Pada gelaran acara Think-20 (T-20) Indonesia Summit 2022 di Bali, disebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi kuat menjadi salah satu negara crypto hub di dunia. Konferensi Tingkat Tinggi T20 ini diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 4-6 September 2022 yang lalu.
KTT T20 2022 akan mengumpulkan para pemikir, pembuat kebijakan, dan pakar terkemuka dunia untuk membahas rekomendasi kebijakan berbasis penelitian terbaru dan hal-hal penting global. Lalu apa yang membuat Indonesia dinilai layak menjadi kandidat pusat crypto global hingga menjadi salah satu pembahasan dalam acara bergengsi ini? Berikut penjelasan lengkapnya!
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terpadat di dunia. Hal ini menjadi salah satu potensi besar bagi pasar crypto mengingat pada saat ini sudah ada lebih dari 15,57 juta investor crypto di Indonesia hingga bulan Juli 2022.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan mengungkapkan nilai transaksi perdagangan aset crypto di Indonesia mencapai angka Rp232,4 triliun. Survei yang dilakukan Finder Crypto Adoption pada Desember 2021 mengungkapkan Indonesia menyumbang 22,4 persen kepemilikan crypto secara global.
Menurut survei dari Finder Crypto Adoption, jumlah investor crypto di Indonesia saat ini mewakili sekitar 4 persen dari 270 juta jumlah penduduk Indonesia. Fakta ini menunjukkan bahwa jumlah investor crypto di Indonesia masih akan terus bertumbuh. Hal inilah yang kemudian membuat penetrasi crypto dapat dioptimalkan secara maksimal dengan mengedepankan sisi inklusivitas.
Salah satu pembicara pada T-20 Indonesia Summit 2022 adalah Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, yang mengatakan bahwa Indonesia berpotensi menjadi crypto hub dunia, khususnya di wilayah Asia Tenggara.
Disampaikannya bahwa perkembangan aset crypto di Indonesia memerlukan sebuah infrastruktur pengaturan dan pengawasan yang komprehensif. Salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk mewujudkan misi tersebut adalah dengan menghadirkan Digital Future Exchange sebagai bursa crypto resmi dari pemerintah RI.
Baca Juga: Kazakhstan Tengah Bersiap Legalkan Aset Crypto
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Teguh Kurniawan Harmanda, meyakini keterlibatan pemerintah dalam pengembangan industri crypto di Indonesia akan membawa kemajuan bagi industri ini.
Ia mengatakan bahwa dengan adanya regulasi aset crypto yang komprehensif yang tidak membatasi inovasi bagi industri ini akan menjadi landasan bagi pelaku pasar untuk mengembangkan bisnis.
Harmanda menambahkan bahwa regulasi crypto yang disiapkan dengan matang akan mendorong pengembangan bisnis crypto di beragam sektor, mulai dari perdagangan fisik aset crypto, pengembangan perusahaan berbasis blockchain, teknologi Web3, dan lain-lain.
Harmanda mengungkapkan bahwa keterbukaan pemerintah menjadi salah satu elemen yang sangat penting dan dibutuhkan agar industri crypto dan blockchain dapat bertumbuh secara maksimal di Indonesia. Dengan begitu, Indonesia dapat menjadi salah satu pusat crypto global.
Meskipun demikian, pengembangan industri crypto di Indonesia harus menjadi fokus bersama bukan hanya pemerintah semata. Industri ini memerlukan dukungan dari berbagai stakeholder untuk memajukan industri crypto di Tanah Air.
Referensi:
Gagas Yoga Pratomo. Menelisik Potensi Indonesia Menjadi Pusat Kripto di Dunia. Diakses tanggal: 04-10-22
Muhammad Fadli. Ada Belasan Juta Investor Kripto, Bagaimana Potensi Pasar RI? Diakses tanggal: 04-10-22
Waluyo Hanjarwadi. Indonesia Bisa Jadi “Crypto Hub” Dunia, Apa Untungnya? Diakses tanggal: 04-10-22