7 Hal Penting Tentang Self-Sovereign Identity yang Perlu Kamu Tahu di 2025

Di-update
August 8, 2025
Gambar 7 Hal Penting Tentang Self-Sovereign Identity yang Perlu Kamu Tahu di 2025

Jakarta, Pintu News – Di era digital, identitas online menjadi bagian penting dari kehidupan kita — mulai dari login ke media sosial hingga verifikasi akun bank. Namun, sistem identitas tradisional sering rentan terhadap peretasan, penyalahgunaan data, dan birokrasi yang lambat. Konsep Self-Sovereign Identity (SSI) hadir sebagai solusi yang memberi kendali penuh kepada individu atas data mereka, sekaligus meningkatkan keamanan dan efisiensi di berbagai sektor.

1. Apa Itu Self-Sovereign Identity (SSI)?

Self-Sovereign Identity adalah model manajemen identitas digital yang memberi kendali penuh kepada individu tanpa bergantung pada otoritas pusat. Dengan SSI, pemilik data dapat memutuskan siapa yang boleh mengakses informasi mereka dan mencabut izin tersebut kapan saja.

Konsep ini berbeda dari sistem identitas terpusat (seperti login via Google atau Facebook) yang sering menyimpan dan melacak data pengguna tanpa sepengetahuan mereka. SSI memanfaatkan teknologi blockchain dan kriptografi untuk memastikan keamanan dan keaslian data.

Baca Juga: Setahun DCA Cardano (ADA): Dari Rp12 Juta Jadi Rp15,67 Juta, Begini Perjalanannya

2. Masalah pada Sistem Identitas Tradisional

Sistem identitas terpusat dan federasi sering menjadi target peretasan besar-besaran, seperti kasus kebocoran data Yahoo yang melibatkan 3 miliar akun. Selain itu, proses verifikasi dokumen seperti ijazah atau sertifikat sering lambat dan mahal.

Dalam banyak kasus, verifikator juga mendapatkan data yang tidak relevan, seperti alamat lengkap saat yang dibutuhkan hanya tanggal lahir. Hal ini meningkatkan risiko penyalahgunaan informasi pribadi.

3. Tiga Pilar Utama SSI

SSI dibangun di atas tiga komponen teknologi inti:

  1. Blockchain – Basis data terdesentralisasi yang sulit dimanipulasi.
  2. Decentralized Identifiers (DID) – Identitas unik yang tidak bergantung pada pihak ketiga dan dapat dibuat untuk berbagai keperluan.
  3. Verifiable Credentials (VC) – Versi digital terenkripsi dari kredensial fisik, seperti kartu identitas atau sertifikat.

Ketiganya bekerja bersama untuk memungkinkan verifikasi cepat, aman, dan tidak dapat dipalsukan.

4. Manfaat SSI untuk Organisasi

Bagi organisasi, SSI dapat memangkas biaya dan waktu verifikasi dokumen seperti lisensi kerja atau sertifikat pelatihan dari hitungan minggu menjadi detik. Dengan mengurangi penyimpanan data pribadi di server internal, risiko serangan siber dan tuntutan hukum juga menurun.

Organisasi juga dapat mengeluarkan Verifiable Credentials secara massal dengan biaya lebih rendah, sekaligus memenuhi regulasi perlindungan data.

5. Manfaat SSI untuk Individu

apa itu zk proofs
Sumber: Towards Data Science

Individu mendapatkan kendali penuh atas identitas digital mereka. Data pribadi tidak tersimpan di server pusat, sehingga risiko kebocoran berkurang drastis.

Pemilik data dapat memilih informasi spesifik yang ingin dibagikan (selective disclosure) atau bahkan membuktikan suatu fakta tanpa mengungkap detailnya sama sekali melalui zero-knowledge proof.

6. Contoh Penerapan SSI

SSI memiliki berbagai potensi penggunaan, antara lain:

  • Rekrutmen kerja: Mempercepat verifikasi ijazah dan pengalaman kerja.
  • Kesehatan: Membagikan riwayat medis hanya ke dokter yang relevan.
  • Keuangan: Menyederhanakan proses KYC di layanan bank atau crypto exchange.
  • Rantai pasok: Melacak asal-usul produk secara transparan.

Bahkan di sektor cryptocurrency, SSI dapat digunakan untuk membuktikan kepemilikan NFT tanpa membocorkan alamat dompet ETH.

7. Tantangan dan Standarisasi SSI

Meski menjanjikan, SSI masih menghadapi tantangan adopsi luas. Standar global seperti W3C Verifiable Credentials dan Decentralized Identifiers sedang dikembangkan agar sistem SSI dapat saling terhubung lintas platform.

Kolaborasi lintas industri, termasuk organisasi seperti Decentralized Identity Foundation (DIF) dan Trust Over IP Foundation, menjadi kunci agar SSI dapat diterima secara massal.

Kesimpulan

Self-Sovereign Identity menawarkan visi masa depan di mana setiap orang memegang kendali penuh atas data pribadinya. Dengan dukungan teknologi blockchain, DID, dan Verifiable Credentials, SSI dapat menjadi fondasi penting bagi keamanan identitas digital di era Web3. Meski tantangan adopsi masih ada, arah perkembangan teknologi ini memberi harapan untuk sistem yang lebih aman, efisien, dan menghormati privasi.

Baca Juga: Setahun DCA XRP: Dari Rp12 Juta Jadi Rp29,78 Juta, Begini Perjalanannya

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Intifanny
Penulis
Intifanny
Topik
#Web3
Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->