5 Alasan Kenapa Crypto Turun Hari Ini: Makro Ekonomi hingga Risiko Leverage ETH (1/9/25)

Di-update
September 1, 2025
Gambar 5 Alasan Kenapa Crypto Turun Hari Ini: Makro Ekonomi hingga Risiko Leverage ETH (1/9/25)

Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency kembali menunjukkan pelemahan signifikan. Dalam 24 jam terakhir, total kapitalisasi pasar turun sebesar 1,87% dari sekitar Rp61.6 kuadriliun (setara $3.73 triliun) menjadi Rp60.4 kuadriliun ($3.66 triliun), memperpanjang tren penurunan mingguan yang kini mencapai 5,5%.

Berikut ini adalah lima faktor utama yang menjadi pendorong penurunan tersebut menurut data dan analisis dari CoinMarketCap.

1. Sentimen Makro Ekonomi Menurun: Investor Beralih dari Aset Berisiko

dampak kenaikan suku bunga terhadap bitcoin
Sumber: VOI

Menurut laporan CoinMarketCap, baik produk ETF Bitcoin maupun emas mencatatkan arus keluar dana secara bersamaan pada Agustus, sesuatu yang jarang terjadi. Hal ini menunjukkan meningkatnya kehati-hatian investor terhadap kondisi ekonomi makro, terutama menjelang pengumuman kebijakan terbaru dari Federal Reserve Amerika Serikat.

Korelasi antara pasar crypto dan indeks Nasdaq naik menjadi +0,50 dalam 7 hari terakhir, menandakan bahwa tekanan di pasar saham ikut menyeret kinerja crypto. Di saat yang sama, korelasi 24 jam antara crypto dan emas justru negatif (-0,30), mengindikasikan bahwa aset digital tidak lagi dianggap sebagai lindung nilai yang andal.

Baca Juga: Apakah Ripple (XRP) dapat Membuat Investor Menjadi Jutawan? Ini Prospeknya Menurut Analis!

2. Risiko Leverage Ethereum (ETH): Potensi Likuidasi Meningkat

ethereum hari ini
Sumber: Decrypt

Berdasarkan data dari Coinglass, posisi short Ethereum senilai lebih dari Rp19,3 triliun ($1,17 miliar) terancam likuidasi jika harga ETH menembus Rp75,1 juta ($4.550). Di sisi lain, posisi long senilai Rp16,6 triliun ($1,01 miliar) bisa terpaksa ditutup jika harga turun di bawah Rp72,5 juta ($4.400).

Dengan harga Ethereum saat ini berada di kisaran Rp73,9 juta ($4.483), pasar berada di tengah tekanan asimetris yang bisa memicu volatilitas lebih lanjut. Data menunjukkan bahwa likuidasi Bitcoin dalam 24 jam terakhir melonjak 147% menjadi sekitar Rp462 miliar ($28 juta), di mana 88% berasal dari posisi long yang terpaksa ditutup.

3. Ketidakpastian Regulasi: Investor Institusional Masih Menunggu

Penundaan pengesahan UU CLARITY Act yang mengatur pengawasan industri crypto menyebabkan ketidakpastian regulasi yang terus berlanjut. Laporan dari CoinDesk menyebutkan bahwa arus masuk ke ETF BTC dan ETH masing-masing turun 2,8% menjadi Rp2,39 kuadriliun ($144,9 miliar) dan Rp388,8 triliun ($23,6 miliar) dalam seminggu terakhir.

Komite Perbankan Senat AS dijadwalkan merilis draf rancangan undang-undang ini pada 30 September. Jika kepastian regulasi tercapai, hal ini bisa memicu arus modal baru dari investor institusional yang selama ini masih menunggu kepastian antara yurisdiksi SEC dan CFTC.

4. Breakdown Teknis: Kapitalisasi Pasar Jebol Support Rata-rata 30 Hari

Secara teknikal, kapitalisasi pasar crypto saat ini telah turun di bawah rata-rata pergerakan 30 harinya yang berada di sekitar Rp63,5 kuadriliun ($3.85 triliun). Ini merupakan sinyal bearish teknikal yang biasanya memicu penjualan lanjutan oleh algoritma dan trader jangka pendek.

Menurut analisis teknikal dari CoinMarketCap, level ini menjadi acuan penting dalam menentukan arah tren jangka menengah. Penurunan di bawah level ini bisa menjadi pemicu lebih banyak aksi ambil untung dan kepanikan jangka pendek di kalangan trader ritel.

5. Ketakutan Mendominasi: Indeks Fear & Greed Turun dan Dominasi BTC Naik

Indeks Fear and Greed crypto saat ini berada di angka 39, mengindikasikan dominasi ketakutan di pasar. Di saat yang sama, dominasi pasar Bitcoin naik menjadi 57,4%, yang menunjukkan bahwa investor mulai menghindari altcoin dan kembali ke aset yang dianggap lebih aman seperti BTC.

Volume perdagangan Ethereum di bursa desentralisasi (DEX) justru mencetak rekor baru sebesar Rp2,3 kuadriliun ($140 miliar) selama Agustus. Namun hal ini belum cukup untuk menyeimbangkan tekanan jual akibat ketidakpastian dan risiko likuidasi yang meningkat.

Kesimpulan

Penurunan harga hari ini bukan disebabkan oleh satu faktor tunggal, melainkan kombinasi dari tekanan makroekonomi, teknikal, dan regulasi. Dengan ETH berada dalam zona kritis dan korelasi crypto dengan pasar ekuitas yang terus menguat, pasar masih berada dalam fase sensitif terhadap sentimen global.

Apakah September yang secara historis dikenal sebagai bulan lemah bagi Bitcoin akan mengulangi tren negatifnya, atau justru didorong oleh perkembangan positif seperti regulasi stablecoin?

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Mengapa 1 dari 4 Orang Inggris Tertarik Investasi Crypto untuk Dana Pensiun

Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. CekĀ harga bitcoin hari ini,Ā harga solana hari ini,Ā pepe coinĀ dan harga asetĀ cryptoĀ lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Intifanny
Penulis
Intifanny
Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->