2023, ketika harga berada di sekitar $25.639. Kedua kejadian tersebut menandai titik terendah harga sebelum Bitcoin melonjak ke level tertinggi baru.

Selain itu, analis juga mengutip penurunan Fear and Greed Index (FGI) Bitcoin ke level 10 pada 27 Februari, yang mengindikasikan potensi harga terendah. Ia menegaskan bahwa kombinasi indikator ini merupakan sinyal kuat bagi investor untuk menerapkan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) dalam akumulasi Bitcoin.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->

Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.