
Jakarta, Pintu News – Tarif Trump telah menjadi sorotan utama dalam kebijakan perdagangan global sejak Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menerapkan serangkaian bea masuk yang sangat luas terhadap barang‑barang impor. Kebijakan ini melibatkan pemberlakuan tarif tinggi terhadap banyak negara mitra dagang AS, dengan tujuan meningkatkan produksi domestik dan mengurangi defisit perdagangan.
Namun, kebijakan tersebut tidak hanya berdampak pada hubungan dagang antarnegara, tetapi juga merembet memengaruhi pasar keuangan modern termasuk aset digital seperti cryptocurrency. Dalam konteks ekonomi global yang saling terhubung, pemahaman tentang tarif ini menjadi penting bagi investor dan pelaku pasar crypto.
Tarif Trump adalah kebijakan bea masuk yang diperkenalkan oleh pemerintahan Donald Trump sebagai bagian dari strategi “America First” untuk memperkuat industri dalam negeri Amerika Serikat. Kebijakan ini bertujuan melindungi produsen lokal dari persaingan luar negeri, mengurangi ketergantungan pada impor, dan mengatasi defisit perdagangan yang dianggap terlalu besar.
Baca juga: Apa itu YTM dalam Obligasi? Ketahui Selengkapnya!
Secara garis besar, tarif ini berupa pajak tambahan yang dikenakan pada barang‑barang impor dari negara lain ketika masuk ke AS. Tariff ini juga bersifat resiprokal, artinya AS menerapkan tarif yang tinggi sebagai respons terhadap tindakan tarif yang diberlakukan mitra dagang terhadap barang AS.
Pada 2025, Trump meluncurkan paket tarif yang sangat luas yang dikenal sebagai Liberation Day tariffs, yang mencakup tarif dasar sekitar 10% untuk hampir semua impor, serta tarif “reciprocal” yang lebih tinggi terhadap negara‑negara tertentu berdasarkan besarnya defisit perdagangan mereka. Tarif‑tarif ini berlaku efektif sejak April 2025 dan mencakup banyak sektor perdagangan global.
Kebijakan tarif Trump tidak hanya menyasar satu atau dua negara saja, tetapi mencakup puluhan negara di seluruh dunia. Secara umum, negara‑negara yang diplomatiknya memiliki defisit perdagangan besar dengan AS mendapat bagian tarif yang lebih tinggi.
Berikut adalah daftar negara yang dikenai Tarif Trump yang mulai berlaku pada Agustus, menurut laporan BBC:
| Negara | Pangsa Impor AS | Tarif |
|---|---|---|
| Mexico | 15.5% | 25% |
| China | 13.4% | 30% |
| Kanada | 12.6% | 35% |
| Jerman | 4.9% | 15% |
| Jepang | 4.5% | 15% |
| Vietnam | 4.2% | 20% |
| Korea Selatan | 4.0% | 15% |
| Taiwan | 3.6% | 20% |
| Ireland | 3.2% | 15% |
| India | 2.7% | 50% |
| Italia | 2.3% | 15% |
| Inggris | 2.1% | 10% |
| Swiss | 1.9% | 39% |
| Thailand | 1.9% | 19% |
| Prancis | 1.8% | 15% |
| Malaysia | 1.6% | 19% |
| Singapura | 1.3% | 10% |
| Brazil | 1.3% | 50% |
| Indonesia | < 1% | 19% |
| Belgia | < 1% | 15% |
| Spanyol | < 1% | 15% |
| Turki | < 1% | 15% |
| Australia | < 1% | 10% |
| South Africa | < 1% | 30% |
Tarif Trump memiliki efek luas terhadap ekonomi global, tidak hanya terhadap ekspor‑impor tetapi juga terhadap harga konsumen, rantai pasok, serta dinamika geopolitik. Dampaknya termasuk:
Inflasi dan Harga Produk Impor Naik
Tarif membuat barang impor menjadi lebih mahal, dan biaya tambahan ini sering kali diteruskan kepada konsumen melalui harga yang lebih tinggi. Hal ini dapat mempercepat inflasi domestik di AS maupun di negara mitra dagang.
Ketidakpastian Bisnis dan Rantai Pasok Terganggu
Perusahaan yang bergantung pada komponen impor harus menyesuaikan strategi pemasok dan produksi mereka, yang bisa memicu kenaikan biaya operasional dan menunda investasi.
Timbulnya Retaliasi dari Negara Lain
Negara‑negara yang terkena tarif sering kali memberlakukan tarif balasan terhadap produk AS. Ini bisa memicu perang dagang berkepanjangan dan memperlambat perdagangan global.
Secara makroekonomi, tarif juga dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi karena konsumsi dan investasi menjadi lebih hati‑hati di tengah ketidakpastian tarif.
Baca juga: Apa itu Tranche? Cara Kerja dan Contohnya dalam Dunia DeFi

Walaupun tarif secara langsung dikenakan terhadap barang fisik, kebijakan ini tetap berdampak pada sektor teknologi dan aset digital seperti cryptocurrency. Berikut beberapa dampaknya:
Volatilitas dan Risiko Pasar Crypto
Pengumuman tarif besar dan eskalasi perang dagang telah mendorong gejolak pasar keuangan. Aset berisiko seperti crypto sering mengalami penurunan harga ketika investor mencari aset aman selama periode ketidakpastian ekonomi. Misalnya, harga Bitcoin sempat turun setelah pengumuman tarif yang mengejutkan pasar global.
Sentimen Investasi dan Likuiditas Pasar
Ketika tarif menciptakan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi, dana investasi cenderung keluar dari aset berisiko seperti crypto. Volume perdagangan crypto juga sempat turun karena investor menjadi lebih konservatif.
Biaya Peralatan dan Mining
Tarif pada impor perangkat keras bisa meningkatkan biaya untuk penambang crypto, terutama peralatan yang diimpor dari negara seperti China dan Taiwan. Hal ini berpotensi mendorong relokasi operasi atau peningkatan biaya produksi mining.
Dampak Jangka Panjang pada Adopsi
Dalam jangka panjang, jika tarif menyebabkan tekanan ekonomi berkepanjangan, beberapa investor mungkin mulai melihat Bitcoin dan aset digital sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian, sementara altcoin yang lebih terikat kepada spekulasi teknologi tetap sensitif terhadap sentimen risiko pasar.
Secara keseluruhan, Tarif Trump menunjukkan bagaimana kebijakan perdagangan makro dapat memengaruhi tidak hanya hubungan antarnegara dan ekonomi nyata, tetapi juga pasar digital dan aset modern seperti cryptocurrency. Dampaknya bersifat luas — dari perubahan harga barang impor, ketidakpastian bisnis, hingga gejolak di pasar crypto.
Tarif Trump adalah kebijakan bea masuk tinggi atas barang impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump untuk melindungi industri dalam negeri AS dan mengurangi defisit perdagangan dengan negara mitra dagang.
Tarif dapat menciptakan ketidakpastian pasar dan meningkatkan volatilitas, sehingga harga Bitcoin dan aset crypto lainnya sering mengalami penurunan jangka pendek ketika investor mengurangi risiko. Crypto.com
Negara seperti China, Vietnam, Thailand, dan juga blok perdagangan seperti Uni Eropa menghadapi tarif tinggi, dengan tarif khusus berdasarkan deficit perdagangan yang dihitung AS.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: