5 Sinyal Penting Penurunan Volume BTC yang Ramai Diperbincangkan Pasar!

Di-update
December 8, 2025
Gambar 5 Sinyal Penting Penurunan Volume BTC yang Ramai Diperbincangkan Pasar!

Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency kembali menjadi perbincangan setelah data menunjukkan penurunan besar pada aktivitas perdagangan Bitcoin selama November. Menurut analis pasar Darkfost, merosotnya volume perdagangan spot pada sejumlah bursa utama menandakan tekanan pasar yang lebih luas dan dapat menimbulkan dampak jangka panjang.

Situasi ini berlangsung di tengah koreksi harga yang terjadi secara konsisten, sehingga menarik perhatian para pengamat pasar yang memantau metrik penting terkait pergerakan aset crypto teratas tersebut.

Penurunan 21% di Bursa Utama Jadi Sorotan

Menurut data yang dikutip Darkfost, volume perdagangan spot Bitcoin di Binance — yang mencakup lebih dari separuh aktivitas perdagangan spot global — turun dari $198 miliar (≈ Rp3,29 kuadriliun) pada Oktober menjadi $156 miliar (≈ Rp2,59 kuadriliun) pada November, atau penurunan sekitar 21%.

Tren ini mencerminkan kelesuan yang lebih luas di pasar cryptocurrency, karena sejumlah bursa besar ikut mencatat penurunan. Berdasarkan laporan yang sama, Bybit mengalami penurunan 13,5%, Gate.io turun 33%, dan OKX melemah 18% selama periode tersebut.

Penurunan volume tersebut berkaitan langsung dengan pelemahan harga Bitcoin sebesar 17,5% pada bulan yang sama, menurut analisis Darkfost. Data ini menunjukkan bahwa tekanan jual yang terjadi di pasar spot terus menekan volatilitas dan minat perdagangan.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa meskipun Bitcoin tetap menjadi aset crypto teratas, minat terhadap perdagangan spot mengalami penurunan yang cukup tajam dan sedang diperhatikan oleh pelaku pasar institusional dan ritel.

Baca Juga: 5 Fakta Penting dari Prediksi Terbaru Bitcoin (BTC): Target US$ 125.000?

Risiko Koreksi Lanjutan Jika Tren Berlanjut ke Desember

Darkfost menjelaskan bahwa aksi harga Bitcoin yang terjadi saat ini, meskipun signifikan, belum setara dengan koreksi ekstrem yang pernah muncul dalam siklus sebelumnya. Namun, analis tersebut menekankan bahwa jika tren pelemahan volume dan harga berlanjut hingga Desember, pasar berpotensi menghadapi tekanan jual lanjutan. Dalam konteks ini, pasar dapat mengalami penurunan likuiditas yang berdampak pada melemahnya respons harga.

Lebih jauh, Darkfost menilai bahwa menurunnya kepercayaan investor menjadi faktor yang harus diperhatikan. Aktivitas perdagangan yang semakin sepi dapat menimbulkan lingkaran bearish, di mana volume rendah memperberat pembentukan tren harga positif. Situasi ini menunjukkan bahwa pelaku pasar crypto perlu memantau indikator perdagangan sebagai metrik penting dalam melihat potensi perubahan arah pasar.

Siklus Volume Spot yang Terus Menurun

Berdasarkan data yang dicatat Darkfost, puncak volume perdagangan spot Bitcoin terus menurun dalam beberapa siklus bulanan terakhir. Pada Maret 2024, Binance mencatat puncak perdagangan mencapai $333,57 miliar (≈ Rp5,54 kuadriliun), kemudian turun menjadi $246,04 miliar (≈ Rp4,09 kuadriliun) pada November 2024, dan kembali melemah menjadi $198,6 miliar (≈ Rp3,30 kuadriliun) pada Oktober 2025. Penurunan bertahap ini menandakan penyusutan minat pada perdagangan spot secara struktural.

Selain itu, rasio volume perdagangan spot terhadap futures kini berada di angka 0,23, yang berarti lebih dari 75% aktivitas trading Bitcoin didominasi oleh pasar futures. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pasar tetap aktif, minat investor lebih banyak diarahkan pada leverage dan spekulasi jangka pendek. Data tersebut menurut Darkfost menunjukkan bahwa pasar spot kehilangan daya tarik dalam ekosistem cryptocurrency saat ini.

Dampak Harga Bitcoin dan Potensi Tekanan Tambahan

Dengan harga Bitcoin berada di sekitar $89.300 (≈ Rp1,48 miliar) dan menunjukkan penurunan 0,21% dalam 24 jam terakhir, tekanan pasar diperkirakan masih berlangsung. Darkfost menilai bahwa pergerakan harga jangka pendek kemungkinan akan sangat dipengaruhi oleh stabilitas volume perdagangan spot. Penurunan volume secara konsisten dapat menjadi indikator penting dalam memprediksi arah pasar karena volume rendah sering dikaitkan dengan pelemahan tren harga.

Pasar crypto secara keseluruhan masih dipantau dalam konteks ketidakpastian makro dan minat investor yang fluktuatif. Kondisi ini menunjukkan bahwa pelaku pasar harus memperhatikan dinamika volume, baik untuk menghindari risiko berlebih maupun memahami potensi pembalikan tren. Dalam hal ini, data yang disampaikan Darkfost memberi gambaran mengenai tekanan struktural yang dapat memengaruhi pasar dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: 10 Cara Belajar Crypto dari Nol: Panduan Dasar Memulai Investasi dengan Aman

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari iniharga Solana hari iniPepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

FAQ

Apa penyebab utama penurunan volume perdagangan Bitcoin di November?

Penurunan terutama dipicu oleh melemahnya harga Bitcoin sebesar 17,5% dan berkurangnya minat perdagangan spot di bursa besar seperti Binance, Bybit, Gate.io, dan OKX.

Mengapa penurunan volume spot dianggap penting bagi analis?

Volume spot dipakai sebagai indikator likuiditas pasar; penurunan yang signifikan dapat menandakan lemahnya kepercayaan investor dan potensi tekanan harga lanjutan.

Bagaimana perbandingan volume perdagangan spot dan futures saat ini?

Menurut data Darkfost, rasio volume spot terhadap futures berada di 0,23, yang berarti lebih dari 75% perdagangan Bitcoin kini terjadi di pasar futures.

Apa risiko jika tren penurunan berlanjut hingga Desember?

Risikonya mencakup tekanan jual lanjutan, turunnya likuiditas, dan potensi lingkaran bearish yang memperberat pembentukan tren harga positif.

Mengapa siklus volume perdagangan menjadi perhatian?

Data menunjukkan penurunan berulang pada puncak volume, yang dapat menggambarkan berkurangnya minat struktural pada perdagangan spot BTC dalam jangka panjang.

Referensi

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->