
Jakarta, Pintu News β Menurut laporan terbaru, Sony dilaporkan mempertimbangkan opsi menerima pembayaran menggunakan stablecoin pada platform PlayStation mulai tahun 2026. Jika direalisasikan, langkah ini bisa menarik perhatian di kalangan komunitas cryptocurrency global, serta membawa dinamika baru bagi adopsi kripto dalam ekosistem gaming dan hiburan digital.
Menurut artikle dari Cointelegraph, Sony tengah mengevaluasi opsi untuk memungkinkan pengguna PlayStation melakukan pembayaran menggunakan stablecoin β sebuah bentuk cryptocurrency yang dirancang untuk menjaga nilai stabil terhadap aset fiat atau dolar AS. Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas opsi pembayaran digital di layanan hiburan dan gaming miliknya.
Dengan menerima stablecoin, PlayStation tidak hanya memperluas metode pembayaran, tetapi juga membuka kemungkinan partisipasi lebih luas bagi pengguna dari berbagai negara β terutama mereka yang sudah familiar dengan crypto. Dalam konteks ini, cryptocurrency bisa mendapatkan legitimasi lebih luas sebagai alat pembayaran mainstream, bukan semata aset spekulatif.
Baca Juga: 3 Sektor Saham yang Diprediksi Diborong Investor Saat Sektor Teknologi Melemah

Jika PlayStation benar menerima stablecoin, banyak gamer dan pemilik aset kripto bisa menggunakan saldo digital mereka untuk membeli game, konten, atau layanan β membuat crypto lebih berguna secara praktis. Hal ini bisa meningkatkan utilitas token-token stablecoin, serta meningkatkan adopsi crypto di kalangan pengguna mainstream.
Dari sisi pasar crypto, adopsi semacam ini menunjukkan bahwa crypto β khususnya stablecoin β semakin diperhatikan sebagai instrumen pembayaran, bukan hanya alat investasi. Hal ini bisa memberi dorongan permintaan atas stablecoin dan aset terkait, serta menarik investor dan pengguna baru ke ekosistem crypto.
Industri gaming dan hiburan dianggap sebagai pasar besar dan global, dengan jutaan pengguna aktif. Jika PlayStation menerapkan pembayaran crypto, hal ini bisa membuka pintu bagi proyek-proyek kripto dan blockchain untuk lebih terintegrasi dalam ekosistem hiburan digital β termasuk NFT, token utilitas, atau aset digital lain yang relevan.
Kombinasi antara basis pengguna besar dan adopsi stablecoin dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekosistem crypto di luar pasar finansial tradisional, memperluas penggunaan crypto ke kehidupan sehari-hari.

Meski opsi ini menarik, integrasi stablecoin di layanan global seperti PlayStation menghadapi tantangan regulasi β berbeda setiap negara terkait penggunaan cryptocurrency, pajak, serta persyaratan KYC/AML. Laporan menyebut bahwa Sony kemungkinan perlu menavigasi kompleksitas regulasi internasional sebelum meluncurkan fitur ini.
Selain itu, aspek teknis seperti wallet kompatibilitas, konversi mata uang, volatile pasar (meski stablecoin relatif stabil), serta dukungan pengguna menjadi faktor penting. Keberhasilan adopsi akan bergantung pada implementasi teknis dan kemudahan akses bagi pengguna.
Jika berhasil, langkah PlayStation bisa menjadi preseden penting: menunjukkan bahwa perusahaan besar di luar sektor keuangan memandang stablecoin sebagai alat pembayaran valid. Ini bisa memicu perusahaan lain β di gaming, hiburan, e-commerce β untuk mempertimbangkan integrasi serupa.
Bagi ekosistem cryptocurrency, adopsi pembayaran stablecoin oleh perusahaan seperti Sony menunjukkan bahwa crypto semakin mendekati adopsi arus utama (mainstream), bukan hanya ekosistem finansial atau investasi. Ini bisa mendongkrak legitimasi, volume penggunaan, dan minat terhadap aset digital secara global.
Stablecoin adalah jenis cryptocurrency yang dirancang mempertahankan nilai stabil terhadap aset fiat atau dolar, menjadikannya cocok sebagai alat pembayaran. Untuk PlayStation, stablecoin memungkinkan pembayaran digital dari pengguna global dengan kemudahan dan kecepatan transaksi.
Menurut laporan, Sony mempertimbangkan opsi tersebut dan menargetkan kemungkinan penerapan mulai 2026 β meskipun belum ada tanggal resmi.
Gamer dan pengguna cryptocurrency global, serta komunitas crypto yang memburu utilitas nyata untuk aset digital mereka β terutama stablecoin.
Regulasi internasional terhadap kripto, persyaratan KYC/AML, serta aspek teknis seperti wallet dan konversi mata uang menjadi tantangan besar.
Tidak ada jaminan β manfaatnya lebih ke aspek penggunaan dan adopsi, bukan prediksi harga. Efek pada nilai token tergantung banyak faktor lain.