Apakah Era Bull Run Telah Berakhir? 444 Ribu Trader Crypto Rugi Besar!

Di-update
April 8, 2025
Gambar Apakah Era Bull Run Telah Berakhir? 444 Ribu Trader Crypto Rugi Besar!

Jakarta, Pintu News – Pasar crypto kembali dilanda badai besar. Pada 7 April 2025, lebih dari 444.000 trader dilikuidasi dengan total kerugian mencapai Rp22 triliun ($1,37 miliar).

Sentimen ketakutan ekstrem kembali mencengkeram pasar, seiring menurunnya kapitalisasi pasar global crypto ke level sebelum pemilu Presiden AS.

Apakah ini awal dari bear market yang lebih panjang atau hanya koreksi sementara sebelum reli besar berikutnya?

Gelombang Likuidasi Massal dan Kejatuhan Bitcoin (BTC)

Mengutip laporan Coinspeaker (7/4/25), data dari CoinGlass menunjukkan bahwa dalam sehari terakhir, total posisi perdagangan crypto yang dilikuidasi mencapai $1,37 miliar atau sekitar Rp23,2 triliun.

Dari jumlah tersebut, sekitar $1,2 miliar (Rp20,3 triliun) berasal dari posisi long, sementara sisanya dari short. Ini menandakan banyak trader berharap pasar akan naik—tapi malah dihantam realitas pahit.

Baca juga: Hashrate Bitcoin Capai Tonggak Sejarah Baru, Melonjak Lebih dari 1 Zetahash per Detik!

Bitcoin sendiri menjadi korban terbesar dengan total likuidasi mencapai $467 juta (Rp7,9 triliun). Mayoritas merupakan posisi long sebesar $401 juta, dengan satu posisi tunggal terbesar senilai $16,3 juta (Rp276 miliar) yang dilikuidasi di Bitfinex. Ini menjadi salah satu hari terburuk bagi trader sejak awal 2024.

Pasar Crypto Terjebak Zona “Extreme Fear”

Lebih lanjut, kapitalisasi pasar crypto global anjlok 11% menjadi $2,37 triliun (Rp40,2 kuadriliun) (7/4). Angka ini sama dengan posisi sebelum pemilu AS pada November 2024, menunjukkan pasar kembali ke zona ketidakpastian tinggi.

Uniknya, volume perdagangan justru melonjak tiga kali lipat menjadi $130 miliar, menandakan para trader bergegas keluar dari pasar atau mencoba mencari untung dari volatilitas.

Menurut CoinMarketCap, kondisi pasar saat ini berada di zona “Extreme Fear”—indikator yang sering menandai titik terendah emosional para pelaku pasar.

fear and greed index crypto
Sumber: CoinMarketCap

Namun, beberapa analis melihatnya sebagai peluang beli, sementara lainnya memperingatkan bahwa tekanan jual bisa masih berlangsung lama.

CEO CryptoQuant: Bull Run Sudah Selesai

CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, menyatakan secara gamblang bahwa “siklus bull Bitcoin sudah berakhir.”

Menurutnya, tekanan jual sangat tinggi dan permintaan untuk akumulasi tidak cukup kuat untuk menahan penurunan harga. Bahkan penjualan kecil pun bisa menyebabkan harga jatuh drastis.

Baca juga: Pump.fun Luncurkan Ulang Livestream untuk 5% Pengguna, Ada Aturan Baru yang Ketat!

Ia memperkirakan bahwa jika tidak ada katalis besar dalam waktu dekat, pasar kemungkinan akan memasuki bear market selama enam bulan ke depan. Dalam pandangannya, tekanan jual akan mereda, tetapi masa pemulihan bisa berlangsung lama sebelum reli berikutnya muncul.

Kekhawatiran Resesi AS Perparah Situasi

Salah satu pemicu utama kepanikan ini adalah meningkatnya kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat.

Laporan dari Reuters menunjukkan bahwa Goldman Sachs memberi kemungkinan 45% terhadap resesi dalam 12 bulan mendatang. Penyebabnya? Ketidakpastian ekonomi dan kebijakan, terutama akibat tarif perdagangan balasan dari Presiden Donald Trump.

Indeks Volatilitas (VIX) melonjak ke level 45,3—tertinggi dalam lima tahun terakhir sejak April 2020. Pasar saham pun ikut rontok, dengan indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing turun 5,97% dan 5,5%. Situasi ini memperkuat narasi bahwa investor sedang lari dari aset berisiko, termasuk crypto.

Arthur Hayes: Tarik Nafas, Crypto Bisa Bangkit Lagi

arthur hayes
Sumber: Bloomberg

Namun tidak semua pihak pesimistis. Co-founder BitMEX, Arthur Hayes, justru melihat peluang di balik gejolak ini. Ia percaya bahwa tarif perdagangan yang membuat dolar AS melemah pada akhirnya bisa menjadi pendorong kenaikan harga Bitcoin (BTC) dalam jangka panjang.

Menurut Hayes, meski kondisi saat ini berdarah-darah, crypto tetap memiliki kekuatan untuk bangkit kembali sebagai alternatif nilai tukar dan lindung nilai terhadap kebijakan moneter yang merugikan. “Koreksi ini menyakitkan, tapi bukan kiamat,” tulisnya.

Secara keseluruhan, gelombang likuidasi yang terjadi bukan hanya menunjukkan kerugian masif, tapi juga menyoroti betapa rapuhnya kepercayaan pasar saat ini.

Dengan ketidakpastian ekonomi global dan sentimen negatif dari dalam pasar crypto sendiri, banyak yang mulai mempertanyakan: Apakah bull run benar-benar sudah selesai? Atau justru ini hanya “jebakan” sebelum lonjakan berikutnya? Yang pasti, para investor dan trader harus ekstra waspada dalam beberapa bulan ke depan.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh Pintu Crypto melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->